“If you feel lost, disappointed, hesitant, or weak, return to yourself, to who you are, here and now and when you get there, you will discover yourself, like a lotus flower in full bloom, even in a muddy pond, beautiful and strong.”
Masaru Emoto, Secret Life of Water
Tampilkan postingan dengan label review. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label review. Tampilkan semua postingan

Rabu, 11 Desember 2013

Movie Time: White, The Melody of The Curse

Beberapa hari terakhir aku agak excited (lebih tepatnya too excited) akan comeback T-ara dengan lagu terbarunya, 나 어떠해 (Do You Know Me?) yang sebenernya hangul itu artinya bukan do you know me, tapi what should I do. Kalau belum liat, bisa diliat di bawah ini


Aku mengikuti beberapa blog yang bisa dibilang satu selera dengan aku, termasuk a diehard and hardcore fan of T-ara. Salah satu blog yang random yang suka menyindir hal-hal yang memang seharusnya disindir. Arcadey Blog, formerly known as The Prophet Blog. You can visit his blog on this link.

Singkat cerita, ketika T-ara comeback dengan konsep musikal yang menurut official management-nya diambil dari lagu tahun 1977 (itu alasan kenapa Mini Album repackage T-ara berjudul Again 1977) blog tersebut bilang kalau hal ini membuatnya teringat kepada film salah satu personil T-ara, Ham Eunjung, yang dirilis tahun 2011 berjudul White: The Melody of The Curse.

Singkat cerita, Pink Dolls adalah sebuah girlband yang bisa dibilang tidak tenar, sampai suatu ketika Eun Ju (Eunjung), leader yang dibully karena former back dancer dan late debut oleh anggota lainnya, menemukan tape yang tidak diketahui asal usulnya. Managementnya mengiyakan untuk membuat aransemen lagu itu dan menjadikan lagu tersebut sebagai lagu andalan terbaru dari Pink Dolls. Cerita bergulir ketika mereka tampil di suatu showcase dengan lagu tersebut, yang tanpa diduga orang-orang yang ada di dalam gedung tersebut bersorak sorai untuk Pink Dolls dan mereka menjadi one night sensation. Masalah kemudian bergulir ketika suatu girlband harus memiliki center. Center di sini dimaksudkan untuk menjadi orang yang akan selalu disorot selama promo album ini. Pink Dolls is a troublesome group. Oplas, kecanduan obat, dan obsesi menjadi dancer terbaik di dalam grup adalah sekian banyak masalah yang ada dalam grup ini. Namun, muncul pertanyaan, dari mana the lost and then found tape tersebut berasal?

Senin, 20 Februari 2012

Album Review: miss A: The 4th Project "Touch"

Beberapa minggu lalu, aku mendapat kabar dari sebuat web, yang memang up-to-date dalam memberitakan tentang entertainment di korea, mengenai comeback miss A yang akan terjadi pada bulan februari. Mungkin, comeback ini terjadi lebih cepat dari artis-artis yang berada di bawah naungan JYPent lainnya. Setelah pada tahun lalu, lebih tepatnya bulan agustus-september, miss A menggebrak persaingan ketat KPOP dengan "Goodbye, Baby", yang menurut aku merupakan track terbaik yang pernah dimiliki oleh miss A atau bahkan JYP sendiri, comeback ini menjadi sesuatu yang sangat dinanti, akan seperti apa miss A di tahun 2012..

Satu minggu berlalu dengan menampilkan teaser-teaser dari masing-masing anggotanya; Suzy, Fei, Min, Jia. Dan perilisan tracklist di albumnya, akhirnya, pagi tadi rilis lah track yang diberi judul "Touch". Awalnya aku berpikir kalau track ini akan menceritakan tentang, "ngapain sih lu cowo touch-touch gue (baca: pegang-pegang gue)" dan ternyata dugaan saya sangat meleset sejauh mata memandang!! Check the video below:



Sabtu, 26 November 2011

CD Review: Rihanna - Talk That Talk


Standard Edition

Deluxe Edition

Yup, penantian yang cukup lama untuk album ini terbeayar sudah. Tanggal 21 November 2011, album ini rilis!! Yihaa, new sounds from Rihanna.. Setelah pada bulan Oktober Rihanna mengeluarkan single We Found Love (dengan hanya beberapa baris kalimat dan berulang) dan sangat adiktif bagiku, akhirnya aku menunggu keseluruhan albumnya untuk turun (dan dengan berbagai promosi via twitter kalau albumnya kali ini bakal boom dengan adanya track yang diaanggap sebagai "Umbrella" versi 2).

Tracklist:
  1. You da One
  2. Where Have You Been
  3. We Found Love (feat. Calvin Harris)
  4. Talk That Talk (feat. Jay-Z)
  5. Cockiness (Love It)
  6. Birthday Cake
  7. We All Want Love
  8. Drunk On Love
  9. Roc Me Out
  10. Watch 'n Leran
  11. Farewell
  12. Red Lipstick (Deluxe Edition)
  13. Do Ya Thang (Deluxe Edition)
  14. Fool In Love (Deluxe Edition)
  15. We Found Love (extended)  (Deluxe Edition)
Perlu dibilang kalau awalnya aku agak terganggu dari awal dengan musik club yang sedang diusung Rihanna. Mungkin jika kamu dengar  album Music of the Sun atau A Girl Like Me, kamu akan mendapat kesan berbeda. Namun, setelah didengar beberapa kali balikan, musiknya mulai bisa diterima oleh telinga aku (eaaa). Jika kamu penyuka Rihanna, aku sarankan untuk membeli album ini karena menurut aku album ini cukup menarik, tapi aku pikir album ini tidak akan se-boom album LOUD yang cukup menjadi sorotan setahun ke belakang. Di album ini, kamu akan lebih banyak mendengar Rihanna menyenyikan lagu dengan tempo ballad dan aku rasa dengan ini kamu bisa lihat seberapa besar kualitas suara khas Rihanna. Namun, jika dilihat dari segi kualitas musik, dibandingkan dengan LOUD, aku lebih memilih album Talk That Talk dibandingkan dengan LOUD. LOUD was a fun one, but Talk That Talk was a great one :)

Favorite tracks: You da One, Where Have You been, We Found Love, Talk That Talk, Drunk on Love, Farewell

Minggu, 20 November 2011

CD Review: Adele - 21



Mungkin agak sedikit terlambat untuk mengulas seberapa HEBATnya album ini di tahun 2011. Tapi, dari pada tidak sama sekali, bener ga??

