“If you feel lost, disappointed, hesitant, or weak, return to yourself, to who you are, here and now and when you get there, you will discover yourself, like a lotus flower in full bloom, even in a muddy pond, beautiful and strong.”
Masaru Emoto, Secret Life of Water

Jumat, 31 Desember 2010

Resolusi 2011

Akhirnya, terbentuk lah beberapa resolusi yang telah menghabiskan waktu berjam-jam untuk membuatnya. Jarang-jarang bat resolusi, padahal tahun kemarin sama tahun-tahun sebelumnya gak pernah buat resolusi. Maka dari itu, secara perdana, aku akan mengumumkan resolusi aku di tempat ini. Sangat disayangkan, resolusi-resolusi ini akan mengecewakan beberapa pihak karena kebanyakan dari resolusi-resolusi ini adalah untuk kepuasan pribadi semata. Jadi, jangan berharap lebih dari resolusi-resolusi yang aku buat ini.

**

#1. PMF SUKSES!!
Ya, kalau yang ini harus beneran sukses. Bagaimana pun caranya. Karena aku tahu pasti acara ini akan menyita waktu yang cukup banyak di semester 4. Heu, jadi males kan kalau inget acara ini bertepatan dengan semester 4 yang notabene ada Ekperimen Lanjutan. *aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa*. PASTI SUKSES (Semoga Joko Anwar mau berpartisipasi juga) :D

#2. Olahraga (Y)
Olahraga bertujuan untuk mengurangi tingkat sakit yang setelah ditelisik, pada tahun 2010, aku mendapatkan sakit yang hampir sering. Dari sakit flu biasa sampai sakit hati (kayanya yang ini gak termasuk). Selain itu, selalu saja ada tujuan lain dari berolahraga :P

#3. Hemat
Sepertinya, hal ini sangat sulit dilakukan dalam tiga tahun terakhir. Maka dari itu, harus dimulai. Hidup hemat belum tentu tidak baik. Karena sesuatu yang berlebihan itu sangat tidak baik (alesan). Di samping itu, CD dan Buku yang jadi waiting list untuk dibeli semakin menggunung. Serasa ingin nangis (karena berhemat ini akan menjadi tidak mungkin di tahun kelinci ini).

#4. Perbaiki Prestasi (-___-")
Oke, tidak perlu dibahas lebih lanjut. Harapan 2011, IPK > 3. Amin (Sebenernya pengen lebih dari sekarang)..

#5. Renovasi Schedule Board.
Sepertinya, selama ini, schedule board yang melekat di dinding kostan sangat tidak terlalu efektif karena penuh dengan tanda tangan. Ya, berarti harusnya resolusi 2011 itu mengurangi menyebarkan tanda tangan di berbagai tempat. Semoga saja bisa (Y).

#6. Kembali Memperbaiki Ibadah.
Kalau hal yang satu ini, memang harus diperbaiki setiap saat.

#7. Cari Kerja, Part-Time aja lah.
Sebenernya, poin yang satu ini cuma mimpi aja. Ya, pengen aja gitu, kaya di luar negeri, mahasiswa punya kerja part-time. Berasa keren. LOL Masih aja mikirin hal-hal yang imajiner -____-". Sepertinya, poin ini lebih tepat diisi dengan kata-kata: "Dapatkan Beasiswa".

#8. Jodoh Dikesampingkan Terlebih Dahulu.
Oke, sepertinya mencari jodoh tidak akan terlalu diprioritaskan terlebih dahulu di tahun ini. *speechless*

#9. FRENCH!!
Ya, ini yang aku suka. Aku berharap di tahun yang baru nanti, kemampuan berbahasa Prancis aku semakin terlatih. Walaupun, sekarang cuma bisa mengucapkan beberapa greeting sama alphabeth, tapi dengan latihan, kemampuan aku akan berkembang dan sesegera mungkin terbang ke Prancis (ngapain coba??).

#10. Mengurangi Tampil di Tempat Umum.
Tahun 2010, sepertinya aku terlalu sering tampil di beberapa keramaian. Tahun 2011 nanti, aku mungkin akan memilih untuk menikmati keramaian tersebut. Jadi rakyat biasa lagi sepertinya lebih menyenangkan :D

**

Ya, hanya seperti itu lah resolusi yang aku buat. Semoga bermanfaat untuk semua pihak. Amin :D

Dua Matahari

Suatu ketika, mamah aku menghampiri aku untuk menceritakan sebuah jokes yang.... Errr, ga tau lucu ga tau engga. Begini lah jokesnya:

**

Alkisah, hidup lah seorang guru. Dia adalah guru mata pelajaran IPA. Tapi, sayangnya dia hanya mendapatkan gaji yang kecil dari pekerjaannya. Suatu ketika, guru tersebut dipindahkan mengajarnya ke sebuah daerah yang jauh. Daerah dimana hanya ditinggali oleh orang berkulit hitam. Dia menerima saja. Karena tekanan ekonomi yang melanda dia dan keluarganya, dia menjadi stress, suka marah-marah, dan suka mencaci maki.

Suatu hari, guru tersebut mengajarkan kalau matahari merupakan poros dari alam semesta. Kemudian, ada satu anak bertanya:
Anak: "Pa, kenapa matahari hanya satu??".

Guru tersebut memikirkan dengan maksimal apa yang harus dia jawab. Dia bingung. Dia makin tertekan, karena masalah ekonominya pun memengaruhi setiap pemikiran. Dan akhirnya dia membentak anak yang bertanya tersebut:
Guru: "Maneh mah siah! Dibere matahari hiji ge geus tutung!!".
Anak: "???"

**

NB: Mohon maaf bila ada pihak yang merasa tersinggung, karena ini hanya jokes belaka. Merci :)

Senin, 27 Desember 2010

Movie Review: Buried

Tepat hari ini, Senin, 27 Desember 2010, aku menghabiskan sisa minggu tenangku yang tidak dimanfaatkan dengan sangat baik untuk nonton di Ciwalk. Betapa indahnya bukan hidup aku?? Atau aku yang bodoh? Marathon kali ini sudah aku rencanakan dengan matang-matang dimana jam 12.00 aku menonton Buried dan 14.20 aku menonton Tron Legacy 3D. Mungkin sekarang aku mau bahas sedikit tentang Buried.

