“If you feel lost, disappointed, hesitant, or weak, return to yourself, to who you are, here and now and when you get there, you will discover yourself, like a lotus flower in full bloom, even in a muddy pond, beautiful and strong.”
Masaru Emoto, Secret Life of Water

Selasa, 13 Desember 2011

Syndrome Anak Sulung: sebuah lorong waktu.

"Syndrome anak sulung".
Aku dapet rangkaian kata tersebut dari mata kuliah Psikologi abnormal. Entah kenapa aku merasakan hal itu, dan aku ga mau itu. Aku ga mau ngaku-ngaku kalau aku dapet syndrome itu, nanti dikira Hypochondria (yakin kalau mengidap sakit tertentu, tapi kenyataannya engga -- CMIIW ya!!).

Sore ini, berhasil nonton film Arisan 2, yang sebenernya aku belum nonton Arisan (bagian pertama). Entah kenapa ingin nonton film ini. Mungkin salah satu bagian yang dinanti adalah bagian Rio Dewanto ciuman sama Surya Saputra (yang katanya sih sampe di-take 5 kali). Hahaha penting banget sumpah alesannya mau nonton film ini. Selain itu, membaca sinopsis film Arisan 2, mengingatkan aku pada teman-teman SMA aku.. Miris, bagi aku. Aku merasa asing di antara mereka, yang notabene aku pernah sangat dekat dengan mereka. Aku kangen. Aku ingin balik lagi ke masa-masa dulu: ketawa bareng, makan bareng, main bareng, foto bareng, belajar bareng (disertai dengan ngegosip). Aku ingin semua. Aku ingin semua memori itu berputar secara terus menerus di kehidupan aku. Tapi, kenyataannya, sebuah gulungan film pun akan habis dan diganti dengan yang baru. Jujur aja, hanya sedikit hal yang bisa aku ingat dari mereka. Bagaimana mereka bercerita dan bagaimana mereka bahagia. Aku tau, mereka bingung saat aku tiba-tiba timbul dalam kebisuan satu hari. Aku kangen..

Kembali ke film, ketika menonton film itu, aku langsung berpikir: Mereka berlima. Bersahabat. Terikat satu sama lain (oleh suatu energi yang tidak bisa disebutkan). Sampai pada klimaks film itu, aku pun menangis. Aku kangen. Aku kangen. Aku kangen. Aku gak suka suasana kampus yang sekarang. Aku suka suasana yang sulu. Rasa membina persahabatan. Bukan rasa saling berkompetisi mencari cinta. Bukan itu. Bukan.

Mungkin aku akan lebih memilih kembali ke masa sekolah, dan bergiat belajar untuk masuk fakultas kedokteran agar Mamah ga usah khawatir dengan masa depan aku. Aku tau, mamah khawatir, akan jadi apa aku nanti setelah lulus dari fakultas psikologi. Aku selalu bilang, "Mamah gak usah khawatir, aku pasti membanggakan Mamah", tapi kata-kata itu ga pernah bisa terucap secara langsung. Satu kata simple ini pun ga bisa aku ucapkan, "Maaf". Maaf karena sudah menyusahkan. Maaf karena belum bisa membanggakan. Maaf kadang suka marah-marah. Maaf ga bisa menjadi sesuatu yang diinginkan. Maaf untuk ketertutupan aku. Maaf untuk segala perbuatan yang seharusnya diucapkan kata "maaf" di akhirnya.

Aku juga, ingin kembali ke masa lalu, dimana aku disayang, dimanja, digendong, dipeluk dengan penuh kasih sayang sebagaimana kasih sayang orang tua kepada anaknya. Aku ingin kembali. Namun, seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, gulungan film telah habis, DAN gulungan film itu tidak dapat direplace. Dan kita harus menerima akan kualitas gulungan film yang tidak sama dengan gulungan-gulungan film yang sebelumnya.

Aku ingin kembali ke masa dimana aku merasa ada..

Sabtu, 03 Desember 2011

Sabtu, 26 November 2011

CD Review: Rihanna - Talk That Talk


Standard Edition

Deluxe Edition

Yup, penantian yang cukup lama untuk album ini terbeayar sudah. Tanggal 21 November 2011, album ini rilis!! Yihaa, new sounds from Rihanna.. Setelah pada bulan Oktober Rihanna mengeluarkan single We Found Love (dengan hanya beberapa baris kalimat dan berulang) dan sangat adiktif bagiku, akhirnya aku menunggu keseluruhan albumnya untuk turun (dan dengan berbagai promosi via twitter kalau albumnya kali ini bakal boom dengan adanya track yang diaanggap sebagai "Umbrella" versi 2).

Tracklist:
  1. You da One
  2. Where Have You Been
  3. We Found Love (feat. Calvin Harris)
  4. Talk That Talk (feat. Jay-Z)
  5. Cockiness (Love It)
  6. Birthday Cake
  7. We All Want Love
  8. Drunk On Love
  9. Roc Me Out
  10. Watch 'n Leran
  11. Farewell
  12. Red Lipstick (Deluxe Edition)
  13. Do Ya Thang (Deluxe Edition)
  14. Fool In Love (Deluxe Edition)
  15. We Found Love (extended)  (Deluxe Edition)
Perlu dibilang kalau awalnya aku agak terganggu dari awal dengan musik club yang sedang diusung Rihanna. Mungkin jika kamu dengar  album Music of the Sun atau A Girl Like Me, kamu akan mendapat kesan berbeda. Namun, setelah didengar beberapa kali balikan, musiknya mulai bisa diterima oleh telinga aku (eaaa). Jika kamu penyuka Rihanna, aku sarankan untuk membeli album ini karena menurut aku album ini cukup menarik, tapi aku pikir album ini tidak akan se-boom album LOUD yang cukup menjadi sorotan setahun ke belakang. Di album ini, kamu akan lebih banyak mendengar Rihanna menyenyikan lagu dengan tempo ballad dan aku rasa dengan ini kamu bisa lihat seberapa besar kualitas suara khas Rihanna. Namun, jika dilihat dari segi kualitas musik, dibandingkan dengan LOUD, aku lebih memilih album Talk That Talk dibandingkan dengan LOUD. LOUD was a fun one, but Talk That Talk was a great one :)

Favorite tracks: You da One, Where Have You been, We Found Love, Talk That Talk, Drunk on Love, Farewell

Minggu, 20 November 2011

CD Review: Adele - 21



Mungkin agak sedikit terlambat untuk mengulas seberapa HEBATnya album ini di tahun 2011. Tapi, dari pada tidak sama sekali, bener ga??

21. Title album ini yang digambarkan sebagai usia Adele saat membuat album ini. Dua tahun berlalu setelah 19 rilis, Adele mulai menggebrak dengan single pertama "Rolling In The Deep", yang bagi ku sangat mengagumkan mendengarnya pertama kali di radio. Melihat videonya pun, memiliki sebuah konsep yang brilian, bagi ku lagi. Hentakan musik yang membuat adrenalin berpacu. Mungkin, perlu diingat kalau aku sebelumnya tidak mengetahui siapa Adele (bahkan aku tidak tau lagu Chasing Pavement itu apa). Impresi yang timbul saat mendengar suara Adele untuk pertama kali adalah: BRILIANT!!