21. Title album ini yang digambarkan sebagai usia Adele saat membuat album ini. Dua tahun berlalu setelah 19 rilis, Adele mulai menggebrak dengan single pertama "Rolling In The Deep", yang bagi ku sangat mengagumkan mendengarnya pertama kali di radio. Melihat videonya pun, memiliki sebuah konsep yang brilian, bagi ku lagi. Hentakan musik yang membuat adrenalin berpacu. Mungkin, perlu diingat kalau aku sebelumnya tidak mengetahui siapa Adele (bahkan aku tidak tau lagu Chasing Pavement itu apa). Impresi yang timbul saat mendengar suara Adele untuk pertama kali adalah: BRILIANT!!

Pada akhirnya, aku pun tertarik untuk membeli CDnya jika sudah rilis di Indonesia, namun, pada kenyataannya aku baru mendapatkan CD ini sekitar bulan November. Mungkin hal seperti itu adalah strategi pemasaran, namun hal itu bisa meningkatkan tingkat pembajakan.

Selanjutnya, single Someone Like You menjadi single andalan kedua hingga (kalau ga salah) Set Fire To The Rain dinyatakan sebagai single selanjutnya, video Someone Like You belum dirilis.. Hingga sekitar bulan Oktober, rilis lah video yang bisa dibilang cukup kelam (dan bagiku, mengecewakan, karena aku berharap lebih untuk videonya). Dan selanjutnya, dinyatakan kalau Turning Table akan menjadi single US selanjutnya.

Jika dilihat di dalam cover CD, mungkin kamu tidak akan menyangka kalau album 21 ini adalah album yang cukup brilian dengan memasukan sentuhan Ryan Tedder sebagai song writter. Campuran perkusi di beberapa track ala Ryan Tedder merupakan ciri khas yang dimiliki oleh Ryan Tedder.

Penilaian akhir, album ini merupakan suatu hal yang sayang untuk dilewatkan. Jadilah bagian dari sejarah musik dengan mendengarkan album ini, karena hal ini tidak akan terulang untuk kedua kalinya :)

Jumat, 23 September 2011

2NE1: 2nd Mini-Album & 1st Japanese Album

Demam korea semakin menggila. Setelah chart musik korea yang buat oleh Billboard, sekarang muncul berbagai macam boyband/girlband yang menggaet teling (bahasa lo, Rang, menggaet)..

2NE1. Mungkin bagi orang-orang yang baru pertama kali mendengar nama grup satu ini pasti akan kebingungan membacanya. Buat aku, dulu, aku bilang, "ini grup alay banget deh pake huruf angka ga jelas gitu". Namun, jika kamu berpendapat sama dengan aku dan menyepelekan kekuatan satu grup ini, maka kamu harus mendengar semua track di dalam mini album kedua (untuk versi korea) dan album pertama (untuk versi jepang). Sangat adiktif, itu yang bisa aku berikan.

"Ugly" - Cover album versi korea

"NOLZA" - Cover album versi jepang

Tracklists:
  1. 내가 제일 잘 나가 (I am the best)
  2. Ugly
  3. Lonely
  4. Hate You
  5. Don't Cry (BOM) [korean album]
  6. Don't Stop The Music
Untuk versi korea, album berisi 6 lagu, sedangkan untuk versi jepang hanya terdiri dari 5 lagu tanpa track solo PARK BOM.

Euporia dimulai sekitar bulan Mei, mungkin bisa dibilang euporia diri sendiri. 2NE1 merilis track LONELY dan langsung membuat aku suka dengan mereka (FYI, dulu aku ga suka 2NE1 karena menurut aku musik mereka just full of auto-tune and fuck me, I'm so wrong!). Kemudian euporia itu belum berhenti ketika pada bulan Juli, mereka mengeluarkn track I Am The Best yang langsung secara seketika menyita pikiran aku, baik dari bidang akademis, maupun bidang percintaan. Rilisnya track I Am The Best, menandakan pula bahwa mereka merilis 2nd mini album. Euporia tidak berhenti sampai di situ. YG (agensi 2NE1) berencana untuk, "let's make the whole tracks as a single", dan tercipta lah video animasi Hate You dan video Ugly. Perlu diketahui, sepanjang bulan agustus, playlist yang bertengger di windows media player aku adalah album ini. Tidak ada album lain. Untuk track Don't Stop The Music, adalah sebuah track yang menjadi title song untuk iklan Fiore, sebuah motor. Untuk track Don't Cry, sebelumnya dirilis pada bulan April. Untuk versi jepang, seluruhnya sudah mempunya PV tersendiri kecuali Don't Stop The Music.

Check (all) the video(s) below:

1. I Am The Best


2. Ugly


3. Lonely


4. Hate You


5. Don't Cry


6. Don't Stop The Music

Kamis, 21 Juli 2011

Hello, I met with 4 ghosts this morning

Di tengah kesibukan menjelang bulan puasa, di suatu pagi, aku duduk di sebuah ruangan kecil berukuran 2x2 meter. Pagi itu aku mendapatkan serangan sakit kepala dari semalam, yang awalanya aku pikir jika aku tidur lebih awal, maka sakit kepala itu akan menghilang. Namun, semua itu hanyalah harapan semu, setelah pagi harinya aku merasakan sakit kepala. Dilanda sakit kepala yang jarang, atau mungkin bahkan tidak pernahh terjadi, aku mengotak-atik tumpukan DVD yang sudah semenjak sebulan lalu menjadi lapuk dimakan usia. Jumlahnya cukup banyak (dan tentu saja itu semua bajakan, dengan logika mana mungkin aku memiliki setumpul DVD original saat ini), namun aku belum sempat untuk menontonnya. Ya, penyakit seorang Rangga adalah membeli DVD dan entah kapan ditontonnya.