**



Mungkin kalau dilihat dari covernya, film ini akan berbau seperti pembunuhan masal atau setan gentayangan seperti halnya film indonesia. Tapi, jangan salah kira, film ini tidak berkaitan sama sekali tentang hal tersebut. Oke, sekali lagi aku termakan oleh rayuan pemeran utama dari film ini (lagi??). Yup, dalam film ini yang bermain hanya Ryan Reynolds sebagai Paul Conroy. Dengan estimasi 90 menit, kamu akan melihat wajah Ryan (saja) sepanjang film.

Film bermula ketika Paul tersadar dari tidurnya, dengan mulut dibekap, tangan ditali, dan dia berada di sebuah peti, ya peti mati. Barang yang ada di sekitarnya hanya sebuah korek api, handphone, dan oksigen. Ternyata, dia dikubur oleh orang Iraq yang menginginkan uang, bukan teroris. Saya tegaskan, BUKAN TERORIS. Cerita berlanjut dimana dia menghubungi semua orang yang dia kenal dan bisa membantu dia, termasuk istrinya. Seperti biasa, kehidupan keluarga si pemeran utama diambang kehancuran. Oh iya, ceritanya si Paul ini terkubur di daratan Iraq. Yang bisa dipikirkan oleh dia adalah, bagaimana caranya untuk keluar dari peti yang terkubur di sebuah padang pasir tersebut.

Oke, Awalnya (lagi) aku tertarik menonton film ini (selain dari faktor aktor) adalah nilai yang didapatkan di situs IMDb terbilang cukup bagus, sekitar 7,6 (update 27 Desember 2010 pukul 17.27). makanya aku tertarik untuk menonton film ini. Walaupun, ada teman yang mengatakan kalau film ini tidak menarik sama sekali. Ya, seperti yang biasa dikatakan adalah, film itu selera. Setiap orang boleh menilai dan menghakimi sebuah film. Namun, penilaian kembali ke diri sendiri. Melihat bagaimana konflik dibangun dan ekspresi satu-satunya pemain dalam film ini, aku menilai cukup layak ditonton. Ryan menggambarkan seorang Paul yang mengalami anxiety dan harus meminum obat penenang di saat-saat tertentu cukup mengesankan. Walaupun tidak ada aktor yang sempurna, termasuk Ryan Reynolds.

Pada akhirnya, saya menyarankan untuk menonton film dengan akhir yang tragis ini. Mending nonton sendiri deh buat ngeliat, apa sih ending yang tragis itu :D

Jumat, 24 Desember 2010

Movie Review: "Narnia: The Voyage of The Dawn Treader" & "The Next Three Days"

Seminggu ini kalian pasti tahu kalau aku menetap di Jatinangor. Niatnya mau belajar, karena kalau di rumah, hasrat untuk belajar hilang yang ada pasti main PS. Pada kenyataannya, hidup memang sulit. Lima hari telah dihabiskan di daerah tercinta ini, dan lima hari pula aku menyia-nyiakannya. Dan akhirnya, aku memutuskan untuk pergi ke salah satu bioskop yang paling tersoroh seantero Jatinangor. Yup, it's Jatos. The one and only -,-. Awalnya, aku mau nonton Rapunzel di Ciwalk. Namun, takdir membawaku ke tempat lain karena Rapunzel sudah tidak tayang di 21 ataupun XXI. Setelah kecewa, akhirnya aku menyusun strategi untuk (pertama kalinya) marathon di Jatos. Dan akhirnya terpilih lah film Narnia: The Voyage of The Dawn Treader dan The Next Three Days. Berikut munkin bisa dijadikan referensi menonton selama kalian minggu tenang.

**
#1: Narnia: The Voyage of The Dawn Treader

Mungkin terdengar agak lebay, tapi begitu lah keadaannya. Aku sama sekali tidak tertarik untuk nonton Narnia awalnya karena saat baca ketujuh novelnya, aku sangat bingung. Mungkin tingkat konsentrasi aku sedang kurang saat itu. Sehingga banyak part yang bisa dibilang miss dan membuat banyak tanda tanya setelah aku membacanya.

Bercerita tentang Edmund dan Lucy yang tinggal di rumah saudaranya. Ketika itu pula, seorang anak bernama Eustace (ceritanya anak yang punya rmah) yang sanagt menyebalkan sangat... Ya, begitu lah. Annoying kalau bisa dibilang. Dia tidak percaya akan satu hal pun tentang Narnia dan saat bersamaan, mereka bertiga (Edmund, Lucy, dan Eustace) memasuki negeri Narnia.Eustace yang tidak percaya dengan semua hal berbau fiksi awalnya sangat kaget ketika melihat seekor tikus berbicara dan (kayanya sih) Minotaur exist. Ya, pada intinya, mulai lah keluar keegoisan Estace dan bla bla bla. Sampai pada akhirnya, mereka beserta Prince Caspian ditugaskan untuk membetulkan keadaan di negeri Narnia dengan cara menyimpan tujuh pedang suci (sebenernya bukan itu sih nama pedangnya) di meja Aslan, penguasa negeri Narnia.

Ya, film ini dimulai dengan sangat cepat. Mungkin bagi yang membaca novelnya akan merasa kalau kalian sudah berjalan berbab-bab padahal itu baru beberapa menit pertama. Eustace kurang dideskripsikan annoying pada awal film. Hanya terkesan kalau Eustace hanya anak yang bandel dan tring, scene beralih ke negeri Narnia. Datarnya konflik yang terjadi membuat aku sendiri ngantuk (berhubung nonton sendiri, harap maklum). Dan film baru terasa menarik di beberapa menit menjelang ending dan begitu lah film ini berakhir. Akting pemain yang biasa aja menurut aku membuat film ini semakin datar. Ketampanan Caspian (yang awalnya orang-orang bahas sehingga aku termakan godaan untuk menonton film ini) hanya menjadi pemanis saja. Mungkin kalau durasi film ini sepanjang Nartnia: Prince Caspian, mungkin aku akan mati kebosanan di dalam bioskop. Namun, hal terpenting adalah, Prin Caspian lebih ganteng daripada film sebelumnya (pandangan sebjektif).

