“If you feel lost, disappointed, hesitant, or weak, return to yourself, to who you are, here and now and when you get there, you will discover yourself, like a lotus flower in full bloom, even in a muddy pond, beautiful and strong.”
Masaru Emoto, Secret Life of Water

Minggu, 21 Desember 2008

story of PEMBOCOR SOAL

17 desember 2008, hari rabu, bertepatan dengan hari terakhir ulangan umum. Matematika, itu adalah pelajaran terakhir yang diujikan pada saat ulum. Pada saat ulum berlangsung, terjadi razia mendadak yang mengejutkan semua pihak, terutama aku. Pikiran ku melayang saat itu memikirkan buku catatan les matematika yang ku simpan di bawah kolong meja, yang tadinya ku pikir akan membantu pada saat genting, semua rumus hilang dari kepala ku. Panik, hanya itu yang bisa aku pendam. Pa Jhony, sang guru komputer dan guru wali kelas ku, bu Sri Ekawati yang merazia. Pikiran ku kembali melayang "Anjrit, kalo aku ketauan nyimpen buku di kolong bakal dikatain KM macam apa aku !?". Ketika si bapa sama si ibu ngerazia dari belakang, aku dengan tiisnya memasukkan buku tersebut ke dalam tas dan menutup tas itu dengan rapat. LOLOS!! yes! Dengan santai aku hendak berjalan menuju ruang guru setelah ulangan tersebut bisa aku taklukkan, tiba-tiba Ayun menghampiri aku dengan wajah yang sedikit membawa malapetaka untuk aku. Terjadi percakapan : (Hijau untuk Ayun, Orange untuk Rangga) "Rang, tau ga?? Kamu lagi dirapatin siah di ruang guru" "Wah!? Kenapa gitu?" "Katanya kamu dituduh jadi pembocor soal!!" "APA !?" Berasa seperti ada petir yang langsung menyambar kepalaku. Lemas, hanya itu yang kurasakan. Kenapa harus aku?? Padahal aku tidak tahu apa-apa. Yang ku tau, aku mengerjakan soal dengan seteliti mungkin dan memberi jawaban kepad Reis, orang yang duduk di belakang ku. Membocorkan soal dari mana!? "Tanya si Vita geura, dia yang tau." Dari situ, aku langsung kembali ke kelas karena lemas. Aku lupa, sekarang seluruh siswa kelas 12 IPA 4 harus berkumpul untuk mendapatkan pengarahan dari wali kelas. Setelah menunggu beberapa saat dengan keadaan SHOCK, akhirnya wali kelas datang dan memberitahukan beberapa pengumuman. Setelah selesai, seluruh siwa disuruh pulang untuk beristirahat kecuali yang ikut les bu Rosida. Oh, shit men!! Setelah beberapa saat, wali kelas menjelaskan apa yang terjadi. Aku membela diri bahwa aku tidak membocorkan soal sama sekali dan wali kelas pun mengerti karena beliau mengajar PKn (mengamalkan). Katanya, aku tidak perlu khawatir dengan masalah ini. Semua sedang diatasi. Setelah bubar aku mencari informasi-informasi dan... Hasil yang dapat aku simpulkan atas kejadian ini adalah : ------------------------------------------------------------------------------------------------ Satu hari sebelumnya, aku mengikuti les bu Rosida dan ada beberapa orang yang memotokopi buku aku. Nah, saat hari kejadian tersebut, 12 ipa 1 ada yang memotokopi secara masal. Seluruh siswa berkumpul pagi-pagi di ruang 2. Setelah semua kebagian fotokopi, yang dari ruang 1 kembali ke ruang mereka, and guess what!? Mrs. Isnaeni come and ask "apa itu" "fotokopian" "fotokopian apa??" "Matematika" "Boleh ibu pinjem??" "Ih, saya juga belum ngapalin bu". Akhirnya si ibu melapor ke panitia dan terjadi razia tersebut. Saat di razia, ternyata banyak orang yang memfotokopi catatan saya. Saat ditanya dari siapa, ada yang menjawab RANGGA. Jelas sudah mengapa saya yang dituduh dalam hal ini. Yang hanya bisa saya lakukan adalah TABAH..