“If you feel lost, disappointed, hesitant, or weak, return to yourself, to who you are, here and now and when you get there, you will discover yourself, like a lotus flower in full bloom, even in a muddy pond, beautiful and strong.”
Masaru Emoto, Secret Life of Water

Senin, 19 April 2010

Mimpi Ini... Aneh

Sebelum membaca postingan ini, saya harapkan anda siapkan mental dan berpikir lah positif (karena dalam cerita ini tidak ada unsur real!)

Kemarin hari tergalau dan terlabil yang aku lewati. Dari kartu di-block, niat mamah buat cerai, papah yang plin plan, adik yang nyebelin, hingga masalah pembentukan jiwa. Entah karena apa aku bisa memikirkan seorang cowo, oke terdengar homo, tapi aku ngerasa aku harus melakukan sesuatu, seperti minta maaf (hal ini pernah terjadi pada aku, dan waktu itu objeknya Farhan dan Giri). Ada rasa bersalah, tapi entah apa yang harus disalahkan. Oke, di sini saya tidak akan sebut merk siapa pria yang tidak beruntung itu. Dan lama - lama aku pikir, aku akan menjadi homo yang haus cinta jika terus memikirkannya.

Malamnya, aku tidur sekitar jam 11 malam tanpa menghiraukan tugas review Pengantar Kepribadian. Tidur, dan betapa shocknya aku setelah mengetahui mimpi itu sangat menjijikan dan aku pikir kamu akan muntah membayangkannya. Saat itu jam 12 lebih beberapa menit. Refresh home twitter sama liat eBuddy. Yang online MSN malam itu Anggi, Ciko, Mae, Dea, Uli. Oke, ga ada topik, cuma nyapa mereka yang berakhir dengan Anggi memaki karena aku bilang "cuma nyapa".

Kembali ke mimpi. Aku harap kamu tidak muntah atau tersedak karena sedang makan. Mimpi aku ini mungkin akan sedikit menimbulkan percikan kontroversi. Kamu siap? Well, satu jam tertidur itu saya bermimpi bersetubuh dengan pria!! Pasti di saat seperti ini seharusnya ada efek petir menggelegar atau hujan deras dengan sekeliling yang gelap. Tapi, aku abaikan efek - efek itu. Sungguh, saya terus memikirkan mimpi itu selama 2 jam! Apa aku homo? Tidak, aku suka perempuan. Apa aku bisex? Hemmm.. Mungkin yang dapat menarik kesimpulan dari semua ini adalah kamu - kamu yang membaca. Yang perlu ditekankan di sini adalah aku harus mengurangi lawakan - lawakan yang berhubungan dengan orientasi seseorang. Hanya itu..

Terima kasih

Sabtu, 17 April 2010

Butuh Kepastian

Entah kenapa akhir-akhir ini jadi sulit untuk ngungkapin perasaan. Apalagi blogging. Setiap sign in, pasti bingung apa yang mau ditulis. Entah kenapa (juga), hidup aku dipenuhi oleh dilema-dilema yang sangat memuakkan (dan aku pikir jika kamu menjadi aku, kamu akan melukai diri kamu dengan samurai). Dipikir lagi, kenapa memuakkan? Menjijikan mungkin kosa kata lain yang tepat. Tapi, aku lebih suka dengan "memuakkan", lebih kerasa efeknya (imajinasi).

Dari masalah otak ke masalah hati, semuanya nyampur. Ga sadar apa orang-orang kalau aku tertekan? Menikam diri sendiri dengan keputus-asaan yang aku ciptakan sendiri. Dengan semua energi (yang entah darimana datangnya) bisa membunuh karakter seseorang secara sekejap! Damn, i've killed myself.

Manage waktu. Kapan aku bisa melakukan itu? Udah punya niat yang tak tergoyahkan, eh akhirnya runtuh seiring dengan waktu yang berjalan. Selalu saja. Berdampak dengan hasilnya dan berakhir dengan kecewa (yang jelas BCL ga nyanyiin lagu itu buat aku).

Mencintai orang yang salah. Afgan banget kalau cinta 2 hati. Gimana kalau 3 hati? Atau mungkin 4 hati, 5 hati, 6 hati, atau 10 pangkat satu juta hati? Ah, bullshit lah itu. Cinta membuat aku buta, dan mati rasa. Aku mencintai diri aku dan itu membuat aku buta. Aku buta kalau sebenarnya ada orang yang harus aku cintai diluar sana. Dan aku baru disadarkan oleh orang-orang di sekitar aku kalau mereka telah memberikan cinta pada aku. Aku? Lupa aja. Merasa kalau mereka tidak memberi kehidupan apapun dalam hidup aku dan nyatanya itu salah. Salah, salah, salah, salah! Selanjutnya, bagaimana jika aku mencintai orang yang salah? Seperti aku mencintai seorang individu yang telah memiliki pasangan hidupnya atau mungkin aku memberikan perhatian lebih ke sesama jenis (tidak ada indikasi homo!)? Apakah aku pantas untuk melakukan itu? Yang jelas, aku butuh kepastian dalam hidup aku SEKARANG..

Jumat, 16 April 2010

Bahagia

Dilema. Kata itu yang bisa aku ucapkan di keadaan seperti ini. Aku udah nyaman! Aku suka kalau udah dimarahin Anggi. Aku suka kalau udah jadi lawakan nyepet Rully. Aku suka di saat Deri ngelawak tapi ga lucu. Aku suka Ica yang kadang heboh sendiri. Uli yang tetep aja berusaha ngomong R biar diakui oleh kita. Mae yang jati dirinya antara genk preman atau tidak. Dea yang suka ketakutan kalau diliatin Anggi. Dan banyak yang unik yang tidak dapat dijelaskan kata-kata. Harus kah aku meninggalkan ini semua? Apakah tempatku nanti pantas untuk aku singgahi, seperti di sini? (Atau aku memang tidak pantas di sini?)