Bagaimana pun juga, film ini masih aku kasih sertifikat layak untuk ditonton saat minggu tenang seperti ini.

**


#2: The Next Three Days
Mungkin film ini di luar dari ekspektasi aku. Aku tidak tahu genre film ini apa, ceritanya apa, siapa yang main, itu awalanya. Hanya saja aku memilih karena tidak adanya lagi film berkualitas di Jatos (satu tentang pocong, satu tentang kabayan, dan satu tentang islam yang okay, cukup film percintaan islam cuma KCB dan AAC saja yang mantap).

Film bercerita saat tiga tahun yang lalu, ketika Russell Crowe (jangan harap aku ingat nama karakter yang dia mainkan) memiliki keluarga yang sempurna. Istri yang sempurna dan seorang anak yang melengkapinya. Namun, semua berubah setelah istrinya ditangkap dan dipenjara selama 20 tahun atas tuduhan membunuh. Russell Crowe, selama tiga tahun, mencari cara bagaimana caranya mengeluarkan istrinya tersebut dari penjara karena dia tahu istrinya tidak bersalah. Bagaimana kah cara dia mengeluarkan istrinya dari penjara?? Itu lah pertanyaan inti dari film ini.

Film ini tidak memiliki sesuatu yang istimewa. Namun, bagi aku, film ini memberi kesan lebih dibandingkan film Narnia. Konflik-konflik terjadi sangat hip banget yang membuat adrenalin kita terpacu dan rasa penasaran kita menghantui kita selama film ini berlangsung. Ini bisa terlihat di saat saya menonton film ini, dengan kondisi studio yang kosong, dan ada dua anak SMP menonton sambil menjerit-jerit (terserah kalian mau mendefinisikannya apa yang mereka lakukan sampai mereka menjerit, kalau aku pikir sih mereka sangat deg-degan menonton film ini). Alhasil, ending yang tidak terduga membuat film ini berkesan mendalam bagi aku.

Oke, film ini bisa dijadikan referensi untuk menemani kalian selama minggu tenang ini. Berhubung penerbitnya adalah Lionsgate, jadi sepertinya DVD bajakannya sudah bagus. Tapi, aku tidak menyarankan untuk membeli produk bajakan loh ;)

Rabu, 22 Desember 2010

Omegle

Mungkin kebanyakan orang mengetahui kalau Omegle adalah situs dimana kita bisa berbicara dengan orang asing di seluruh penjuru dunia. Mungkin karena itu lah banyak orang-orang yang salah menggunakan situs ini untuk melakukan hal-hal berbau pornografi. Situs ini berkembang yang asalnya hanya text saja, kemudian bertambah dengan adanya fitur video. Coba kamu masuk ke fitur video dan kemungkinan besar kamu akan menemukan tampilan video call lawan bicara kamu adalah kelamin pria. Ok, mereka mencari wanita yang bisa diajak untuk diajak cybersex. Aku tidak tertarik untuk masuk ke fitur ini. Mungkin awalnya fitur ini digunakan pengembang untuk membuat orang dapat berelasi dengan orang asing. Tapi apa daya, perkembangan teknologi akan diikuti perkembangan kriminalitas (sebenarnya aku tidak yakin kalau memperlihatkan alat kelamin kamu ke orang lain itu kriminalitas. Semua tergantung dari niatnya. Kita berpikir positif saja kalau dia habis kehujanan dan tidak mempunyai celana ganti).

**

Beberapa hari ini, aku sedang mengalami kepenatan tingkat dewa. Aku ingin bicara banyak hal, tapi tidak ada yang mau jadi pendengar. Banyak yang mengajukan diri, tapi aku belum percaya. Mungkin kalian harus membaca beberapa postingan ke belakan aku tentang kepercayaan aku terhadap orang. Maka aku pikirkan bahwa aku bisa cerita kepada orang asing dan terpilih lah Omegle sebagai situs yang beruntung. Karena tahu akan akibat dari fitur video, aku langsung menghindari. FYI, fitur video ini tidak selamanya buruk. Aku mendapatkan seorang teman. Dia pria, dia berasal dari Belanda. Dia 27 tahun. Dia sekarang berada pada semester terakhir S2 kriminologi di Belanda. Dia hidup bersama dengan pacarnya, belum memutuskan untuk menikah, tapi tinggal serumah (awalnya pernah kepikiran untuk nanya ke dia kenapa sih melakukan hal tersebut--belum nikah tapi tinggal serumah--untuk menjawab teka-teki psikologi perkembangan, tapi rasanya itu bukan pertanyaan yang pantas untuk ditanyakan). Ayahnya pernah ke Indonesia. Dia memiliki keris, lagu kebangsaan Indonesia Raya (aku aja ga punya =,=a), dan beberapa barang dari Indonesia. Namanya Peter. Kalau penasaran boleh kalian cari dia di friend list aku via facebook.

