“If you feel lost, disappointed, hesitant, or weak, return to yourself, to who you are, here and now and when you get there, you will discover yourself, like a lotus flower in full bloom, even in a muddy pond, beautiful and strong.”
Masaru Emoto, Secret Life of Water

Jumat, 23 September 2011

2NE1: 2nd Mini-Album & 1st Japanese Album

Demam korea semakin menggila. Setelah chart musik korea yang buat oleh Billboard, sekarang muncul berbagai macam boyband/girlband yang menggaet teling (bahasa lo, Rang, menggaet)..

2NE1. Mungkin bagi orang-orang yang baru pertama kali mendengar nama grup satu ini pasti akan kebingungan membacanya. Buat aku, dulu, aku bilang, "ini grup alay banget deh pake huruf angka ga jelas gitu". Namun, jika kamu berpendapat sama dengan aku dan menyepelekan kekuatan satu grup ini, maka kamu harus mendengar semua track di dalam mini album kedua (untuk versi korea) dan album pertama (untuk versi jepang). Sangat adiktif, itu yang bisa aku berikan.

"Ugly" - Cover album versi korea

"NOLZA" - Cover album versi jepang

Tracklists:
  1. 내가 제일 잘 나가 (I am the best)
  2. Ugly
  3. Lonely
  4. Hate You
  5. Don't Cry (BOM) [korean album]
  6. Don't Stop The Music
Untuk versi korea, album berisi 6 lagu, sedangkan untuk versi jepang hanya terdiri dari 5 lagu tanpa track solo PARK BOM.

Euporia dimulai sekitar bulan Mei, mungkin bisa dibilang euporia diri sendiri. 2NE1 merilis track LONELY dan langsung membuat aku suka dengan mereka (FYI, dulu aku ga suka 2NE1 karena menurut aku musik mereka just full of auto-tune and fuck me, I'm so wrong!). Kemudian euporia itu belum berhenti ketika pada bulan Juli, mereka mengeluarkn track I Am The Best yang langsung secara seketika menyita pikiran aku, baik dari bidang akademis, maupun bidang percintaan. Rilisnya track I Am The Best, menandakan pula bahwa mereka merilis 2nd mini album. Euporia tidak berhenti sampai di situ. YG (agensi 2NE1) berencana untuk, "let's make the whole tracks as a single", dan tercipta lah video animasi Hate You dan video Ugly. Perlu diketahui, sepanjang bulan agustus, playlist yang bertengger di windows media player aku adalah album ini. Tidak ada album lain. Untuk track Don't Stop The Music, adalah sebuah track yang menjadi title song untuk iklan Fiore, sebuah motor. Untuk track Don't Cry, sebelumnya dirilis pada bulan April. Untuk versi jepang, seluruhnya sudah mempunya PV tersendiri kecuali Don't Stop The Music.

Check (all) the video(s) below:

1. I Am The Best


2. Ugly


3. Lonely


4. Hate You


5. Don't Cry


6. Don't Stop The Music

Jumat, 16 September 2011

Kode, bagian 2

Sedikit, demi sedikit, rahasia "kode" pun sudah terungkap. Baik itu benar atau pun salah. Kalimat yang dilontarkan oleh salah seorang teman memang benar, "Kalau gua kasih tau, lu mau ngapain?". Walaupun bukan dia yang ngasih tau aku tentang si "kode" ini, mungkin kalimat dari dia dapat sedikit di-revisi menjadi, "Setelah lu tau, lu mau ngapain?".

Setelah memikirkan dengan seksama dan menduga-duga apa wujud "kode" yang sebenarnya, akhirnya aku pun mulai menduga-duga:
  1. Apa "kode" itu?
  2. Siapa "kode" itu?
  3. Mengapa "kode" memberikan "kode"-nya pada aku?
Sedikit membingungkan. Aku menduga kalau aku sedang "disukai". Silakan interpretasikan kata tersebut dengan bahasa masing-masing.