DVD ini sudah menarik perhatian dari beberapa bulan yang lalu, karena aku merasa kenal dengan pemerannya (dan perlu diingat, aku sangat sulit untuk menghapal nama asli dan nama di dalam film). Jadi, akhirnya aku beli aja, saat itu.

Sedikit mengulangi beberapa hari lalu, atau beberapa minggu mungkin, orang-orang membicarakan sebuah film berjudul Hello Ghost yang sedang tayang di Blitz Megaplex PVJ. Kemudian aku sadar kalau film tersebut adalah judul DVD yang menarik aku untuk membelinya beberapa bulan lalu.

Kembali ke masa kini, aku mulai memasukan kepingan DVD itu ke dalam DVD eksternal yang sudah ditutupi oleh debu dan mulai lah perjalanan ku pagi itu.

Hello Ghost, Korea, 2010

Film ini dimulai sebuah adegan seorang pria yang terlihat desperate menjalani kehidupan dan mencoba bunuh diri. Bukan pergi ke surga yang didapatkannya saat membuka mata, malah dia terbangun di sebuah ranjang rumah sakit dan dianggap "gila" karena berbicara sendiri. Untuk diketahui, selanjutnya akan dijelaskan bahwa dia bisa melihat arwah yang sudah meninggal.

Dalam film ini, terkandung unsur komedi, namun pada pagi itu, karena sakit kepala, aku gak dapet semua komedi yang ada dalam film itu. Tidak ketinggalan, ada sedikit percikan-percikan cinta selayaknya film korea kebanyakan..

Menjelang ending, yang aku lakukan adalah nangis parah separah-parahnya, dari yang bisa kamu bayangkan. Ending yang, menurut aku, gak ketebak sama sekali, membuat aku nangis dan aku ga perlu kasih tau endingnya di sini, karena harus nonton film ini sendiri. Bagi aku, ending film ini ngena parah ke hati, sungguh..

**

Selanjutnya aku sadar kalau pemeran utamanya, Cha Tae-hyun, main juga di film yang menjadi film korea favorit aku, Speedy Scandal, dan harus diakui, bahwa akting dia bagus. Satu hal yang perlu aku kasih tau, dia adalah aktor kedua, yang dengan aktingnya, ngebuat aku nangis parah. Yang pertama itu, Surya Saputra di film LOVE (kayanya sih waktu itu emang lagi lemah dan labil aja, jadi nonton film Indonesia aja nangis).

Yup, pagi itu pun berakhir dengan pertemuan aku dengan 4 hantu dan seorang pria denan akting hebat, dan aku pun lupa merasakan kalau sebenarnya kepala aku lagi sakit..

Kamis, 06 Januari 2011

Infinite Playlist

Mungkin jangan lah menanyakan sesuatu tentang UAS. Sangat mengerikan untuk dijelaskan. Tapi, hal yang terbaik dari minggu ini adalah, kamu tidak akan menyangka aku menemukan sebuah film yang menurut aku manis. Aku suka yang manis. Bagaikan kamu tinggal di negeri dongeng yang kamu baca dan kamu buat. Sebuah film yang tidak akan kamu sangka adalah film yang, manis untuk ditonton di tengah-tengah UAS seperti ini. Mungkin setelah mendengar curhatan beberapa teman yang cukup tragis di masanya [Sebelumnya, aku bilang kalau aku kebal akan cinta. Aku tidak tahu pahit manisnya seperti apa dan harus merespon seperti apa. Sebelumnya, maaf :) ]




Sebuah film yang sudah lama nangkring di toko DVD bajakan dekat kampus. Mungkin, melihat dari covernya yang "kurang menarik" karena agak buram membuat orang akan melewatkan judul DVD lain dan akan lebih memilih film-film besar yang bersanding di sebelahnya. Mungkin, awalnya, aku tertarik dengan film ini adalah dari judul, "Nick & Norah's Infinite Playlist". Sebuah rangkaian kata yang memberikan kesan tersendiri untuk aku. Bagaikan, dengan menyaksikan film ini, kamu akan melihat dunia Nick dan Norah yang dipenuhi oleh alunan musik manis. Ya, sekali lagi aku bilang manis karena aku sedang butuh kemanisan untuk menjaga kemanisan aku... [skipped]

DAN, yang paling penting adalah aku tidak termakan oleh rayuan aktor dan aktris yang memerankannya karena jelas aku tidak tahu siapa pemeran dalam film ini.

**

Film dimulai dengan seorang pria bernama, Nick, yang sudah dinyatakan putus oleh pacarnya, mencoba menghubungi "mantan"-nya (yang entah bagaimana aku menjelaskannya karena jarang sekali terjadi proses tembak dan mutus di banyak film yang aku tonton. Yang ada, tiba-tiba ketemu, jalan bareng, dan jadi. Hey, di dunia nyata semua itu tidak mungkin terjadi dengan semudah itu. Semoga kalian bangun dari mimpi kalian). Dan film berlanjut di adegan pengenalan tokoh perempuan yang pada pertengahan film tidak akan kalian dga statusnya, yang kebetulan juga adalah teman-kenal-tapi-tidak-akur dari mantan/pacar sang pemeran pria. Film berlanjut ketika pada malam tersebut diadakan sebuah show yang memacu kita untuk mencari dimana tempatnya. Band Pluffy, begitu lah sebutannya, adalah band yang digilai oleh orang-orang pada masanya dan film akan berlanjut dengan pertemuan kedua tokoh utama yang tidak disengaja dan sangat "kecelakaan". Dan kalian harus melihat perjalanan kisah cinta mereka dalam satu malam ini (Soundtrack: Cinta Satu Malam). Tapi, jangan judge film ini adalah film "cinta satu malam" saja. It seems like real.