Akhirnya, aku memutuskan untuk memilih fitur text saja. Di text ini bisa aja kita bohong (kalau aku biasanya suka pura-pura jadi cewe hehe). Tapi, saat itu aku menyamar dengan nama Aga. "Just call me Aga", kalau ada yang bertanya tentang nama. Beberapa kali aku chatting dengan Gay, cewe gatel, dan beberapa kali ngerjain cowo yang lagi horny. Dan beberapa kali aku ditawari untuk webcaman dan play some game katanya. Tapi, untung saja imanku masih kuat karena semuanya memang berawal dari tujuan. Tujuan aku kan untuk mencurahkan unek-unek di Omegle. Dan akhirnya saya bertemu dengan dua orang asal California, di tab yang berbeda. Mengantisipasi delay dan balasan lama, aku menggunakan empat tab sekaligus. Satu bernama Seth, dia 19 tahun, dia di semester akhir dari kuliahnya Biological Engineering tapi berpikir untuk ikut militer. Satu lagi tidak sempat aku tanya namanya. Yang jelas, dia 17 tahun, pemikirannya dewasa, dia ingin menjadi politician, the great politician. Hey, he's only 17 and he likes everything about politics. Damn, aku kalah -,-

Banyak hal dibicarakan dan sangat menyenangkan berbicara dengan mereka berdua. Satu jam berlalu dan mereka pun men-disconnect karena urusan masing-masing. Akhirnya galau ditinggal. Mulai muncul akal licik untuk ngerjain cowo-cowo horny. Menyenangkan deh kalau ngerjain orang yang lagi horny (entah ya kalau di kehidupan nyata akan semenyenangkan ini kah kalau ngerjain cowo horny). Dan akhirnya aku bertemu dengan satu orang wanita. Dia dari Filipina, dia jago bernyanyi (katanya), sedang belajar piano, dan dia kuliah di Mass Communication. Pembicaraan cukup menyenangkan. Seperti standarnya pembicaraan, apa hobi kamu, jenis musik apa yang kamu suka, dan menanyakan cita-cita. Entah kenapa aku selalu bilang kalau aku akan menjadi psikolog dan sutradara yang hebat kepada orang asing. Dan tiba-tiba tercetus lah nama Joko Anwar di akhir kalimat, "I wanna be like Joko Anwar", and she says, "Hey, I know Joko Anwar". What!? What a coolest thing. Joko terkenal sampe Filipina. Katanya sih di jurusan dia sering membicarakan perkembangan orang-orang film di seluruh dunia (mungkin asia tenggara cakupan terkecilnya).

Dan akhirnya, sore itu pun diakhiri dengan manis. Thanks, strangers. Ooh rah ;)

Selasa, 21 Desember 2010

I Write a Lot Because I Don't Know Where I Have To Start This Mess

Oke. Mungkin bisa dibilang ini adalah sebuah katarsis. Aku ingin melukai orang, tapi aku tidak ingin. Dan aku menghabiskan itu semua dengan menulis. Seperti judulnya, "I Write a Lot Because I Don't Know Where I Have To Start This Mess". Yup, aku tidak tahu harus memulai dari mana aku belajar. Hanya menulis hal-hal yang di luar akal sehat yang bisa aku lakukan. Hal yang aku sukai, selalu saja bertolak belakang dengan pandangan-pandangan orang di sekitar. Aku tidak mau dianggap berbeda. Sehingga aku harus berubah menjadi seseorang yang, well, that's not me. That's the other me whom i don't recognize. Aku suka musik. Aku suka film. Aku suka eksperimen. Tapi, aku tidak suka mata kuliah Psikologi Eksperimen karena faktor dosen. Ya, mungkin aku harus mulai menyukai mata kuliah tersebut dari faktor dosen, faktor terkecil dari sesuatu hal. Tapi, di sini aku akan terus berusaha melakukan yang terbaik. Aku bisa menjadi Rangga yang seperti SMA. Atau mungkin menjadi Rangga yang lebih hebat dari masa itu. Ya, menyemangati diri sendiri hanya lah satu-satunya jalan yang bisa dilakukan.

C-M-G-D-H-!-! :)

Movie Review: Easy A

Film ketiga yang aku saksikan di minggu tidak tenang. Yup, it's Easy A. Awalnya tertarik liat film ini karena banyak respon positif dari teman-teman yang sudah menonton terlebih dahulu. Gak mau kalah gaul, makanya aku ikutan gaul dengan nonton film ini. Dan tentu saja faktor pemeran utama sangat menarik kita untuk menonton suatu film (tolong jangan ingatkan aku untuk mengingat semua kebodohan aku).

Oke, film ini berawal dari Olive (Emma Stone), seorang cewe yang bisa dibilang gak loser amat, gak populer amat mengatakan kebohongan kalau dia melepas keperawanannya dengan seorang anak kuliahan. Kabar tersebut tersebar sangat cepat di lingkungan SMAnya (Oke, mungkin perbedaan orang Indonesia dengan orang luar negeri adalah, situasi SMA di sana terlihat seperti situasi kuliahan di sini). Dan kemudian, dia dicap menjadi seorang pelacur di sekolahnya. Dia menolong cowo-cowo, yang bisa dibilang, loser dan suka dibully pada levelnya. Cara menolongnya unik, dia akan membuat kabar kalau dia sudah berhubungan seks dengan para cowo-loser itu. Simsalabim, dia menjadi seorang pelacur tanpa dia menjadi seorang pelacur.

Film ini sangat asik ditonton saat masa-masa labil seperti sekarang. Sedikit hiburan dan guyonan yang bagi orang awam tidak lucu, tepatnya orang Indonesia. Menonton film ini bagaikan Emma Stone mengendalikan semua bagian dari film. Karakter pemeran lain tidak terlalu berkesan karena Emma Stone yang memberi kesan tersendiri untuk perannya sebagai tokoh sentral. Seperti karakter lain hanya pemanis dari film ini (atau mungkin hanya bumbu yang tidak terasa?). Seperti halnya film remaja pada umumnya, film ini berakhir dengan happy ending. So, lumayan untuk mengisi kepenatan yang bisa menjadi selingan bahan-bahan UAS. Enjoy

Movie Review: Everybody's Fine


Oke, film kedua yang aku tonton di minggu-yang-tidak-tenang-ini. Mungkin ini adalah salah satu dari sekian banyak DVD yang terabaikan oleh aku. Terabaikan di sini mempunyai arti, akusudah membelinya sejak lama, tapi aku baru berhasil menontonnya sekarang. Mungkin sebenarnya aku pikir film ini kurang menarik atau kolot untuk anak seusia aku :'>..Tapi aku coba menontonnya. Dan lumayan. Memang ceritanya agak sedikit tua. Seorang ayah yang keras yang telah mendidik empat orang anaknya dengan tegas dan beberapa tahun kemudian setelah anak-anaknya dewasa, dia ingin datang mengunjungi anak-anaknya yang sangat sibuk.