Singkat cerita, aku agak sedikit parno dengan kata "disukai". Mengingatkan aku dengan sebuah kejadian di masa SMA yang berhubungan "disukai" dengan permen bertuliskan I Love You. Karena jaman sekarang gak musim dengan permen-permen yang mengungkapkan kata-kata hati, jadi kemungkinan kedua bisa dihapuskan. Namun, sekarang adalah era digital, mungkin saja kemungkinan kedua itu bisa berganti melalui media-media lain, yang mungkin bisa lebih menyeramkan daripada sebuah permen. Karena hal itu lah, sejak saat itu sampai sekarang agak sedikit trauma dengan permen yang bertuliskan kata-kata hati, apalagi kalau permen itu menyediakan fasilitas untuk menuliskan kata-kata hati itu secara manual.

Oke, singkat cerita, kita tunggu kelanjutan kisah kode ini, bagaimana akan berlanjut..

Rabu, 14 September 2011

Kode

Gimana sih rasanya jika kamu adalah satu-satunya orang yang diberikan kode dan kamu tidak mengerti kode yang diberikan teman-teman kamu?

Oke, semua ini berawal dari balasan tweet seorang teman yang bunyinya gak jauh dari gini: banyak orang yang suka sama kamu kok #kode. Oke, awalnya aku kira ini semua main-main dan pada akhirnya, tweet tersebut menyisakan sebuah misteri dan antusisme dari penjaga linimasa.

Penjaga linimasa atau bahasa kerennya timeline keeper adalah seseorang, baik pengguna BB ataupun bukan, yang tidak melakukan update di twitter dan yang mereka lakukan adalah orang yang hanya membaca, merefresh, membaca, dan mengulangi pola tersebut selama berada di linimasanya masing-masing. Hal yang perlu diketahui adalah, tidak sedikit orang yang berperan menjadi penjaga lini masa. Pada kenyataannya, bukan orang-orang Psikologi Unpad saja yang berperan menjadi penjaga linimasa.

Hal ini berlanjut ketika aku, Risa Harisah, dan Rizka Safitri digosipkan jadian (dan tentunya bukan-kita-bertiga yang jadian. Ya, ceritanya, gosip itu menyebar kalau kita bertiga jadian dengan pasangan masing-masing. Perlu diklarifikasi bahwa semua ini berawal dari kerusuhan para penjaga linimasa. Tweet ini berawal dari tweet yang aku update yang secara tidak sengaja tertulis dan mendapatkan respon dari Riri (nama panggilan Risa Harisah). Setelah itu, aku membalas responan Riri yang awalnya ingin nyindir Riri, tapi berakhir dengan gosip yang enatah bagaimana Jonti (nama panggila Rizka Safitri) terbawa ke dalam hembusan gosip ini..

Dan.. "Kode" pun aku dapatkan dari seorang teman dekat aku. Awalnya mungkin berawal dari kepusingan aku yang aku tampilkan ke hadapan publik. Kepusingan ini bukan bukan merupakan permasalahan "kode", tapi karena hal lain yang selanjutnya tidak akan dibahas dalam postingan ini. Dia memancing aku biar "sadar" akan "kode" itu. Awalnya dia basa basi tentang orang-yang-disuka.. dan berakhir di Januari "kode" itu sendiri. Saat aku bilang bahwa aku benar-benar tidak bisa membaca "kode" itu dan aku minta dia kasih tau aku tentang permasalahan "kode" itu, dia langsung menjadi tokoh filsafat Fapsi Unpad dengan berkata, "kalo gue kasih tau (secara langsung) kode itu, lo selanjutnya mau ngapain?". Oke, karena aku udah tau karakteristik dia kaya apa, akhirnya aku pun mengakhiri pembicaraan tentang "kode" itu dan memikirkannya sendiri.

Mungkin aku bukan orang yang peka untuk diri aku sendiri. Sedikit percaya diri bahwa perlakuan yang aku berikan kepada setiap orang memberikan respon yang berbeda (teori Skinner apa Watson, ya??). Sehingga, aku mohon maaf kepada semua orang yang memberikan "kode-kode" itu karena aku sendiri belum bisa membuka diri untuk orang lain.

죄송합니다
*deep bow*