Yup, jujur aja, aku sangat senang menonton film ini. Selain manis, hampir disepanjang film kalian akan mendengarkan background music yang tidak berhenti. Mungkin berhenti di saat beberapa dialog penting. Tapi, secara keseluruhan film ini dibalut dengan musik-musik yang menggambarkan setiap adegannya. Dan aku pikir, judul sudah menggambarkan film ini. Manis (disebut lagi). Mungkin penilaian manis tergantung pada persepsi masing-masing menilai manis itu seperti apa dan manis mempunyai standarnya sendiri bagi masing-masing individu. Mungkin untuk kualitas akting, film ini tidak jauh berbeda dengan film-film romantis remaja lainnya. Tapi, harus akui lagi, memasang aktor muda sebagai pemeran utama (nb: film ini dirilis pada tahun 2008 dan usia aktor di kehidupan nyatanya sekitar 20 tahun) membuat feelnya terasa. Bukan, ini bukan percintaan orang dewasa. Ini percintaan remaja. Ekspresi lugu dari pemeran utama membuat film ini begitu pas dibandingkan dengan usia yang diceritakan dalam filmnya. Tapi, aku seperti melihat dan berkata kepada diri sendiri, "Harusnya kisah cinta aku seperti ini.."

...

Well, untuk keseluruhan, film ini layak untuk ditonton oleh remaja seusia aku (maklum, masih 18 tahun :P ). Dan kalau kamu seperti aku, mungkin kamu akan berpendapat kalau seharusnya kisah cinta itu semanis ini (yang pada kenyataannya tidak pernah manis).

Semua di dalam tulisan ini didedikasikan untuk beberapa teman aku yang galau karena kisah cintanya masing-masing. Mungkin bisa dijadikan sebuah referensi film untuk ditonton selama liburan atau dalam waktu senggang :)

Senin, 27 Desember 2010

Movie Review: Buried

Tepat hari ini, Senin, 27 Desember 2010, aku menghabiskan sisa minggu tenangku yang tidak dimanfaatkan dengan sangat baik untuk nonton di Ciwalk. Betapa indahnya bukan hidup aku?? Atau aku yang bodoh? Marathon kali ini sudah aku rencanakan dengan matang-matang dimana jam 12.00 aku menonton Buried dan 14.20 aku menonton Tron Legacy 3D. Mungkin sekarang aku mau bahas sedikit tentang Buried.

**



Mungkin kalau dilihat dari covernya, film ini akan berbau seperti pembunuhan masal atau setan gentayangan seperti halnya film indonesia. Tapi, jangan salah kira, film ini tidak berkaitan sama sekali tentang hal tersebut. Oke, sekali lagi aku termakan oleh rayuan pemeran utama dari film ini (lagi??). Yup, dalam film ini yang bermain hanya Ryan Reynolds sebagai Paul Conroy. Dengan estimasi 90 menit, kamu akan melihat wajah Ryan (saja) sepanjang film.

Film bermula ketika Paul tersadar dari tidurnya, dengan mulut dibekap, tangan ditali, dan dia berada di sebuah peti, ya peti mati. Barang yang ada di sekitarnya hanya sebuah korek api, handphone, dan oksigen. Ternyata, dia dikubur oleh orang Iraq yang menginginkan uang, bukan teroris. Saya tegaskan, BUKAN TERORIS. Cerita berlanjut dimana dia menghubungi semua orang yang dia kenal dan bisa membantu dia, termasuk istrinya. Seperti biasa, kehidupan keluarga si pemeran utama diambang kehancuran. Oh iya, ceritanya si Paul ini terkubur di daratan Iraq. Yang bisa dipikirkan oleh dia adalah, bagaimana caranya untuk keluar dari peti yang terkubur di sebuah padang pasir tersebut.

Oke, Awalnya (lagi) aku tertarik menonton film ini (selain dari faktor aktor) adalah nilai yang didapatkan di situs IMDb terbilang cukup bagus, sekitar 7,6 (update 27 Desember 2010 pukul 17.27). makanya aku tertarik untuk menonton film ini. Walaupun, ada teman yang mengatakan kalau film ini tidak menarik sama sekali. Ya, seperti yang biasa dikatakan adalah, film itu selera. Setiap orang boleh menilai dan menghakimi sebuah film. Namun, penilaian kembali ke diri sendiri. Melihat bagaimana konflik dibangun dan ekspresi satu-satunya pemain dalam film ini, aku menilai cukup layak ditonton. Ryan menggambarkan seorang Paul yang mengalami anxiety dan harus meminum obat penenang di saat-saat tertentu cukup mengesankan. Walaupun tidak ada aktor yang sempurna, termasuk Ryan Reynolds.

Pada akhirnya, saya menyarankan untuk menonton film dengan akhir yang tragis ini. Mending nonton sendiri deh buat ngeliat, apa sih ending yang tragis itu :D

Jumat, 24 Desember 2010

Movie Review: "Narnia: The Voyage of The Dawn Treader" & "The Next Three Days"

Seminggu ini kalian pasti tahu kalau aku menetap di Jatinangor. Niatnya mau belajar, karena kalau di rumah, hasrat untuk belajar hilang yang ada pasti main PS. Pada kenyataannya, hidup memang sulit. Lima hari telah dihabiskan di daerah tercinta ini, dan lima hari pula aku menyia-nyiakannya. Dan akhirnya, aku memutuskan untuk pergi ke salah satu bioskop yang paling tersoroh seantero Jatinangor. Yup, it's Jatos. The one and only -,-. Awalnya, aku mau nonton Rapunzel di Ciwalk. Namun, takdir membawaku ke tempat lain karena Rapunzel sudah tidak tayang di 21 ataupun XXI. Setelah kecewa, akhirnya aku menyusun strategi untuk (pertama kalinya) marathon di Jatos. Dan akhirnya terpilih lah film Narnia: The Voyage of The Dawn Treader dan The Next Three Days. Berikut munkin bisa dijadikan referensi menonton selama kalian minggu tenang.

**
#1: Narnia: The Voyage of The Dawn Treader

Mungkin terdengar agak lebay, tapi begitu lah keadaannya. Aku sama sekali tidak tertarik untuk nonton Narnia awalnya karena saat baca ketujuh novelnya, aku sangat bingung. Mungkin tingkat konsentrasi aku sedang kurang saat itu. Sehingga banyak part yang bisa dibilang miss dan membuat banyak tanda tanya setelah aku membacanya.