Pada akhirnya, aku pun tertarik untuk membeli CDnya jika sudah rilis di Indonesia, namun, pada kenyataannya aku baru mendapatkan CD ini sekitar bulan November. Mungkin hal seperti itu adalah strategi pemasaran, namun hal itu bisa meningkatkan tingkat pembajakan.

Selanjutnya, single Someone Like You menjadi single andalan kedua hingga (kalau ga salah) Set Fire To The Rain dinyatakan sebagai single selanjutnya, video Someone Like You belum dirilis.. Hingga sekitar bulan Oktober, rilis lah video yang bisa dibilang cukup kelam (dan bagiku, mengecewakan, karena aku berharap lebih untuk videonya). Dan selanjutnya, dinyatakan kalau Turning Table akan menjadi single US selanjutnya.

Jika dilihat di dalam cover CD, mungkin kamu tidak akan menyangka kalau album 21 ini adalah album yang cukup brilian dengan memasukan sentuhan Ryan Tedder sebagai song writter. Campuran perkusi di beberapa track ala Ryan Tedder merupakan ciri khas yang dimiliki oleh Ryan Tedder.

Penilaian akhir, album ini merupakan suatu hal yang sayang untuk dilewatkan. Jadilah bagian dari sejarah musik dengan mendengarkan album ini, karena hal ini tidak akan terulang untuk kedua kalinya :)

Berbeda, sepenting itu kah??

Berbeda..
Wacana ini berkembang seiring dengan bertambahnya waktu yang memakan sisa usia aku. Lebay sih kedengerannya, tapi emang gitu. Dimulai dari opini yang mengatakan kalau cowo psikologi itu beda. Ya, "BEDA" bisa dipandang dari berbagai macam sisi. Bisa sisi feminisme atau sisi machoisme..

Selanjutnya, salahkah aku untuk tidak bergaul dengan orang di sekitar kostan aku? Mungkin salah, aku bertanya dan aku jawab sendiri. Mungkin, aku adalah satu-satunya orang yang terpaku pada dunia aku sendiri dan kurang memedulikan dunia luar. Aku peduli, namun dengan perspektif (bahasa kerennya) aku sendiri. Tapi, orang-orang di luar itu selalu saja mencibir dan mengejek tentang "keterpisahan" aku dengan mereka. Sindiran itu kerap kali muncul ketika orang-orang itu bersama. Namun, ketika mereka sendiri, bahkan mereka tidak bisa melihat kepada ku (begitu pula aku). Kenapa sih, aku harus terus dituntut mengikuti semua yang ada di luar dunia aku? Tuntutan karir? Engga juga. Aku mau jadi orang yang berguna tapi tidak perlu terlihat. Cuma itu. Salah?

Kamis, 27 Oktober 2011

Student Center

"Student Center"

Kata itu lagi agak sensitif sih di kampus. Denger-denger kabar, ada beberapa orang yang menggolongkan kita berdasarkan keberadaan di Student Center. "Eh, kalau dia mah anak SC. Nah, kalau si itu bukan anak SC". Sebenernya orang-orang yang beranggapan kaya gitu adalah orang-orang yang emang ga pernah ke SC. Kenapa gitu mereka ga sekali-kali datang ke SC cuma liat celingak-celinguk, atau gabung kek main kartu atau apa. Mungkin aku bukan expert di bidang psikologi, tapi aku sih ngeliatnya: KALIAN TUH KAYA GAK PERNAH BELAJAR PSIKOLOGI AJA DEH!! Ngomongin orang di belakangnya. Ngatain orang patologis. Emang ngerti arti patologis kaya apa??

Terus ada yang ngatain juga kalau anak-anak SC itu kebutuhan aktualisasi dirinya sangat tinggi. Lucu emang. Sampe sekarang udah setaun lebih belajar psikologi kepribadian sama Bang Hatta, aku masih belum dapet arti simpel dari kata "aktualisasi". Emang mereka tau? Kaya yang pernah merhatiin pas kuliah Bang Hatta aja. Aku aja yang suka merhatiin dapetnya D lagi, D lagi.. *curhat*

Kampus semakin asik layaknya film yang menduduki nomor 1 box office amerika. Jadi, kita tunggu episode selanjutnya dari Student Center.. :)

Sabtu, 22 Oktober 2011

Stalking! (dan sedikit bagian dari "kode" bagian 3)

Sepertinya dunia per-stalking-an adalah bagian dari diri aku. Aku pasti ga tahan dalam sehari jika tidak melakukan hal ini (akhirnya aku mengumumkan kepada dunia kalau aku tukang stalking! Puas lu pada!?). Kebiasaan ini mungkin tidak bisa hilang begitu saja karena hal ini bermula sejak SMA. Sejak SMA itu aku baru mengenal dunia jejaring sosial dan pada akhirnya aku mendapatkan kenikmatan stalking. Mungkin kalau kata Freud (bener ga ya?) 5 tahun pertama dari seorang individu adalah masa-masa krusial (kayanya salah deh -,-), dan hal ini berlaku pada kejadian aku berkenalan dengan dunia per-jejarsos-an! 5 tahun pertama menentukan, akan menjadi individu seperti apa kamu jika berada di dunia maya.. Dan selamat, tahun ini adalah tahun keenam aku berada di jejarsos dan kabar buruknya adalah 5 tahun pertama aku sudah terlewatkan dan aku sendiri menarik kesimpulan bahwa perilaku stalking ini akan terbawa sampai akhir hayat.. (,,,)

**

Berawal dari kebiasaan "add as a friend" kakak kelas waktu SMA (walaupun gak kenal). Kalau di infonya ada keterangan "SMAN 2 Cimahi" dsb, PASTI aku add dan entah kenapa aku mendapatkan kepuasaan ketika nama aku berada di friendlist orang-orang(?). Hal ini menjadi super random ketika menginjak bangku perkuliahan! Kebiasaan ini semakin berkembang dengan cara melihat semua foto yang dimiliki para angkatan atas. Sungguh mengerikan memang. Mengerikan sampai aku men-stalking dosen muda yang "super" dalam hal perkuisan..Kalau lagi bosen kuliah, buka HP, terus buka facebook, terus buka foto-foto ************************************ dan galau.. Err.. Dinamika anak muda memang..

Pagi ini aku membuka sebuah profil alumni Psikologi Unpad dan muncul lah perasaan iri. Dia muda. Dia bahagia. Dia (sepertinya) kaya. Dan. Dia beristri.. *sigh* memang berat menjadi seorang remaja yang selalu melihat ke atas padahal masih ada orang-orang yang ada di bawah kita dan ketika terjatuh, kita akan merasa sakit karena kita tidak tau apa yang ada di bawah kita. Ya, tapi ga salah kok liat ke atas untuk jadi bahan Motivasi. Motivasi apa emang, Rang? Motivasi nyari istri??

**

Mungkin agak menyimpang dari judul, tapi perlu diketahui aku udah ga mikirin siapa "kode" dan apa yang dia suka dari aku. Sebagai cowo, mungkin cuma aku satu-satunya orang di dunia yang mengakui aku GALAU ketika aku galau (di antara sekian miliar cowo di dunia). Tapi, perlu diketahui, cowo juga bisa galau. Siapa aja?? Errr... Aku... Aku... Dan aku...

