“If you feel lost, disappointed, hesitant, or weak, return to yourself, to who you are, here and now and when you get there, you will discover yourself, like a lotus flower in full bloom, even in a muddy pond, beautiful and strong.”
Masaru Emoto, Secret Life of Water

Kamis, 14 Mei 2015

Anak Psikologi Banyak Omong/Nanya?

"Eh, Rang. Kok anak psikologi tuh banyak bacotnya sih? Nanya-nanya mulu. Gue males pacaran sama anak psikologi"

Begitu lah statement yang keluar dari salah satu teman perempuan non-psikologi ku. Mungkin bukan dia aja yang menganggap anak psikologi banyak bacot, akupun sebagai anak yang kuliah di jurusan psikologi terkadang agak annoyed sama bacotan beberapa anak yang emang annoying.

Mungkin berawal dari konsep kalau anak psikologi mau ngapa-ngapain, harus balik lagi ke tujuan (setidaknya itu sih yang aku pelajarin di fakultas psikologiku). Mau bikin acara, tujuan harus jelas. Mau bikin pensi (pensi....masih usum istilah pensi?) harus jelas tujuannya, kegunaannya buat apa. Mau bikin seminar yang nambah ilmu pun harus jelas tujuan (dan kegunaan). Mungkin ini salah satu alasan kenapa anak-anak psikologi yang skripsian itu lama kelarnya (ini ga nyambung sih, dan aku ngerasa kelamaan aku bukan karena itu). Balik lagi ke topik, ya, memang segala yang akan dilakukan harus jelas si tujuan dan kegunaan (selanjutnya akan disingkat menjadi TK, karena agak males nulisnya -tapi belum tentu sih kombinasi kata tersebut akan muncul lagi).

Kita lanjut ke contoh konkret aja yang pernah aku alami. Saat itu angkatan aku bikin acara buat kenal sama orang-orang fakultas. Tiap malem kalau sharing sama angkatan atas pasti ditanyain tujuan. Setiap kita ngasih tujuan, pasti (sebenernya ga pasti) akan dipatahkan. Kaya misalnya: "Tujuan acara kita buat kenal sama sivitas akademik", bantahannya adalah "Kenal? Buat apa kenal? Kan kita ga nyuruh kalian buat kenal sama kita". Sepengalamn sih banyak kata umpatan yang berputar di dalam kepala aku. Tapi, hal itu jadi kebiasaan dan pada akhirnya aku sih ngerasa ngegituin anak angkatan bawah.

Tapi, sisi terangnya adalah anak psikologi banyak nanya atau omong itu biasanya dilandasi sama logis ga nih? Ya, mungin ga segampang itu penjelasannya. Tapi aku selalu bilang itu ke temen yang suka nanya penjelasan kenapa anak psikologi itu annoyingly charming (?)

Well, mungkin selanjutnya jadi kepikiran buat curhat kenapa anak psikologi itu suka jadi wacana-ers...

1 komentar:

  1. Persis, rang, persis. Aku jd dibilang kritis banget karena dikit2 kalo dikasih kerjaan, nanya mulu buat apa tujuannya. Hahaha --"

    BalasHapus

What do you think??