Daya tarik dari film ini, pertamanya, adalah pemeran yang mengambil bagian dari film ini. Tapi, untuk aku, aku tidak merakan feel menjadi seorang ayah yang berjuang ingin bertemu anak-anaknya yang sudah sukses. Entah kenapa, di beberapa bagian awal aku merasa bosan karena filmnya berjalan dengan sedikit lambat. Film mulai berjalan dengan agak cepat dan menarik di saat Sang ayah mulai bertemu satu per satu anaknya dan menemukan banyak fakta kalau anak-anaknya tidak sesukses yang dia harapakan.

Untuk menemani minggu tenang, film ini lumayan direkomendasikan. Kenapa? Karena mngkin saja kita bisa belajar sedikit tentang Psikologi Perkembangan dewasa akhir :P

Sabtu, 18 Desember 2010

Random

Malam ini, Aku, Riri, Asty, dan Alung ceritanya rabid workshop untuk PMF. PMF merupakan singkatan dari Psycho Movie Festival yang tujuannya untuk merayakan Dies ke-50. Terdiri dari tiga rangkaian: Movie Competition, Workshop, dan Awarding Night. Saya menjadi Staff acara workshop di sini.

Malam ini kita membicarakan tentang tema dan segala rupanya yang mendasar. Dua jam berlalu dan hal ini pun belum menemukan titik terang hingga muncul kata:



PER(fik)S(i)ONALITY



to be continued..

CD review: Taylor Swift - Speak Now




Sebelumnya, aku mau pamer dulu. Aku beli CD Taylor Swiftnya di Singapore loh (so what?). Bukti kalau aku beli CDnya di Singapore bisa dilihat di sini:


Pamer itu bisa menjadi salah satu aset menjadi orang sukses loh (alasan).

**

Yup, Taylor Swift kembali dengan album kesekiannya (karena baru tau Taylor Swift) bertemakan Speak Now. Ya, setelah sukses dengan album sebelumnya dengan berbagai penghargaan, banyak orang menjadi sangat tertarik untuk menunggu apa yang selanjutnya dan tercipta lah Speak Now ini. Mendengar dari awal sampai akhir track, aku merasa tidak bosan. Entah apa yang membuat aku tidak bosan untuk mendengarkannya. Lirik manis, dewasa, dan lirik bersautan (seperti halnya lagu Love Story) membuat album ini terasa menyenangkan untuk aku dengar. Ciri khas Taylor Swift adalah lirik bersautan sehingga membuat kesan bahwa lagu-lag yang dia ciptakan tidak bersifat subjektif (walaupun mungkin hanya mengganti subjek saja). Dari awal track, Mine, sampai akhir track, Long Live, terasa sangat menyejukan jiwa. Memang lebay. Dan Deluxe Edition ditambah dengan beberapa lagu tambahan dan beberapa versi akustik membuat album ini menjadi lengkap rasanya. Ditambah bonus video Mine di Disk keduanya. Lengkap deh. Kalian tidak akan menyesal kalau membeli dan mendengarkan album ini.

Beberapa track yang sedang aku rajin dengarkan adalah Sparks Fly, Back To December, Dear John, Speak Now,  The Story of Us, Never Grow Up, If This Was A Movie. Semuanya memberi kesan tersendiri.


Deluxe Edition Tracklists:

Disk 1:
  1. Mine
  2. Sparks Fly
  3. Back To December
  4. Speak Now
  5. Dear John
  6. Mean
  7. The Story of Us
  8. Never GrowUp
  9. Enchanted
  10. Better Than Revenge
  11. Innocent
  12. Haunted
  13. Last Kiss
  14. Long Live

Disk 2:
  1. Ours
  2. If This Was A Movie
  3. Superman
  4. Back To December (accoustic)
  5. Haunted (accoustic)
  6. Mine (US version)
  7. Back To December (US version)
  8. The Story of Us (US version)

Minggu Tenang

Akan kah dua minggu ini menjadi minggu tenang untuk mahasiswa psikologi Unpad? Akan kah berakhir dengan bahagia (baca: IP semester memuaskan) semester ganjil ini? Mungkin itu semua pertanyaan yang berkecamuk di hati. Bukan hati aku saja. Tapi, hati kamu dan ahti dia (mulai mabok). Oke, sepertinya hanya aku saja yang akan menghabiskan minggu tenang dengan menonton film dan bermain. Sebenernya, mungkin tidak hanya aku saja yang akan melakukan hal yang sama. Huh, semoga saja aku mendapatkan hasil yang maksimal tanpa persiapa yang matang untuk menghadapi UAS semester ganjil ini (dalam hati menangis).

Mungkin aku akan sedikit menceritakan sedikit tentang beberapa jenis musik yang akan sedikit menenangkan aku untuk minggu tenang ini. Mungkin bisa jadi rekomendasi buat didengarkan selama Minggu-Yang-Tidak-akan-Tenang-Sepenuhnya. Aku kasih playlistnya aja. Mungkin kalian akan bosan kalau menjadi aku kalau mendengarkannya selama dua minggu berturt-turut. Tapi, setidaknya menenangkan hati :P


Playlist Untuk Minggu Tenang
  1. Taylor Swift - Sparks Fly
  2. Michael Buble - Hollywood
  3. Rihanna feat. Drake - What's My Name
  4. Willow Smith - Whip My Hair
  5. Far East Movement feat. Ryan Tedder - Rocketeer
  6. Dev feat. The Cataracs - Bass Down Low
  7. Selena Gomez - Ghost of You
  8. David Archuleta - The Other Side of Down
  9. Carrie Underwood - Mama's Song
  10. Cheryl Cole - Promise This
  11. Girls' Generation - Hoot
  12. Super Junior - Bonamana
  13. Jason Derulo - What If
  14. Katy Perry - Firework
  15. Keri Hilson Pretty Rock Girl
  16. My Chemical Romance - SING
  17. Mike Posner - Please, Don't Go
  18. Nelly - Just A Dream
  19. Nicki Minaj feat. Drake - Moment 4 Life
  20. Pink -F*ckin' Perfect
  21. The Cataracs feat. Dev - Sunrise
  22. Taylor Swift - The Story of Us
Sayang sekali, belum ada lagu Indonesia yang menjadi track yang akan menemani aku selama minggu tenang. Mungkin nanti akan ada. Hehe :D