Seorang teman mengatakan hal ini ke aku saat aku curhat tentang si "kode" dan si "target":
"Kamu itu orang baik, Rang. Sebagai temen, aku gak mau kalau kamu dapet cewe brengsek"
Entah kenapa, orang-orang begitu perhatiannya sama aku (GR aja lu mah, Rang). Seorang teman lagi mengatakan, kenapa ga dicoba aja? HEY!! You think a relationship bisa dibuat coba-coba?? ya, mungkin bisa sih, tapi itu menyakiti 3 pihak: pihak aku; pihak dia; dan pihak yang menjadi fans aku. Aku masih ragu. Ragu.. Ragu.. Ragu.. Kalau kata Rihanna mah "We found love in the hopeless place.. We found love in the hooooopppeeeeeeeless placeeee..", semoga aja aku menemukan "hopeless place" aku..

*dan postingan ini berakhir dengan random*

Rabu, 12 Oktober 2011

Ketika semua terasa begitu SAMPAH dan menekan

Mungkin korelasi yang diambil tidak begitu tepat dan tidak menggambarkan keaadaan yang sebenarnya. Ketika konflik kode datang, deadline merasuki jiwa, dan akal pun kelelahan akan semua kekurangan orang, akhirnya aku pun merasa.. ARGH!!

Mau marah, IYA! Tapi, marahin apa?? Mau gembira, IYA! Tapi, mau gembira buat apa? Mau nangis, IYA! Tapi, apa yang harus ditangisi?? Pertanyaan-pertanyaan seperti itu lah yang sedang berputar di otak aku dan masih menyelimuti 75% pemikiran aku sekarang. Ditambah dengan karakter orang yang emang berbeda. Kadang ngasih jarkom telat, mendadak, menye-menye, "terlihat lemah", banyak bacot, dan sebagainya, membuat 75% itu berubah menjadi 90% kesel. Kadang kalau ketemu orang begituan, pasti langsung ngasih pertanyaan ke diri, "Gak bisa apa menjadi sesuatu hal yang PAS!?".

Pas.. Oke, Pas. Mungkin itu yang sedang aku cari. Pas. Ga ada yang pas di dunia ini. Pasti antara berlebih, atau berkurang (biar setara, tadinya mau nulis kekurangan, tapi asa aneh). Menurut aku sih, kelakuan orang ga ada yang pas. Ada yang menye-menyenya lebay, ada yang garangnya maksimal, ga pernah aku nemu yang PAS itu. Kebaikan pas juga ga ada. Kebaikan itu bisa berlebih (karena mengharap sesuatu) dan berkurang (karena emang bego aja dimanfaatin orang).

Jika dikorelasikan dengan sampah-sampah yang tertimbun di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) mana pun, pantes aja sekitar tahun 2004 atau 2005 TPA leuwi Gajah meledak dan longsor dan memakan banyak korban jiwa. Jiwa semua hal ini terus nimbun di aku, bisa aja aku meledak dan memakan korban jiwa juga. Tapi, kalau dipikir-pikir, kalau aku ambil korelasi dengan keadaan TPA, seakan-akan aku adalah orang yang mau aja "disampahin" oleh orang lain. Sesuatu banget..

Pada akhirnya, aku merasa kalau aku masih dilingkupi oleh keegoisan. Identity Confusion. Siapa aku? Bahkan pertanyaan sepele itu pun belum bisa aku jawab walaupun ada konteks yang terkait. Dan pertanyaan sepele itu bisa membuat timbunan sampah itu menjadi besar, lebih besar dari yang sebelumnya..

Jumat, 23 September 2011

2NE1: 2nd Mini-Album & 1st Japanese Album

Demam korea semakin menggila. Setelah chart musik korea yang buat oleh Billboard, sekarang muncul berbagai macam boyband/girlband yang menggaet teling (bahasa lo, Rang, menggaet)..

2NE1. Mungkin bagi orang-orang yang baru pertama kali mendengar nama grup satu ini pasti akan kebingungan membacanya. Buat aku, dulu, aku bilang, "ini grup alay banget deh pake huruf angka ga jelas gitu". Namun, jika kamu berpendapat sama dengan aku dan menyepelekan kekuatan satu grup ini, maka kamu harus mendengar semua track di dalam mini album kedua (untuk versi korea) dan album pertama (untuk versi jepang). Sangat adiktif, itu yang bisa aku berikan.

"Ugly" - Cover album versi korea

"NOLZA" - Cover album versi jepang

Tracklists:
  1. 내가 제일 잘 나가 (I am the best)
  2. Ugly
  3. Lonely
  4. Hate You
  5. Don't Cry (BOM) [korean album]
  6. Don't Stop The Music
Untuk versi korea, album berisi 6 lagu, sedangkan untuk versi jepang hanya terdiri dari 5 lagu tanpa track solo PARK BOM.

Euporia dimulai sekitar bulan Mei, mungkin bisa dibilang euporia diri sendiri. 2NE1 merilis track LONELY dan langsung membuat aku suka dengan mereka (FYI, dulu aku ga suka 2NE1 karena menurut aku musik mereka just full of auto-tune and fuck me, I'm so wrong!). Kemudian euporia itu belum berhenti ketika pada bulan Juli, mereka mengeluarkn track I Am The Best yang langsung secara seketika menyita pikiran aku, baik dari bidang akademis, maupun bidang percintaan. Rilisnya track I Am The Best, menandakan pula bahwa mereka merilis 2nd mini album. Euporia tidak berhenti sampai di situ. YG (agensi 2NE1) berencana untuk, "let's make the whole tracks as a single", dan tercipta lah video animasi Hate You dan video Ugly. Perlu diketahui, sepanjang bulan agustus, playlist yang bertengger di windows media player aku adalah album ini. Tidak ada album lain. Untuk track Don't Stop The Music, adalah sebuah track yang menjadi title song untuk iklan Fiore, sebuah motor. Untuk track Don't Cry, sebelumnya dirilis pada bulan April. Untuk versi jepang, seluruhnya sudah mempunya PV tersendiri kecuali Don't Stop The Music.

Check (all) the video(s) below:

1. I Am The Best


2. Ugly


3. Lonely


4. Hate You


5. Don't Cry


6. Don't Stop The Music

Jumat, 16 September 2011

Kode, bagian 2

Sedikit, demi sedikit, rahasia "kode" pun sudah terungkap. Baik itu benar atau pun salah. Kalimat yang dilontarkan oleh salah seorang teman memang benar, "Kalau gua kasih tau, lu mau ngapain?". Walaupun bukan dia yang ngasih tau aku tentang si "kode" ini, mungkin kalimat dari dia dapat sedikit di-revisi menjadi, "Setelah lu tau, lu mau ngapain?".

Setelah memikirkan dengan seksama dan menduga-duga apa wujud "kode" yang sebenarnya, akhirnya aku pun mulai menduga-duga:
  1. Apa "kode" itu?
  2. Siapa "kode" itu?
  3. Mengapa "kode" memberikan "kode"-nya pada aku?
Sedikit membingungkan. Aku menduga kalau aku sedang "disukai". Silakan interpretasikan kata tersebut dengan bahasa masing-masing.

