Sedikit, demi sedikit, rahasia "kode" pun sudah terungkap. Baik itu benar atau pun salah. Kalimat yang dilontarkan oleh salah seorang teman memang benar, "Kalau gua kasih tau, lu mau ngapain?". Walaupun bukan dia yang ngasih tau aku tentang si "kode" ini, mungkin kalimat dari dia dapat sedikit di-revisi menjadi, "Setelah lu tau, lu mau ngapain?".
Setelah memikirkan dengan seksama dan menduga-duga apa wujud "kode" yang sebenarnya, akhirnya aku pun mulai menduga-duga:
Singkat cerita, aku agak sedikit parno dengan kata "disukai". Mengingatkan aku dengan sebuah kejadian di masa SMA yang berhubungan "disukai" dengan permen bertuliskan I Love You. Karena jaman sekarang gak musim dengan permen-permen yang mengungkapkan kata-kata hati, jadi kemungkinan kedua bisa dihapuskan. Namun, sekarang adalah era digital, mungkin saja kemungkinan kedua itu bisa berganti melalui media-media lain, yang mungkin bisa lebih menyeramkan daripada sebuah permen. Karena hal itu lah, sejak saat itu sampai sekarang agak sedikit trauma dengan permen yang bertuliskan kata-kata hati, apalagi kalau permen itu menyediakan fasilitas untuk menuliskan kata-kata hati itu secara manual.
Oke, singkat cerita, kita tunggu kelanjutan kisah kode ini, bagaimana akan berlanjut..
Setelah memikirkan dengan seksama dan menduga-duga apa wujud "kode" yang sebenarnya, akhirnya aku pun mulai menduga-duga:
- Apa "kode" itu?
- Siapa "kode" itu?
- Mengapa "kode" memberikan "kode"-nya pada aku?
Singkat cerita, aku agak sedikit parno dengan kata "disukai". Mengingatkan aku dengan sebuah kejadian di masa SMA yang berhubungan "disukai" dengan permen bertuliskan I Love You. Karena jaman sekarang gak musim dengan permen-permen yang mengungkapkan kata-kata hati, jadi kemungkinan kedua bisa dihapuskan. Namun, sekarang adalah era digital, mungkin saja kemungkinan kedua itu bisa berganti melalui media-media lain, yang mungkin bisa lebih menyeramkan daripada sebuah permen. Karena hal itu lah, sejak saat itu sampai sekarang agak sedikit trauma dengan permen yang bertuliskan kata-kata hati, apalagi kalau permen itu menyediakan fasilitas untuk menuliskan kata-kata hati itu secara manual.
Oke, singkat cerita, kita tunggu kelanjutan kisah kode ini, bagaimana akan berlanjut..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
What do you think??