Movie Review: Charlie St. Cloud

Kembali dengan review film untuk menemani minggu tenang kalian. Film pertama yang berhasil aku nikmati adalah Charlie St. Cloud. Mungkin untuk beberapa orang, mereka akan memulai untuk menyaksikan film ini karena Zac Efron. Ya, aku adalah salah satu dari mereka dan aku dengan bodohnya menyadari hal tersebut *mukulin diri sendiri*. Oke, dapat dibilang aku langsung tertarik dengan film ini adalah karena Zac Efron *oke, aku mengulangi mengucapkan kebodohan aku*.

Film ini dimulai dengan Charlie dengan adiknya (lupa kan namanya -,-) melakukan sebuah balapan perahu (sebenernya ga tau nama olah raga ini apaan) dan tentu, mereka menang dengan sangat dramatis (seperti layaknya film-film yang berjenis sama). Kehidupan begitu indah awalnya. Charlie mendapatkan beasiswa dan segalanya. Hingga suatu ketika terjadi sebuah kecelakaan yang mengharuskan dia dan adiknya mati. Tapi, ternyata Charlie hidup kembali! (Jangan bayangkan adegan ini seperti adegan dimana zombie-zombie hidup dan mulai meraung dan mulai mengejar manusia lainnya). Dan menyadari bahwa adiknya telah pergi dan pada saat upacara pemakaman adiknya, dia berjanji akan bertemu dengan adiknya setiap hari setelah bunyi meriam sore hari selama satu jam tiap harinya. (Agak sedikit imaginer memang, karena Charlie bisa melihat arwah. Dia juga melihat arwah temannya yang sedang membersihkan nisan dirinya -- teman Charlie tersebut).

Lima tahun kemudian, Charlie berkenalan dengan seorang wanita, teman masa SMAnya, namn Charlie tidak pernah bertegur sapa dengannya. Alhasil, mulai lah muncul benih-benih cinta dimana seperti layaknya film remaja pada umumnya. Dan siapa sangka, Charlie berhubungan badan dengan seorang arwah. Hemm, kesannya kaya gimana gitu ya. Di suatu pagi setelah dia berhungan badan itu dia sadar kalau wanita yang mulai dia sukai tidak ada dan mulai menemukan fakta bahwa wanita tersebut telah hilang diperairan selama tiga hari. Nah, konfliknya dimulai dengan "Apakah dia akan memilih menepati janjinya kepada alm. adiknya atau berusaha mencari wanita yang mulai dicintainya??".

**

Review singkat dari aku. Mungkin beberapa kekurangan yang aku rasakan adalah pada bagian-bagian awal, film terasa begitu lambat dengan pergantian beberapa scene yang kurang dramatis. Sedikit membosankan memang. Namun, konflik yang baru muncul setelah 2/3 film membuat konflik terasa begitu singkat. Beberapa ekspresi Zac Efron yang khas (seperti ketawa garing) memaniskan beberapa sisi karakter Charlie. Walaupun begitu, film ini masih cocok untuk disaksikan selama minggu tenang yang sepertinya tidak akan tenang. Oke, selamat menikmati minggu tenang :)

Kamis, 16 Desember 2010

Psikologi Eksperimen

Entah kenapa, orang-orang dengan lancarnya mengerjakan tugas Psikologi Eksperimen. Aku sih belum tertarik untuk mendalaminya karena faktor dosennya. Dan hanya sedikit teman yang membantu untuk membuat saya mengerti. Ya, begini lah persaingan. Negara Indonesia menuju individualisme. Lebay sih kedengerannya. Tapi, jujur saja, aku belum siap merubah pandangan aku menjadi individualisme dalam belajar. Tapi, ya sudah lah. Sekali lagi, aku harus menunjukan kalau aku bisa lebih baik dari mereka. (Sebenernya ini sindiran loh)

Senin, 13 Desember 2010

It's all about you

"Drop Everything now
Meet me in the pouring rain
Kiss me on the sidewalk
Take away the pain
'Cause I see sparks fly whenever you smile"


--- Sparks Fly, Taylor Swift

:)

Minggu, 12 Desember 2010

Perbandingan Watak Bangsa Indonesia dengan Bangsa Jepang

Sebelumnya, ingin menulis sesuatu dari tugas yang baru aku tulis. Mohon bantuan untuk kritik, mungkin ada beberapa pendapat aku yang salah atau kurang tepat. Mohon bantuannya :)