Singkat cerita, aku agak sedikit parno dengan kata "disukai". Mengingatkan aku dengan sebuah kejadian di masa SMA yang berhubungan "disukai" dengan permen bertuliskan I Love You. Karena jaman sekarang gak musim dengan permen-permen yang mengungkapkan kata-kata hati, jadi kemungkinan kedua bisa dihapuskan. Namun, sekarang adalah era digital, mungkin saja kemungkinan kedua itu bisa berganti melalui media-media lain, yang mungkin bisa lebih menyeramkan daripada sebuah permen. Karena hal itu lah, sejak saat itu sampai sekarang agak sedikit trauma dengan permen yang bertuliskan kata-kata hati, apalagi kalau permen itu menyediakan fasilitas untuk menuliskan kata-kata hati itu secara manual.

Oke, singkat cerita, kita tunggu kelanjutan kisah kode ini, bagaimana akan berlanjut..

Rabu, 14 September 2011

Kode

Gimana sih rasanya jika kamu adalah satu-satunya orang yang diberikan kode dan kamu tidak mengerti kode yang diberikan teman-teman kamu?

Oke, semua ini berawal dari balasan tweet seorang teman yang bunyinya gak jauh dari gini: banyak orang yang suka sama kamu kok #kode. Oke, awalnya aku kira ini semua main-main dan pada akhirnya, tweet tersebut menyisakan sebuah misteri dan antusisme dari penjaga linimasa.

Penjaga linimasa atau bahasa kerennya timeline keeper adalah seseorang, baik pengguna BB ataupun bukan, yang tidak melakukan update di twitter dan yang mereka lakukan adalah orang yang hanya membaca, merefresh, membaca, dan mengulangi pola tersebut selama berada di linimasanya masing-masing. Hal yang perlu diketahui adalah, tidak sedikit orang yang berperan menjadi penjaga lini masa. Pada kenyataannya, bukan orang-orang Psikologi Unpad saja yang berperan menjadi penjaga linimasa.

Hal ini berlanjut ketika aku, Risa Harisah, dan Rizka Safitri digosipkan jadian (dan tentunya bukan-kita-bertiga yang jadian. Ya, ceritanya, gosip itu menyebar kalau kita bertiga jadian dengan pasangan masing-masing. Perlu diklarifikasi bahwa semua ini berawal dari kerusuhan para penjaga linimasa. Tweet ini berawal dari tweet yang aku update yang secara tidak sengaja tertulis dan mendapatkan respon dari Riri (nama panggilan Risa Harisah). Setelah itu, aku membalas responan Riri yang awalnya ingin nyindir Riri, tapi berakhir dengan gosip yang enatah bagaimana Jonti (nama panggila Rizka Safitri) terbawa ke dalam hembusan gosip ini..

Dan.. "Kode" pun aku dapatkan dari seorang teman dekat aku. Awalnya mungkin berawal dari kepusingan aku yang aku tampilkan ke hadapan publik. Kepusingan ini bukan bukan merupakan permasalahan "kode", tapi karena hal lain yang selanjutnya tidak akan dibahas dalam postingan ini. Dia memancing aku biar "sadar" akan "kode" itu. Awalnya dia basa basi tentang orang-yang-disuka.. dan berakhir di Januari "kode" itu sendiri. Saat aku bilang bahwa aku benar-benar tidak bisa membaca "kode" itu dan aku minta dia kasih tau aku tentang permasalahan "kode" itu, dia langsung menjadi tokoh filsafat Fapsi Unpad dengan berkata, "kalo gue kasih tau (secara langsung) kode itu, lo selanjutnya mau ngapain?". Oke, karena aku udah tau karakteristik dia kaya apa, akhirnya aku pun mengakhiri pembicaraan tentang "kode" itu dan memikirkannya sendiri.

Mungkin aku bukan orang yang peka untuk diri aku sendiri. Sedikit percaya diri bahwa perlakuan yang aku berikan kepada setiap orang memberikan respon yang berbeda (teori Skinner apa Watson, ya??). Sehingga, aku mohon maaf kepada semua orang yang memberikan "kode-kode" itu karena aku sendiri belum bisa membuka diri untuk orang lain.

죄송합니다
*deep bow*

Kamis, 21 Juli 2011

Hello, I met with 4 ghosts this morning

Di tengah kesibukan menjelang bulan puasa, di suatu pagi, aku duduk di sebuah ruangan kecil berukuran 2x2 meter. Pagi itu aku mendapatkan serangan sakit kepala dari semalam, yang awalanya aku pikir jika aku tidur lebih awal, maka sakit kepala itu akan menghilang. Namun, semua itu hanyalah harapan semu, setelah pagi harinya aku merasakan sakit kepala. Dilanda sakit kepala yang jarang, atau mungkin bahkan tidak pernahh terjadi, aku mengotak-atik tumpukan DVD yang sudah semenjak sebulan lalu menjadi lapuk dimakan usia. Jumlahnya cukup banyak (dan tentu saja itu semua bajakan, dengan logika mana mungkin aku memiliki setumpul DVD original saat ini), namun aku belum sempat untuk menontonnya. Ya, penyakit seorang Rangga adalah membeli DVD dan entah kapan ditontonnya.

DVD ini sudah menarik perhatian dari beberapa bulan yang lalu, karena aku merasa kenal dengan pemerannya (dan perlu diingat, aku sangat sulit untuk menghapal nama asli dan nama di dalam film). Jadi, akhirnya aku beli aja, saat itu.

Sedikit mengulangi beberapa hari lalu, atau beberapa minggu mungkin, orang-orang membicarakan sebuah film berjudul Hello Ghost yang sedang tayang di Blitz Megaplex PVJ. Kemudian aku sadar kalau film tersebut adalah judul DVD yang menarik aku untuk membelinya beberapa bulan lalu.

Kembali ke masa kini, aku mulai memasukan kepingan DVD itu ke dalam DVD eksternal yang sudah ditutupi oleh debu dan mulai lah perjalanan ku pagi itu.

Hello Ghost, Korea, 2010

Film ini dimulai sebuah adegan seorang pria yang terlihat desperate menjalani kehidupan dan mencoba bunuh diri. Bukan pergi ke surga yang didapatkannya saat membuka mata, malah dia terbangun di sebuah ranjang rumah sakit dan dianggap "gila" karena berbicara sendiri. Untuk diketahui, selanjutnya akan dijelaskan bahwa dia bisa melihat arwah yang sudah meninggal.

Dalam film ini, terkandung unsur komedi, namun pada pagi itu, karena sakit kepala, aku gak dapet semua komedi yang ada dalam film itu. Tidak ketinggalan, ada sedikit percikan-percikan cinta selayaknya film korea kebanyakan..

Menjelang ending, yang aku lakukan adalah nangis parah separah-parahnya, dari yang bisa kamu bayangkan. Ending yang, menurut aku, gak ketebak sama sekali, membuat aku nangis dan aku ga perlu kasih tau endingnya di sini, karena harus nonton film ini sendiri. Bagi aku, ending film ini ngena parah ke hati, sungguh..

**

Selanjutnya aku sadar kalau pemeran utamanya, Cha Tae-hyun, main juga di film yang menjadi film korea favorit aku, Speedy Scandal, dan harus diakui, bahwa akting dia bagus. Satu hal yang perlu aku kasih tau, dia adalah aktor kedua, yang dengan aktingnya, ngebuat aku nangis parah. Yang pertama itu, Surya Saputra di film LOVE (kayanya sih waktu itu emang lagi lemah dan labil aja, jadi nonton film Indonesia aja nangis).