Bercerita tentang Edmund dan Lucy yang tinggal di rumah saudaranya. Ketika itu pula, seorang anak bernama Eustace (ceritanya anak yang punya rmah) yang sanagt menyebalkan sangat... Ya, begitu lah. Annoying kalau bisa dibilang. Dia tidak percaya akan satu hal pun tentang Narnia dan saat bersamaan, mereka bertiga (Edmund, Lucy, dan Eustace) memasuki negeri Narnia.Eustace yang tidak percaya dengan semua hal berbau fiksi awalnya sangat kaget ketika melihat seekor tikus berbicara dan (kayanya sih) Minotaur exist. Ya, pada intinya, mulai lah keluar keegoisan Estace dan bla bla bla. Sampai pada akhirnya, mereka beserta Prince Caspian ditugaskan untuk membetulkan keadaan di negeri Narnia dengan cara menyimpan tujuh pedang suci (sebenernya bukan itu sih nama pedangnya) di meja Aslan, penguasa negeri Narnia.

Ya, film ini dimulai dengan sangat cepat. Mungkin bagi yang membaca novelnya akan merasa kalau kalian sudah berjalan berbab-bab padahal itu baru beberapa menit pertama. Eustace kurang dideskripsikan annoying pada awal film. Hanya terkesan kalau Eustace hanya anak yang bandel dan tring, scene beralih ke negeri Narnia. Datarnya konflik yang terjadi membuat aku sendiri ngantuk (berhubung nonton sendiri, harap maklum). Dan film baru terasa menarik di beberapa menit menjelang ending dan begitu lah film ini berakhir. Akting pemain yang biasa aja menurut aku membuat film ini semakin datar. Ketampanan Caspian (yang awalnya orang-orang bahas sehingga aku termakan godaan untuk menonton film ini) hanya menjadi pemanis saja. Mungkin kalau durasi film ini sepanjang Nartnia: Prince Caspian, mungkin aku akan mati kebosanan di dalam bioskop. Namun, hal terpenting adalah, Prin Caspian lebih ganteng daripada film sebelumnya (pandangan sebjektif).

Bagaimana pun juga, film ini masih aku kasih sertifikat layak untuk ditonton saat minggu tenang seperti ini.

**


#2: The Next Three Days
Mungkin film ini di luar dari ekspektasi aku. Aku tidak tahu genre film ini apa, ceritanya apa, siapa yang main, itu awalanya. Hanya saja aku memilih karena tidak adanya lagi film berkualitas di Jatos (satu tentang pocong, satu tentang kabayan, dan satu tentang islam yang okay, cukup film percintaan islam cuma KCB dan AAC saja yang mantap).

Film bercerita saat tiga tahun yang lalu, ketika Russell Crowe (jangan harap aku ingat nama karakter yang dia mainkan) memiliki keluarga yang sempurna. Istri yang sempurna dan seorang anak yang melengkapinya. Namun, semua berubah setelah istrinya ditangkap dan dipenjara selama 20 tahun atas tuduhan membunuh. Russell Crowe, selama tiga tahun, mencari cara bagaimana caranya mengeluarkan istrinya tersebut dari penjara karena dia tahu istrinya tidak bersalah. Bagaimana kah cara dia mengeluarkan istrinya dari penjara?? Itu lah pertanyaan inti dari film ini.

Film ini tidak memiliki sesuatu yang istimewa. Namun, bagi aku, film ini memberi kesan lebih dibandingkan film Narnia. Konflik-konflik terjadi sangat hip banget yang membuat adrenalin kita terpacu dan rasa penasaran kita menghantui kita selama film ini berlangsung. Ini bisa terlihat di saat saya menonton film ini, dengan kondisi studio yang kosong, dan ada dua anak SMP menonton sambil menjerit-jerit (terserah kalian mau mendefinisikannya apa yang mereka lakukan sampai mereka menjerit, kalau aku pikir sih mereka sangat deg-degan menonton film ini). Alhasil, ending yang tidak terduga membuat film ini berkesan mendalam bagi aku.

Oke, film ini bisa dijadikan referensi untuk menemani kalian selama minggu tenang ini. Berhubung penerbitnya adalah Lionsgate, jadi sepertinya DVD bajakannya sudah bagus. Tapi, aku tidak menyarankan untuk membeli produk bajakan loh ;)

Selasa, 21 Desember 2010

Movie Review: Easy A

Film ketiga yang aku saksikan di minggu tidak tenang. Yup, it's Easy A. Awalnya tertarik liat film ini karena banyak respon positif dari teman-teman yang sudah menonton terlebih dahulu. Gak mau kalah gaul, makanya aku ikutan gaul dengan nonton film ini. Dan tentu saja faktor pemeran utama sangat menarik kita untuk menonton suatu film (tolong jangan ingatkan aku untuk mengingat semua kebodohan aku).

Oke, film ini berawal dari Olive (Emma Stone), seorang cewe yang bisa dibilang gak loser amat, gak populer amat mengatakan kebohongan kalau dia melepas keperawanannya dengan seorang anak kuliahan. Kabar tersebut tersebar sangat cepat di lingkungan SMAnya (Oke, mungkin perbedaan orang Indonesia dengan orang luar negeri adalah, situasi SMA di sana terlihat seperti situasi kuliahan di sini). Dan kemudian, dia dicap menjadi seorang pelacur di sekolahnya. Dia menolong cowo-cowo, yang bisa dibilang, loser dan suka dibully pada levelnya. Cara menolongnya unik, dia akan membuat kabar kalau dia sudah berhubungan seks dengan para cowo-loser itu. Simsalabim, dia menjadi seorang pelacur tanpa dia menjadi seorang pelacur.