***

Karakter atau watak menurut KBBI adalah sifat batin manusia yang mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku; budi pekerti; tabiat: dasar. Watak bangsa Indonesia yang biasa muncul di masyarakat adalah kurangnya rasa menghargai kepada perbedaan pendapat. Di Indonesia, orang akan terus untuk mempertahankan argumen yang dia anggap benar walaupun itu salah. Hal ini bisa menimbulkan perkelahian bahkan sampai saling bunuh. Di Jepang, orang-orang menghargai setiap pendapat dan mau menerima kritik yang diberikan orang lain tentang pendapatnya tersebut. Bangsa Jepang berpikiran terbuka demi kemajuan dirinya juga.
Watak bangsa Jepang lainnya adalah disiplin. Baik itu disiplin waktu ataupun disiplin dalam berbagai hal. Di Jepang, orang yang mengejar kendaraan umum, bukan kendaraan umum yang mengejar orang. Keadaan sebaliknya terjadi di Indonesia, dimana kendaraan yang mengejar orang. Di Jepang, orang berpikiran kalau jika saya tidak tepat waktu, maka saya tidak akan mendapatkan kendaraan umum untuk sampai ke tempat kerja atau sekolah, karena kendaraan umum di sana sudah mempnyai jadwalnya tersendiri. Sedangkan di Indonesia, orang-orang berpikir kalau kendaraan umum banyak dan mereka bisa santai karena jika terlewat satu kendaraan umum, maka mereka akan menemukan kendaraan umum lainnya. Selain itu, kendaraan umum di Indonesia terbiasa untuk diam di suatu tempat untuk mendapatkan penumpang. Hal ini bisa membuat kemacetan di jalan yang kendaraan tersebut diami sehingga akan menghabiskan waktu yang lebih lama untuk mencapai tempat tujuan. Faktor lain adalah pajak kendaraan di Jepang lebih mahal daripada di Indonesia, sehingga hanya orang-orang kaya saja yang memiliki kendaraan. Sedangkan di Indonesia, pajak kendaraan bisa terbilang murah. Hal ini menyebabkan semakin banyak orang yang membeli kendaraan baik itu untuk dipakai pribadi atau pun dijadikan kendaraan umum sehingga meningkatkan volume kendaraan di jalan raya.
            Perbandingan watak yang kami temukan lainnya adalah pada bangsa Jepang, mereka berpikir ntuk tidak merepotkan orang lain sama sekali. Sehingga, mereka akan melakukan hal yang terbaik sebisa mereka sampai titik darah penghabisan karena prinsip tidak mau menyusahkan orang lain. Hal ini membuat sifat individualisme yang sangat tinggi. Hal sebaliknya terjadi di Indonesia. Orang akan bergotong royong dalam melakukan sesuatu hal. Bangsa Indonesia tidak sungkan untuk meminta pertolongan untk melakukan sesuatu yang membat sifat kolektivisme yang sangat tinggi.
            Watak bangsa Jepang lain yang coba kami bandingkan adalah kesadaran diri yang tinggi. Maksud dari kesadaran diri yang tinggi adalah menanamkan nilai yang berlaku di daerah tinggalnya ke dalam dirinya. Misalnya saja, di Jepang, orang-orang akan membuang sampah pada tempatnya karena aturan yang awalnya memaksa menjadi terbiasa. Hal ini menyebabkan kehidupan warga di Jepang menjadi sangat teratur dan rasa saling percaya antar individu sangat tinggi. Di Indonesia, orang-orangnya masih belum memiliki kesadaran diri yang tinggi karena aturan yang kurang tegas. Misalnya buang sampah. Orang-orang akan seenaknya membuang sampah sembarangan jika tidak dilihat atau paling parahnya lagi ada tempat sampah di dekatnya, sedangkan dia membuang sampah sembarangan. Mungkin di Jepang juga terjadi hal yang sama, tetapi persentasenya sangat kecil dibangdingkan dengan Indonesia. Dikarenakan peraturan yang tidak tegas, membuat kehidupan di Indonesia secara umum tidak teratur, walaupun ada yang mencoba untuk teratur, tetapi jumlahnya masih lebih banyak yang kurang menaati.
            Kami juga mencoba membandingkan watak masing-masing bangsa dalam masalah lalu lintas. Di Jepang, orang-orang akan tetap menaati peraturan lalu lintas walaupun tidak ada petugas lalu lintas yang berjaga di sekelilingnya. Jarang terjadi pelanggaran rambu-rambu lalu lintas. Sedangkan di Indonesia, banyak sekali kendaraan yang melanggar atran lalu lintas dengan dalih tidak ada petgas yang menjaga atau pun hal tersebut tidak akan mencelakakan dirinya dan orang lain pada saat itu. Hal ini bisa terjadi karena perbedaan ketegasan aturan yang berlaku, sama seperti yang sudah dijelaskan di atas.
            Watak bangsa Jepang dan Indonesia yang coba kami bandingkan lagi adalah dalam masalah pekerjaan. Orang-orang Jepang rajin, gigih, terampil, dan tidak menyia-nyiakan waktu dan peluang dalam melakukan sesuatu serta selalu berusaha mencapai keberhasilan pada hakikatnya ditempa dan dibentuk oleh sempitnya tanah dan adanya empat musim. Mereka akan melakukan yang terbaik untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Jika gagal, mereka akan terus berusaha untuk mendapatkan hasil yang terbaik untuk diri mereka. Di Indonesia, hanya sedikit orang yang memiliki sifat-sifat tersebut. Hal yang biasanya muncul pada orang-orang Indonesia adalah malas, tidak mau berusaha lebih keras, dan bahkan mengulr-ngulur waktu. Terkadang, hasilnya pun tidak maksimal karena suatu hal dilakukan secara mendadak dan tanpa perencanaan. Dikarenakan adanya empat musim di Jepang, membuat masyarakatnya menjadi kreatif dan mampu membuat barang yang berkualitas tinggi untuk dipasarkan ke seluruh dunia. Hal ini bisa menjadi modal mereka untuk menghadapi persaingan global.
            Kecerdasan spiritual juga membedakan antara bangsa Indonesia dengan bangsa Jepang. Beberapa kecerdasan spiritual yang dapat kita temukan pada bangsa Jepang adalah jujur, semangat untuk menciptakan sesuatu, yakin bahwa dirinya berguna, empati dan kerja sama, rendah hati, asas manfaat (dimana setiap barang yang diciptakan harus ada manfaatnya), berterima kasih, disiplin, suka memberi, mau mendengar, dan teliti.
            Mungkin akan sulit untuk bangsa Indonesia menandingi bangsa Jepang karena kendala kecerdasan emosional atau kesetiakawanan sosial di negaranya. Walaupun sumber daya alam kita melimpah ruah dibandingkan bangsa Jepang, tapi akan sulit menandingi Jepang karena masih banyaknyanya konflik antar etnis dan antar warga negara bahkan antar agama.