Yup, pagi itu pun berakhir dengan pertemuan aku dengan 4 hantu dan seorang pria denan akting hebat, dan aku pun lupa merasakan kalau sebenarnya kepala aku lagi sakit..

Jumat, 27 Mei 2011

Sedikit Tentang Masa Depan (Lagi)


Minggu ini bisa dibilang minggu yang sibuk di kampus. LP 2010, Senandung Plaba, ulang tahun Bang Hatta, dan ulang tahun 2009. Makanan dari LP 2010 sampai ulang tahun 2009, semuanya nasi tumpeng. Alhamdulillah, gizi aku masih bisa terpenuhi sehubungan dengan dompet yang makin menipis. Terima kasih untuk Mirsa atas headsetnya (yang didapatkan dari acara tukar kado random saat ulang tahun 2009), suaranya mantep, sumpah ga boong. Makasih untuk Icha yang telah meminjamkan beberapa lembar uang 50.000 kepada aku. Saya berharap untuk Anindya (orang yang mendapatkan kado saya), barang-barang yang di dalamnya bisa dimanfaatkan secara maksimal..

Entah kenapa, dari LP 2010 (lebih tepatnya, dari sebelum LP 2010 saat aku mengikuti beberapa training) semua membicarakan tentang masa depan. Sedikit diingatkan, aku (agak) kurang suka membicarakan masa depan walaupun hal-hal tersebut adalah hal yang sangat krusial untuk hidup aku. Tapi, ya begini lah adanya. Sampai sekarang aku belum menemukan harus menjadi apa aku. Kuliah aja aku jalanin (agak) dengan setengah hati. Aku gak tau mau jadi apa, walaupun ak tau, kelak, aku bakal jadi tulang punggung keluarga yang sekarang dan keluarga yang nantinya akan aku buat. Beban? Tentu. Aku pikir, aku gak cocok jadi fasilitator. Aku ga bisa ngomong di depan orang banyak (apa lagi jadi game master). Aku gak cocok jadi psikolog. Aku bisa mendengarkan semua curhatan orang, tapi ak ga bisa memberikan solusi. Solusi yang aku berikan selalu saja menentang norma (sebenernya bukan norma juga sih) yang berlaku di masyarakat. Aku gak cocok bekerja di bagian HRD. Aku orangnya gak tegaan. Gak bisa menolak orang kalau memang orang itu tidak berkompetensi di bidang itu. Aku gak bisa jadi penyanyi juga. Suara sumbang aku bisa menyebabkan orang lebih baik memilih mati daripada hidup mendengarkan aku bernyanyi. Aku cuma bisa jadi pengamat. Mengagumi hasil kerja orang lain. Aku bingung, aku harus jadi apa? Walaupun aku bertanya dan berteriak-teriak di sekeliling kampus, tidak akan ada yang bisa menjawab pertanyaan aku. Setiap psikolog pasti bilang, “kamu maunya jadi apa?”. Aku gak mau jadi apa-apa. Kosong kedengarannya. Tanpa harapan. Menyedihkan.

Aku sedang kehilangan semangat belajar aku. Aku lelah. Semua orang juga lelah. Aku tau. Entah bagaimana aku akan melewati beberapa tahun ke depan di psikologi. Aku dituntut untuk cepat lulus dengan nilai yang sangat bagus. Lulus itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Kalau semudah itu, pasti lulusan psikologi murudul dimamana. Tapi, dengan membalikkan telapak tangan itu, kita belum tau bagaimana kualitasnya. Aku ingin menjadi sesuatu yang orang lain bisa ingat. Tapi, bergaul dengan teman sekostan aja masih sangat sulit. Bahkan aku tidak pernah berkomunikasi dengan orang-orang tersebut. Aku gak tau sebabnya. Aku ingin menjadi seseorang yang bisa membantu orang banyak, tidak hanya orang Indonesia. Mungkin kebanyakan yang sering disebutkan menjadi cita-cita adalah, “Menjadi orang yang berguna untuk bangsa dan negara”. Aku ingin lebih dari itu. Aku ingin merubah dunia. Aku mungkin gak bisa kaya Mahatma Gandhi. Aku gak bisa kaya Nelson Mandela. Setidaknya aku ingin bisa membuat orang yang aku temui tersenyum, walaupun aku tidak bisa merubah kehidupannya. Setidaknya mereka tersenyum. Tersenyum.

Semoga aku akan mendapatkan, sesegera mungkin, akan menjadi apa aku ini..

Rabu, 27 April 2011

Aku Menghabiskan Waktuku di Bawah Tekanan Waktu

Siang itu adalah siang yang terik. Aku terdesak di tengah padatnya sebuah bis menuju Jatinangor. Hari itu hari Sabtu dan aku sengaja untuk datang ke daerah tersebut untuk berbagai hal. Aku sampai di depan gerbang lama sekitar jam 11. Panas. Gersang. Akhirnya aku berjalan menuju sebuah sekre di kawasan Unpad setelah menerima SMS dari seorang teman. Aku sampai dalam hitungan detik (berhubung kemampuan jalan aku agak cepat dibandingkan dengan orang kebanyakan). Bertemu dengan beberapa orang yang berkaitan dengan hari itu. Senyum, tebar pesona, done.

Hari itu adalah hari lomba padsu antar fakultas. Rencananya, Fapsi akan tampil jam 11.45.. Karena berbagai hal, Aku, Jonti, dan Icha naik ojeg untuk menuju tempat perlombaan tersebut diadakan (Bale Santika bla bla bla panjang). Sampai di sana sekitar jam 11.20.. Penonton dilarang keluar masuk saat penampilan berlangsung, sehingga kita menunggu jeda selanjutnya untuk masuk.

Beberapa saat kemudian, pintu dibuka, kita (waktu itu banyak orang yang masuknya) langsung masuk dengan cara membabi buta dang ngeliat kalau temen-temen padsu fapsi sedang berdiri di panggung. Kata temen-temen yang lain, "Ah, pas banget mau tampil". Kita semua yang masuk saat itu langsung mengambil bangsu terdepan dan kita duduk dan Lita tepuk tangan dengan camennya.

MC: "Ya, berikan tepuk tangan untuk fakultas psikologi"
Kita: "Yeeeeeee"
Dan mereka keluar..

(. . . . . . .)

MC: "Penampilan selanjutnya akan dilanjutkan setelah break. Terima Kasih".

(. . . . . . .)