Film ini sangat asik ditonton saat masa-masa labil seperti sekarang. Sedikit hiburan dan guyonan yang bagi orang awam tidak lucu, tepatnya orang Indonesia. Menonton film ini bagaikan Emma Stone mengendalikan semua bagian dari film. Karakter pemeran lain tidak terlalu berkesan karena Emma Stone yang memberi kesan tersendiri untuk perannya sebagai tokoh sentral. Seperti karakter lain hanya pemanis dari film ini (atau mungkin hanya bumbu yang tidak terasa?). Seperti halnya film remaja pada umumnya, film ini berakhir dengan happy ending. So, lumayan untuk mengisi kepenatan yang bisa menjadi selingan bahan-bahan UAS. Enjoy

Movie Review: Everybody's Fine


Oke, film kedua yang aku tonton di minggu-yang-tidak-tenang-ini. Mungkin ini adalah salah satu dari sekian banyak DVD yang terabaikan oleh aku. Terabaikan di sini mempunyai arti, akusudah membelinya sejak lama, tapi aku baru berhasil menontonnya sekarang. Mungkin sebenarnya aku pikir film ini kurang menarik atau kolot untuk anak seusia aku :'>..Tapi aku coba menontonnya. Dan lumayan. Memang ceritanya agak sedikit tua. Seorang ayah yang keras yang telah mendidik empat orang anaknya dengan tegas dan beberapa tahun kemudian setelah anak-anaknya dewasa, dia ingin datang mengunjungi anak-anaknya yang sangat sibuk.

Daya tarik dari film ini, pertamanya, adalah pemeran yang mengambil bagian dari film ini. Tapi, untuk aku, aku tidak merakan feel menjadi seorang ayah yang berjuang ingin bertemu anak-anaknya yang sudah sukses. Entah kenapa, di beberapa bagian awal aku merasa bosan karena filmnya berjalan dengan sedikit lambat. Film mulai berjalan dengan agak cepat dan menarik di saat Sang ayah mulai bertemu satu per satu anaknya dan menemukan banyak fakta kalau anak-anaknya tidak sesukses yang dia harapakan.

Untuk menemani minggu tenang, film ini lumayan direkomendasikan. Kenapa? Karena mngkin saja kita bisa belajar sedikit tentang Psikologi Perkembangan dewasa akhir :P

Sabtu, 18 Desember 2010

CD review: Taylor Swift - Speak Now




Sebelumnya, aku mau pamer dulu. Aku beli CD Taylor Swiftnya di Singapore loh (so what?). Bukti kalau aku beli CDnya di Singapore bisa dilihat di sini:


Pamer itu bisa menjadi salah satu aset menjadi orang sukses loh (alasan).

**

Yup, Taylor Swift kembali dengan album kesekiannya (karena baru tau Taylor Swift) bertemakan Speak Now. Ya, setelah sukses dengan album sebelumnya dengan berbagai penghargaan, banyak orang menjadi sangat tertarik untuk menunggu apa yang selanjutnya dan tercipta lah Speak Now ini. Mendengar dari awal sampai akhir track, aku merasa tidak bosan. Entah apa yang membuat aku tidak bosan untuk mendengarkannya. Lirik manis, dewasa, dan lirik bersautan (seperti halnya lagu Love Story) membuat album ini terasa menyenangkan untuk aku dengar. Ciri khas Taylor Swift adalah lirik bersautan sehingga membuat kesan bahwa lagu-lag yang dia ciptakan tidak bersifat subjektif (walaupun mungkin hanya mengganti subjek saja). Dari awal track, Mine, sampai akhir track, Long Live, terasa sangat menyejukan jiwa. Memang lebay. Dan Deluxe Edition ditambah dengan beberapa lagu tambahan dan beberapa versi akustik membuat album ini menjadi lengkap rasanya. Ditambah bonus video Mine di Disk keduanya. Lengkap deh. Kalian tidak akan menyesal kalau membeli dan mendengarkan album ini.

Beberapa track yang sedang aku rajin dengarkan adalah Sparks Fly, Back To December, Dear John, Speak Now,  The Story of Us, Never Grow Up, If This Was A Movie. Semuanya memberi kesan tersendiri.


Deluxe Edition Tracklists:

Disk 1:
  1. Mine
  2. Sparks Fly
  3. Back To December
  4. Speak Now
  5. Dear John
  6. Mean
  7. The Story of Us
  8. Never GrowUp
  9. Enchanted
  10. Better Than Revenge
  11. Innocent
  12. Haunted
  13. Last Kiss
  14. Long Live

Disk 2:
  1. Ours
  2. If This Was A Movie
  3. Superman
  4. Back To December (accoustic)
  5. Haunted (accoustic)
  6. Mine (US version)
  7. Back To December (US version)
  8. The Story of Us (US version)

Movie Review: Charlie St. Cloud

Kembali dengan review film untuk menemani minggu tenang kalian. Film pertama yang berhasil aku nikmati adalah Charlie St. Cloud. Mungkin untuk beberapa orang, mereka akan memulai untuk menyaksikan film ini karena Zac Efron. Ya, aku adalah salah satu dari mereka dan aku dengan bodohnya menyadari hal tersebut *mukulin diri sendiri*. Oke, dapat dibilang aku langsung tertarik dengan film ini adalah karena Zac Efron *oke, aku mengulangi mengucapkan kebodohan aku*.

Film ini dimulai dengan Charlie dengan adiknya (lupa kan namanya -,-) melakukan sebuah balapan perahu (sebenernya ga tau nama olah raga ini apaan) dan tentu, mereka menang dengan sangat dramatis (seperti layaknya film-film yang berjenis sama). Kehidupan begitu indah awalnya. Charlie mendapatkan beasiswa dan segalanya. Hingga suatu ketika terjadi sebuah kecelakaan yang mengharuskan dia dan adiknya mati. Tapi, ternyata Charlie hidup kembali! (Jangan bayangkan adegan ini seperti adegan dimana zombie-zombie hidup dan mulai meraung dan mulai mengejar manusia lainnya). Dan menyadari bahwa adiknya telah pergi dan pada saat upacara pemakaman adiknya, dia berjanji akan bertemu dengan adiknya setiap hari setelah bunyi meriam sore hari selama satu jam tiap harinya. (Agak sedikit imaginer memang, karena Charlie bisa melihat arwah. Dia juga melihat arwah temannya yang sedang membersihkan nisan dirinya -- teman Charlie tersebut).