Menghadapi Kenyataan

Aku harus kembali ke dalam kenyataan bahwa: SATU MINGGU LAGI KULIAH BERAKHIR DAN SAYA BELUM MENGUASAI SATU MATERI PUN!! Sangat menyakitkan mendengarnya. Keluarnya kalimat tersebut memberikan persepsi kalau aku selama ini cuma main-main dalam perkuliahan semester tiga ini. Sebenarnya, aku juga bingung. Aku masuk full terus. Tapi, aku merasa aku tidak mendapatkan apa-apa dari kehadiran aku di dalam kelas tersebut. Padahal aku mencatat semua yang dikatakan dosen (pengecualian untuk mata kuliah Psikologi Kepribadian I). Aku bingung, apa yang harus lakukan untuk menghadapi UAS yang akan diadakan awal Januari? Di otak aku cuma ada lagu, film, dan kesenangan pribadi lainnya. Bagus lah. Hahaha *tertawa miris*

Jumat, 10 Desember 2010

CD Review: Rihanna - LOUD


It's fifth album of RiRi! The one I wanted to hear. Karena RiRi menjanjikan "tidak ada kekelaman seperti Rated R". Tentu saja, album Rated R aku rasa sangat mengerikan dari jenis musik sampai make up dari setiap video yang mengerikan, bagaikan dia akan menerkam kita jika kita lama-lama memandangnya.

Dimulai dengan S&M. Aku merasa ter-insight ke masa-masa dimana Disturbia berjaya. Rasa musiknya hampir sejenis pada track ini yang membuktikan kalau album ini tidak ada sangkut pautnya dengan masa-masa Rated R lagi. Sangat menyenangkan untuk mendengarkannya kembali. Berlanjut ke track What's My Name dengan featuring Drake, yang dipilih menjadi single kedua di album ini. Manis, itu yang terlintas dalam pikiran aku saat mendengar lagu ini. Berlanjut ke track Cheers (Drink To That) dengan sedikit sentuhan Avril Lavigne yang ikut mengambil andil menjadi song writter.

Track 5 kita berpesta dengan Only Girl (In The World). Menurut aku ini salah satu track terbaik dalam  album ini. Raining Men featuring Nicki Minaj seperti mendengarkan musik-musik yang diberikan RiRi pada album Music of The Sun dan A Girl Like Me. Seperti lagu Crazy Little Thing Called Love. Bagi aku, sangat menyenangkan mendengar RiRi kembali ke jenis musik seperti ini. Dan album ini diakhiri dengan Love The Way You Lie pt. 2 yang menjadi pemanis album ini.

Dan kemudian, album ini direkomendasikan untuk didengarkan oleh kalian semua. Enjoy :)

Rabu, 01 Desember 2010

Sing-A-Pore

Akhirnya aku kembali ke Indonesia. Mungkin agak sedikit menyesal pulang ke Indonesia (sombong). Tapi, ya mau bagaimana lagi, aku harus kembali menjalani kehidupan "nyata" aku lagi di negara ini. Siapa pun pasti ingin tinggal di tempat yang mereka anggap tepat untuk mereka. Ya, mungkin sebagian kecil dari tempat yang ingin aku tinggali adalah Singapura.Di sana itu rapi, teratur,  pokoknya semua yang menjadi impian aku ada di sana. Mungkin yang bukan aku banget adalah tempat tersebut kecil. Hemm, kecil di sini dalam arti, memang negara Singapura itu berdiri di sebuah pulau yang sempit. Kayanya sama pulau jawa juga gedean pulau jawa. Ya, dimana-mana juga tempat yang sempurna itu adalah Surga *bijak*.

Kembali, kenapa aku suka dan berniat untuk tinggal lebih lama di sana adalah:
  1. Tempatnya bersih banget. Hampir tidak ada sampah yang berserakan di sepanjang jalan yang kita lalui karena konon katanya banyak CCTV yang tersebar dimana-mana.
  2. Kagak macet. Pengguna kendaraan bermotor setiap harinya sangat sedikit. Kalau dipikir-pikir, kamu bisa berbaring di tengah jalan atau menarikan sebuah tarian pemanggil hujan di tengahnya.
  3. Adanya MRT. Kaya di film-film rasanya bisa naik kereta bawah tanah. Ngejar-ngejar kereta saat transit dan banyak hal yang sulit untuk digambarkan jika kamu belum pernah naik kereta bawah tanah ini. Mungkin di Indonesia jarang sekali yang "mengejar-ngejar" kendaraan umum untuk pergi ke tempat kerja atau instansi pendidikan. Angkot murudul dimana-mana. Sehingga, itu yang membuat orang Indonesia agak sedikit bersantai jika melakukan sesuatu.
  4. Eskalator di beberapa tempat dipasang dengan kecepatan kuda. Mngkin agak lebay, tapi kata aku sih ntk beberapa orang Indonesia yang "jarang-melakukan-sesatu-dengan-cepat-seperti-saya" akan merasa seperti berada di tempat fitness jika melalui eskalator tersebut.
  5. Ga ada pengamen di jalanan. Mungkin salah satu yang membat risih di Indonesia yang aku alami adalah pengamen. Maaf saja. Jika kita memberi uang satu pengamen, maka akan bermnculan pengamen-pengamen lainnya dengan berbagai jenis range vokal dari yang bags sampai yang jelek. Di sana, ada spot-spot khusus untuk pengamen dan sepertinya ada shift untuk mengamen di suatu tempat tersebut.
  6. Aku juga bingung harus memasukkan ini ke bagian negatif atau positif. Terdapat beberapa toko "alat-bant-seks" di tempat umum. Mungkin lagi apes aja aku karena saat aku melewatinya, toko tersebut dalam keadaan tutup.
  7. Sepertinya, orang-orang cuek dengan penampilan orang di sekitarnya. Mau pake tank-top, mau pake bikini, kayanya ga akan ada yang komplain (kayanya, ya :P).
  8. Yang terbaik dari kota ini adalah Institute of Mental Health. Sumpah banget, ini tuh tempat terkeren di seluruh Singapura. Sulit untuk dijelaskan. Maka, kalian google-ing saja, ya. Hehe..
Oke, mungkin hanya itu yang bisa aku share. Hujan melanda dan tugas menumpuk masih setia di samping ku dibandingkan seorang wanita..