Sudah jatuh tertimpa tangga pula, mungkin itu peribahasa yang cocok untuk kami semua.. =,=

Kamis, 21 April 2011

I'm Going Crazy, I'm Losing My Mind

Study Break 2011, Nostalgia
 
Tidak terasa, Semester 4 sudah berjalan setengah jalan. Entah kenapa aku tidak merasa belajar selama semester ini. Hari ini aku sedikit dipukul oleh nilai UTS Psikologi Pendidikan. 46. Begitu buruknya kah aku? Aku sih ngerasa agak bisa (dan tentu saja berhipotesis kalau nilai aku tidak seburuk itu). Sebelumnya, selamat kepada teman-teman di kelas 12 seluruh Indonesia yang sudah menyelesaikan UN dengan sangat awesome!! Welcome to the club. LOL

Kembali kepada kehidpan yang nyata. Hari ini, Kamis, adalah hari terakhir di minggu ini aku dan teman-teman yang lain kuliah. Entah kenapa sebabnya, dan akhirnya aku tahu kalau besok adalah Paskah. Berhubung tidak tersedia kalender dengan hari raya-nya, maka bisa jadi saya menjadi manusia terakhir di bumi yang tidak tahu kalau besok adalah hari libur nasional. Dan kemudian, hal yang paling mengerikan adalah, aku mulai saja kembali ke jurang asmara. Aku mulai menyukai seorang wanita yang, entah kenapa, aku suka. Hal yang sangat menggembirakan karena aku normal (?). Sebenarnya aku belum tahu kalau ini artinya suka atau cuma sekedar suka. Ya, semuanya berakhir di kata suka. Biarkan waktu yang menginterpretasikan kata-kata aku. Jadi inget, kata interpretasi sampai dijadikan bahan revisi oleh Mbak Yanti. Seharus detail itu kah? Apakh kita harus mencari definisi konseptual dan definisi operasional dari kata interpretasi? Apakah aku harus mencari defini-defini yang berkaitan dengan kata SUKA?

Another topic, 29 April 2011, kuran lebih seminggu lagi. Maka dari itu, kosongkan jadwal kalian pada hari tersebut untuk datang di Study Break. Kalian akan melihat segala hal yang berbau Nostalgia. Ber-nostalgia lah kalian sebelum semua itu dihilangkan..

Selasa, 19 April 2011

Never Enough

Aku mulai setuju dengan kalimat, "Manusia tidak pernah puas". 

Hal tersebut terjadi pada diri aku sendiri sekarang. Setelah beberapa minggu yang lalu aku terobsesi dengan download lagu (dengan tujuan mendapatkan lagu ke 3000 di laptop aku), minggu ini (juga) aku terobsesi dengan download lagu pula. Kebetulan uang lagi ga ada yang tersisa (untung, kalau masih ada pasti ke Disktarra). Sehingga, aku memanfaatkan fasilitas IM2 yang telah aku bayar setiap bulannya sebesar Rp. 200.000. Beberapa hari yang lalu aku mendapatkan lagu ke 3000 aku, yaitu lagu yang ada di album baru Chris Brown dan yang paling sangat disayangkan adalah, target aku bertambah! Target selanjutnya adalah 5000 lagu!! Manusia tidak pernah puas memang -,-



P.S: Atau aku ini bukan manusia!!??

Rabu, 13 April 2011

(Setelah) Responsi

Siang itu, akhirnya terjadi juga. Hal yang telah ditunggu selama beberapa jam. Kami menunggu dosen pembimbing kami, yang sebelumnya meminta ijin telat karena suaminya sakit. Semoga suaminya lekas sembuh :)

Malam ini, adalah malam yang ter... gila. Besok aku dihadapkan lagi ke dalam sebuah UTS yang membabi buta. Psikologi Kesehatan. Pulang dengan tangan hampa (dan otak kosong tentu saja) dari kostan Arlita, yang semula berniat untuk belajar bersama. Deri asik menyaksikan pertandingan sepak bola di salah satu stasiun tv swasta, Arlita bahagia dengan YongSeo-nya, Aziz fokus kepada Smallville-nya, dan aku hanya tertawa pada sebuah soft-file yang diputar di windows media player. Hanya Icha yang (agak) fokus belajar. Dan akhirnya, sampai lah aku di detik ini, tanpa bekal apa-apa.

***

Belajar Psikes, Rangga! Besok kan UTS-nya..
Males ah. Mending belajar IP.
Bangke lo. Maksimalin yang besok aja meureun.
Percuma woy, kalau bahannya ga lengkap dan aku ga ngerti. Mending maksimalin yang pasti.
Maneh, katanya mau jadi mapres.
Kumaha aing we lah.
Mahasiswa depresi maneh mah.
Maneh tah nu depresi!!
...


*Pembicaraan antara kepribadian overt aku dan kepribadian covert aku*

Responsi

Hari ini responsi, loh.
Oh, responsi.
Kok tanpa respon, sih?
Ya, udah sih. Emangnya salah?
Engga juga, cuma setidaknya agak empati dikit dong ke temen-temen yang lagi riweuh.
Perlu?
Terserah kamu juga sih.
Yah, jadi perlu atau engga empati itu?
Tergantung individu lah.
Labil.
Kamu yang labil!!

*Perbincangan tengah malam antara kepribadian aku yang overt dengan kepribadian aku yang covert*

Jumat, 18 Maret 2011

I'm Just Beautiful Me

You made me insecure
Told me I wasn't good enough
But who are you to judge?
When you're a diamond in the rough
I'm sure you got some things
You'd like to change about yourself
But when it comes to me
I wouldn't want to be anybody else

I'm no beauty queen
I'm just beautiful me

Akhir-akhir ini lagi terngiang-ngiang dengan lirik lagu di atas. Yup, kalau kamu memang gaul, pasti kamu tau lagu siapa itu. BENAR!! Lagu Selena Gomez yang baru dan aku menjadi semakin tergila-gila untuk merebut dia dari Justin Bieber (MWAHAAAAHAHAHAHAHAHA). Setelah beberapa minggu lagunya rilis dan tidak lama berselang, videonya dirilis di VEVO dan kamu tau apa? AKU GA BISA NONTON ITU VIDEO KARENA COPYRIGHT BLA BLA BLA. Tapi, akhirnya kesampaian juga nonton videonya, bisa dilihat di bawah transformasi Selena Gomez menjadi dewasa :'>





Terpikir kadang aku terlalu memuja Zac Efron. Mungkin teman-teman aku sudah muak dengan Zac Efron karena aku selalu memujanya setiap saat dan setiap waktu tanpa henti. Sangat menyebalkan memang. Kenyataannya, aku memuja dia karena menurut aku dia itu HAWT dan akhirnya aku tersentil dengan lagu Selena Gomez ini. I'm just beautiful me. Yes, Everybody has their own beauty dan aku baru menyadarinya kalau selama ini aku dibutakan oleh Zac Efron (Sial). Tapi, memang Zac Efron memang pantas untuk dipuja (masih aja buta -,-).

Apa pun kondisi fisik kita dan keadaan kita, We're just beautiful us!! Cheers :)

Selasa, 15 Maret 2011

Kapan?

Entah kenapa, akhir-akhir ini lagi suka nyanyi lagu Avril Lavigne - What The Hell. Ingin teriak-teriak, tapi dengan cara yang orang lain ga sadar. Dengan cara menyanyi dengan sumbang bagus tentunya. Toh, orang juga ga akan ada yang  sadar kenapa aku teriak-teriak (atau sadar??).

Sedikit bonus untuk para pembaca blog aku (emangnya ada yang baca) video yang langsung di-embed dari youtube. Enjoy..




Oke, selanjutnya. Sebenernya tadi itu cuma intro. Nah, berlanjut ke CD yang baru aku beli, yaitu Goodbye Lullaby. Entah kenapa aku beli CD ini. Tapi, akhirnya aku kepincut dengan Track 4 yang diberi nama Wish You Were Here.

---- Warning, postingan di bawah ini mengandung konten galau di siang hari ----

I can be tough.
I can be strong.
But with you, it's not like that at all .



And I remember, all those crazy things you said.
You left them running through my head.
You're always there, you're everywhere.
But right now I wish you were here.
All those crazy things we did.
Didn't think about it, just went with it.
You're always there, you're everywhere.
But right now I wish you were here!!