Lima tahun kemudian, Charlie berkenalan dengan seorang wanita, teman masa SMAnya, namn Charlie tidak pernah bertegur sapa dengannya. Alhasil, mulai lah muncul benih-benih cinta dimana seperti layaknya film remaja pada umumnya. Dan siapa sangka, Charlie berhubungan badan dengan seorang arwah. Hemm, kesannya kaya gimana gitu ya. Di suatu pagi setelah dia berhungan badan itu dia sadar kalau wanita yang mulai dia sukai tidak ada dan mulai menemukan fakta bahwa wanita tersebut telah hilang diperairan selama tiga hari. Nah, konfliknya dimulai dengan "Apakah dia akan memilih menepati janjinya kepada alm. adiknya atau berusaha mencari wanita yang mulai dicintainya??".

**

Review singkat dari aku. Mungkin beberapa kekurangan yang aku rasakan adalah pada bagian-bagian awal, film terasa begitu lambat dengan pergantian beberapa scene yang kurang dramatis. Sedikit membosankan memang. Namun, konflik yang baru muncul setelah 2/3 film membuat konflik terasa begitu singkat. Beberapa ekspresi Zac Efron yang khas (seperti ketawa garing) memaniskan beberapa sisi karakter Charlie. Walaupun begitu, film ini masih cocok untuk disaksikan selama minggu tenang yang sepertinya tidak akan tenang. Oke, selamat menikmati minggu tenang :)

Jumat, 10 Desember 2010

CD Review: Rihanna - LOUD


It's fifth album of RiRi! The one I wanted to hear. Karena RiRi menjanjikan "tidak ada kekelaman seperti Rated R". Tentu saja, album Rated R aku rasa sangat mengerikan dari jenis musik sampai make up dari setiap video yang mengerikan, bagaikan dia akan menerkam kita jika kita lama-lama memandangnya.

Dimulai dengan S&M. Aku merasa ter-insight ke masa-masa dimana Disturbia berjaya. Rasa musiknya hampir sejenis pada track ini yang membuktikan kalau album ini tidak ada sangkut pautnya dengan masa-masa Rated R lagi. Sangat menyenangkan untuk mendengarkannya kembali. Berlanjut ke track What's My Name dengan featuring Drake, yang dipilih menjadi single kedua di album ini. Manis, itu yang terlintas dalam pikiran aku saat mendengar lagu ini. Berlanjut ke track Cheers (Drink To That) dengan sedikit sentuhan Avril Lavigne yang ikut mengambil andil menjadi song writter.

Track 5 kita berpesta dengan Only Girl (In The World). Menurut aku ini salah satu track terbaik dalam  album ini. Raining Men featuring Nicki Minaj seperti mendengarkan musik-musik yang diberikan RiRi pada album Music of The Sun dan A Girl Like Me. Seperti lagu Crazy Little Thing Called Love. Bagi aku, sangat menyenangkan mendengar RiRi kembali ke jenis musik seperti ini. Dan album ini diakhiri dengan Love The Way You Lie pt. 2 yang menjadi pemanis album ini.

Dan kemudian, album ini direkomendasikan untuk didengarkan oleh kalian semua. Enjoy :)

Kamis, 11 November 2010

Movie Review: Ramona and Beezus (2010)

Kali ini dimulai dengan kebahagiaan. Ya, semua orang ingin memulai dan menyelesaikan sesuatu secara menyenangkan. Seuatu sore, saya dan Arlita pergi ke sebuah toko DVD bajakan di kawasan Jatinangor yang terbilang komplit!! Niatnya hanya melihat saja (wacana umum: datang hanya untuk lihat, pulang membawa sekarung penuh emas). Tanpa diduga, saya melihat sebuah DVD yang sangat mencrang dari DVD kebanyakan. Seperti ada malaikat yang membisikan kepada saya untuk menoleh ke arah jam 10 saya dan saya pun nyaris teriak (dengan segala visualisasi yang dilebih-lebihkan) saya menemukan ini:




Demi calon istri, niat baik untuk menabung pun terpaksa runtuh dengan seiring berjalannya waktu. 

Setelah sampai di kostan, langsung aja saya menonton film yang membuat saya merogoh kocek cukup dalam (biar dramatis) dan saya sangat terdiam melihat betapa cantik dan sempurnanya Selena Gomez (pendapat subjektif).

**

Ya, film ini dimulai dengan adegan dimana Ramona (Joey King) bermain dengan seorang teman laki-lakinya (dan jangan harapkan saya untuk mengingat nama laki-laki ini) di sebuah tempat bermain yang dimana berada di sebuah sekolah. Scene berlanjut ke bagian dimana Ramona melakukan sesuatu yang konyol sehingga membuat dia mendapatkan surat peringatan (kalau gak salah, tapi kayanya gak gitu). Surat tersebut sampai ke tangan orang tuanya bersamaan dengan surat tagihan bank dan surat prestasi kakaknya, Beezus (Selena Gomez), yang penuh dengan nilai A (coba deh si Beezus kuliah di fapsi, akan kah dia menyaingi salah satu teman saya yang pindah ke STAN??). Bagaikan sayur dan garam (analogi yang tidak tepat) menggambarkan bagaimana karakter Ramona dan Beezus yang saling bertolak belakang. Konflik dimulai ketika ayah mereka (lupa namanya) dipecat dari pekerjaan yang membuat seluruh anggota keluarga yang lain khawatir. Akhirnya, ayah mereka mencari pekerjaan ke sana sini dan istri serta Ramona melakukan sesuatu semampunya agar mereka tidak meninggalkan rumah kesayangannya (sebenernya, si Ramona ini adalah salah satu anak ter-lebay yang pernah diciptakan oleh Yang Maha Kuasa karena imaginasinya yang super tinggi). Dan, konflik demi konflik pun mulai berdatangan yang membuat film ini terasa datar (di samping Selena Gomez, tentunya). Konflik hanya dikemas secara wacana saja. Tidak ada konflik yang extreme yang membuat si tokoh utama ingin bunuh diri atau semacamnya.