Damn, damn, damn, what I'd do to make you here, here, here.
I wish you were here.
Damn, damn, damn, what I'd do to make you feel, feel, feel.
I wish you were here.

Sebenarnya, aku sendiri gak tau siapa yang tepat untuk mengisi kata "YOU" di sini. Entah kenapa, di saat orang lain galau, aku tertarik untuk ikutan galau. Ketawa sendiri kan jadinya. Gila aja, bisa gitu ya seorang Rangga tiba-tiba terpengaruh perasaan orang lain. Ya, semoga saja diberi petunjuk oleh Yang Maha Kuasa atas siapa yang dapat mengisi kata itu secepatnya.
VB: AKU DAPET UNDANGAN LIVE & ROCKIN' DONG!! NONTON 2PM GRATIS!!! Tapi, sayang sekali, udah ada upgrading ditanggal segitu (19 Maret 2011).. T.T

Rabu, 02 Maret 2011

Peningkatan SKS

Entah bagaimana terjadinya, tapi jatah SKS yang bisa diambil meningkat dengan begitu saja. Agak mendadak memang. Sangat menyebalkan tentu saja. Kenapa? Karena kemendadakan ini, kita tidak mempunyai waktu galau untuk memikirkan masa depan kita, yang terbukti sangat bermanfaat. Singkat kata, IPK >= 3.00 boleh mengambil 24 SKS yang asalnya hanya boleh 21 SKS. IPK di antara 2.5 sampai 2.99 boleh mengambil 21 SKS yang asalnya hanya boleh mengambil 18 SKS.

Kembali ke permasalahan, dimana aku berada di tengah dilema apakah harus mengambil mata kuliah tambahan atau tidak. Ingin ambil Psikolinguistik atau tidak.. RAH!!

Selasa, 08 Februari 2011

Dari Jogja Sampai Korea

Entah harus mulai dari mana. Beberapa hari ini terasa sangat panjang, ditambah dengan konflik yang sebenarnya tidak perlu dimunculkan ke publik. Hari ini, aku masih dalam status liburan. Ha!! Akhirnya liburan yang harus akui terbilang sangat panjang. Satu Bulan!! Sepertinya aku akan terlihat seperti babi buncit saja saat hari pertama masuk kuliah. Dan kemudian, liburan pun menginjak minggu ketiga sedangkan nilai yang keluar baru Psikologi Eksperimen dan Statistika 3 yang nilainya... Errrrr... Abstrak. Se-abstrak semester ini. Entah kenapa, makin lama, IP semester aku semakin turun dan motivasi belajar pun semakin menurun. Sungguh ironis memang, di saat teman-teman SMA mendapatkan IPK yang tinggi di fakultasnya masing-masing. Sedangkan aku.... Ya sudah lah yah, jangan dibahas. Menambah perih hati ini (Backsound: Vierra - Perih).

Minggu pertama liburan dimulai dengan JOGJA!! Backpacker sih ceritanya, tapi hidup di sana dengan agak mewah menurut aku (atau hidup aku emang sulit terus??). Berangkat menuju Jogja dengan menggunakan kereta ekonomi dengan harga yang ekonomis tentunya. Hampir selama 9 jam perjalanan membuat pantat terasa mati rasa. Tidak hidup. Tidak berharga (?). Untuk personel yang ikut ke Jogja adalah Deri, Rully, Ody, dan Palur. Memang, sepanjang jalan kita menyiksa Palur dengan semena-mena dan tidak manusiawi. Hingga, aku mempertanyakan, "Apakah Palur itu manusia?", yang tentu jawabannya adalah iya. Di sana kita hanya mengelilingi keraton, membuat sebah iklan layanan masyarakat yang berlaku di sana, memutar malioboro, dan berjemur di pantai Baron (yang membuat kulit aku tambah hitam dan program pemutihan kulit aku gagal begitu saja). Personel tambahan yang menyusul adalah Chia, Dhinda, Dea, dan Aiya. Dan akhirnya kami memutuskan untuk pulang pada Kamis malam meninggalkan Dea dan Dhinda.

Liburan berlangsung ke hari Minggu, 16 Januari 2011, dimana ada acara book-signing BJ Habibie. Sebenernya, tidak terlalu tertarik sekali untk membeli buku karena faktor dompet yang sangat tipis to the max, tapi tetap saja dipaksakan dengan dalih ingin keluar rumah saja. Sungguh boros memang hidup aku. Aku tidak bisa menahan godaan untuk datang ke acara ini..

Dan sampai ke suatu ketika aku hijrah ke Korea.... Oke, perlu diluruskan sedikit, kalau "hijrah ke Korea" dalam kalimat ini berarti aku pindah aliran musik dari western ke K-POP. Sungguh ironis memang, di saat dul aku (kadang) memperolok temen-temen yang jiwa raganya untuk K-POP dan sekarang aku menjadi satu bagian dari mereka. Mengerikan memang, tapi apa daya, hanya ini yang bisa aku jalani.

Berawal dari sekitar semester 1 atau 2 kuliah, aku mencoba men-download video Super Junior - Sorry, Sorry. Memang, pertama melihatnya aneh. Sekumpulan pria (total 13) bernyanyi bersama sambil menari dengan wajah (agak) manis. Aneh, sumpah!! Kemudian aku masih bertanya, "Apa sih yang mereka (anak-anak KPOP-holic) suka?". Memang, aku agak suka beat lagu itu (sorry Sorry), tapi untuk mencoba ke grup lain (selain Super Junior), rasanya aneh. Dan aku tetap teguh dengan pendirian aku kalau Super Junior itu Korea banget. Oh iya, aku punya sebuah wallpaper yang menunjukan 13 personel Super Junior dengan namanya. Dan jujur aja, aku masih bingung (sampai sekarang) dengan mereka. Yang aku ingat, cuma dua. Kang-In dan Siwon. Siwon, memang ganteng. Kang-In, entah kenapa, aku suka aja. Tapi, dari para penggila Korea di kampus, tidak pernah terdengar gaung tentang Kang-In. Dan sampai aku meneliti video Sorry Sorry, aku tidak menemukan mana yang Kang-In sampai salah satu penggila Korea di kampus bilang kalau Kang-In itu gendut, selain Shin-Dong. DAN, GOTCHA!! Aku tau yang mana Kang-In dan tambah membuat aku jatuh cinta dan menyadari kalau suaranya....... *melting*

Demam ini berlanjut sampai... Teman cowo aku di angkatan yang sama (sebut saja namanya Ody), memberikan sebuah influence secara tidak langsung untk mencoba SNSD a.k.a Girls' Generation dan sebelumnya, aku masih bingung antara Girls' Generation dengan SHINee (dan tentu aja beda, yang satu grup cewe, yang satu lagi grup cowo). Dan aku mencoba untuk menlihat video Gee dan aku SUKA!! Sampai terpikir untuk memacari salah satu dari mereka (mulai kan imajiner lagi -,-). Dan aku mencari video mereka yang lain seperti, Run Devil Run, Oh!, sampai ke Hoot (video paling baru yang menampilkan Siwon dari Super Junior. Awalnya, aku bilang, "ah, ini mah KKN nih nampilinnya Siwon yang ganteng", dan aku bertanya sendiri, "Kenapa aku bilang KKN, ya?". Dan ternyata SNSD dan Super Junior itu satu management --- S.M. Entertainment). 

Akhirnya, sepanjang minggu ini berakhir dengan diam di rumah untuk mencoba taste Korea yang lain. Dan melengkapi untuk melihat video Super Junior yang lain. Dan beralih ke 2PM yang berbeda management (JYP Entertainment) dan Wonder Girls. Kemudian beralih ke SHINee yang kata orang sih ada yang ganteng, yaitu Taemin. Pas diliat sih, biasa aja. Ga ganteng. Aneh aja. Tapi, aku tertarik sama yang lain, yaitu Onew. LOL, suaranya bagus. Kaya suara Kang-In, aku suka. Berkarakter.

Dan berlanjut pada tanggal 29 Januari 2011, siang hari, aku tidur siang setelah menonton 2 episode dari The Simpson (yang sngguh itu menyindir dan bermaksa). Aku pikir, aku akan bermimpi masuk ke dalam dunia The Simpson dan terus berharap, bagaimana penampilan aku terlihat dalam kartun tersebut. Sungguh, aku masih sadar kalau si Dewa ngomel, "Tuh kan, kalau main di rumah teh malah ga ada orang" omel dia ke mamah, tapi, aku masih terbai dengan mimpi. BErlanjutlah di sebuah mimpi kalau aku berada di Malaysia. Bersama teman-teman. Naik pesawat. Teman-teman PRTS (Psycho Road To Singapore). Dan sungguh, aku senang. Sampai saat pulang dan menuju bandafra, ada teman yang tertinggal. Dan sungguh, itu abstrak banget ketika kita botram (makan bersama) di sebuah pinggiran jalan sambil menunggu teman yang tertinggal itu dan.... Ada Kang-In dong! Itu aneh banget. Aku inget, di mimpi itu, aku bilang, "Are you the real Kang-In??". Dia balas, "tentu saja", dan aku pun memeluk dia dan menangis dan ini emang dari dalam hati. I'm the big fan of him!! I can't believe that. I thought it was real, sampai aku terbangun di sebuah sore yang ternyata aku harus kembali ke dunia nyata yang suram dengan omelan-omelan si mamah dan kebisuan si papah. ARGH!!! Ingin aku berteriak dan bilang, "Aku ingin selamanya hidup di dunia mimpi!!". Tapi, kemudian aku sadar. Kadang, mimpi itu sangat indah. Namun, tidak akan pernah terjadi di dunia nyata.

Sekian.

Kamis, 06 Januari 2011

Infinite Playlist

Mungkin jangan lah menanyakan sesuatu tentang UAS. Sangat mengerikan untuk dijelaskan. Tapi, hal yang terbaik dari minggu ini adalah, kamu tidak akan menyangka aku menemukan sebuah film yang menurut aku manis. Aku suka yang manis. Bagaikan kamu tinggal di negeri dongeng yang kamu baca dan kamu buat. Sebuah film yang tidak akan kamu sangka adalah film yang, manis untuk ditonton di tengah-tengah UAS seperti ini. Mungkin setelah mendengar curhatan beberapa teman yang cukup tragis di masanya [Sebelumnya, aku bilang kalau aku kebal akan cinta. Aku tidak tahu pahit manisnya seperti apa dan harus merespon seperti apa. Sebelumnya, maaf :) ]




Sebuah film yang sudah lama nangkring di toko DVD bajakan dekat kampus. Mungkin, melihat dari covernya yang "kurang menarik" karena agak buram membuat orang akan melewatkan judul DVD lain dan akan lebih memilih film-film besar yang bersanding di sebelahnya. Mungkin, awalnya, aku tertarik dengan film ini adalah dari judul, "Nick & Norah's Infinite Playlist". Sebuah rangkaian kata yang memberikan kesan tersendiri untuk aku. Bagaikan, dengan menyaksikan film ini, kamu akan melihat dunia Nick dan Norah yang dipenuhi oleh alunan musik manis. Ya, sekali lagi aku bilang manis karena aku sedang butuh kemanisan untuk menjaga kemanisan aku... [skipped]

DAN, yang paling penting adalah aku tidak termakan oleh rayuan aktor dan aktris yang memerankannya karena jelas aku tidak tahu siapa pemeran dalam film ini.

**

Film dimulai dengan seorang pria bernama, Nick, yang sudah dinyatakan putus oleh pacarnya, mencoba menghubungi "mantan"-nya (yang entah bagaimana aku menjelaskannya karena jarang sekali terjadi proses tembak dan mutus di banyak film yang aku tonton. Yang ada, tiba-tiba ketemu, jalan bareng, dan jadi. Hey, di dunia nyata semua itu tidak mungkin terjadi dengan semudah itu. Semoga kalian bangun dari mimpi kalian). Dan film berlanjut di adegan pengenalan tokoh perempuan yang pada pertengahan film tidak akan kalian dga statusnya, yang kebetulan juga adalah teman-kenal-tapi-tidak-akur dari mantan/pacar sang pemeran pria. Film berlanjut ketika pada malam tersebut diadakan sebuah show yang memacu kita untuk mencari dimana tempatnya. Band Pluffy, begitu lah sebutannya, adalah band yang digilai oleh orang-orang pada masanya dan film akan berlanjut dengan pertemuan kedua tokoh utama yang tidak disengaja dan sangat "kecelakaan". Dan kalian harus melihat perjalanan kisah cinta mereka dalam satu malam ini (Soundtrack: Cinta Satu Malam). Tapi, jangan judge film ini adalah film "cinta satu malam" saja. It seems like real.

Yup, jujur aja, aku sangat senang menonton film ini. Selain manis, hampir disepanjang film kalian akan mendengarkan background music yang tidak berhenti. Mungkin berhenti di saat beberapa dialog penting. Tapi, secara keseluruhan film ini dibalut dengan musik-musik yang menggambarkan setiap adegannya. Dan aku pikir, judul sudah menggambarkan film ini. Manis (disebut lagi). Mungkin penilaian manis tergantung pada persepsi masing-masing menilai manis itu seperti apa dan manis mempunyai standarnya sendiri bagi masing-masing individu. Mungkin untuk kualitas akting, film ini tidak jauh berbeda dengan film-film romantis remaja lainnya. Tapi, harus akui lagi, memasang aktor muda sebagai pemeran utama (nb: film ini dirilis pada tahun 2008 dan usia aktor di kehidupan nyatanya sekitar 20 tahun) membuat feelnya terasa. Bukan, ini bukan percintaan orang dewasa. Ini percintaan remaja. Ekspresi lugu dari pemeran utama membuat film ini begitu pas dibandingkan dengan usia yang diceritakan dalam filmnya. Tapi, aku seperti melihat dan berkata kepada diri sendiri, "Harusnya kisah cinta aku seperti ini.."

...

Well, untuk keseluruhan, film ini layak untuk ditonton oleh remaja seusia aku (maklum, masih 18 tahun :P ). Dan kalau kamu seperti aku, mungkin kamu akan berpendapat kalau seharusnya kisah cinta itu semanis ini (yang pada kenyataannya tidak pernah manis).

Semua di dalam tulisan ini didedikasikan untuk beberapa teman aku yang galau karena kisah cintanya masing-masing. Mungkin bisa dijadikan sebuah referensi film untuk ditonton selama liburan atau dalam waktu senggang :)