Di samping konflik yang muncul, kisah cinta bibi Ramona dengan mantan pacarnya dan kisah cinta Beezus dan seorang pria ganteng (dan aku harus mengakui lagi kalau saya kalah ganteng dengan pria tersebut) muncul sebagai pemanis. Dimana ada adegan Beezus nyosor ke arah bibir pria tersebut (dan sangat menyakitkan rasanya untuk melihat dalam layar 10 inch). Secara keseluruhan, film ini menggambarkan sebuah keluarga yang kuat dimana sosok seorang ayah muncul dengan konsisten terhadap keluarganya walaupun masalah badai dan segala macamnya hadir menyapa. Mungkin bukan film yang terbaik saat ini. Tetapi, cukup untuk refreshing kembali ke masa film keluarga anak-anak yang sangat ramai muncul di akhir tahun '90an. 

Selasa, 22 Juni 2010

Film Review : Remember Me


Mungkin kekuatan awal dari film ini adalah Robert Pattinson sebagai central dari cerita. Perannya dalam film Twilight Saga membuat dirinya digilai oleh banyak orang terutama kaum wanita. Hal ini yang membuat aku tertarik untuk menyaksikan film ini (selain sex scene yang ramai dibicarakan orang dalam film ini).

Cerita dimulai pada tahun 1991 yang menggambarkan tragedi yang terjadi pada pemeran utama wanita yang berlanjut pada 10 tahun kemudia, yaitu tahun 2001. Kemunculan R-Patz di awal scene ini membuat aku tertarik untuk melihat film ini lebih dalam. Satu hal positif yang aku sukai dalam film ini adalah angle yang diambil menurut aku menampilkan arti yang tersendiri. Panjang cerita, permainan emosi yang dimainkan oleh semua pemeran bagi aku langsung merasuki hati nurani yang terdalam. Mungkin sedikit lebay, tapi jika kamu mempunyai kesamaan dengan film itu, kamu akan merasakan hal yang lebih.

Yang sangat menarik dalam film ini adalah ending yang sangat tidak terduga. Di saat aku merasakan ending yang sangat, bisa dibilang, senang, hal itu akan langsung berubah secara drastis di saat kamu melihat akhir, sangat akhir, dari film ini. Emosi senang yang asalnya terbentuk akan hancur seketika.

Oke, mungkin hanya hal itu yang bisa saya review. Sebelum menonton film ini, aku meminta pendapat orang-orang yang telah menonton, dan beberapa berpendapat banyak yang beranggapan kalau film ini kurang menarik. Tapi, seperti yang saya bilang sebelumnya, film itu selera.Sangat direkomendasikan untuk mengisi liburan kalian.

Senin, 21 Juni 2010

CD Review : Justin Bieber - My Worlds



Mungkin ungkapan yang lebih tepat untuk aku saat membeli CD ini adalah KARMA. Yup, at first i really hate him (JB). Tapi, setelah aku mendengar keseluruhan track yang ada dalam album My Worlds ini (FYI, My Worlds ini terdiri dari 2 album, yaitu My World 1.0 dan My World 2.0) aku langsung jatuh cinta. Mungkin tidak pada pendengaran pertama. Namun, setelah beberapa tahap penyesuaian yang memakan waktu cukup lama, yaitu sebulan, akhirnya aku menyukai album ini secara keseluruhan. Entah kanapa awal persepsi tentang suara JB yang masih terdengar "tidak macho" hilang begitu saja, tertutupi rangkaian lirik yang beberapa ditulis sendiri oleh JB. Mungkin jika kamu mendalami semua lirik dalam album ini, album ini terkesan kalau JB adalah seorang anak muda, yang masih sangat muda, dan dia mengemis cinta kepada lawan jenis yang lebih tua (dilihat dari kehidupan dia yang menyukai wanita yang lebih tua dan indikasi gay tidak dapat dihindari dalam hal ini). Namun, jika kamu adalah satu dari sekian juta penggemar Jb, kamu tidak akan mempermasalahkan hal ini. Jika kamu Belieber, kamu akan sangat tergila-gila dengan dia (dan ini sudah tidak dapat dipungkiri lagi kalau rata-rata usia Belieber adalah usia anak SMP).

Buat kamu para orang dewasa yang mencibir dari awal ke-freak-an para Belieber, sebaiknya kalian jangan menghakimi album ini dari covernya. Coba kalian dengarkan sejenak. Mungkin akan terasa membosankan karena terkait lirik yang memelah, mengemis cinta seperti babi buta. Tapi, untuk permulaan anak 16 tahun, tidak seburuk yang terlihat. Jadi, untuk siapa saja, direkomendasikan untuk mendengar seluruh track dalam album ini. Jika pikiran kalian tidak berubah(terutama haters), musik adalah selera. Sama halnya dengan film. Film itu selera. Enjoy your holiday, guys :)
klik pada link-link yang tertulis di bawah ini untuk melihat video JB :

Minggu, 06 Januari 2008

CD Review : Britney Spears - Blackout (2007)


TRACK Rate
------------------------ ----------
1. Gimme More 5.00
2. Piece of Me 5.00
3. Radar 4.75
4. Break The Ice 4.00
5. Heaven On Earth 4.25
6. Get Naked (I Got Plan) 4.00
7. Freakshow 4.00
8. Toy Soldier 5.00
9. Hot as Ice 5.00
10. Ooh Ooh Baby 4.50
11. Perfect Lover 3.75
12. Why Should I Be sSad 3.50

Nilai Akhir : 4.42


Album ini kalau aku bilang album bagus. Ya walaupun kalau didengar musik serasa monoton, Tapi yang jelas secara pribadi aku gak bosen denger lagu-lagunya. Dimulai dengan Gimme More. Faktanya, pertama kali rilis aku langsung download dari internet dan aku memutar lagu ini sampai 33 kali dalam seminggu!! Rekor baru..
Lalu dilanjutkan dengan Piece of Me yang (memang) harus kita katakan sebagai britney's comeback song. Kenapa? Coba lihat liriknya. Itu semua adalah kehidupan Britney selama vakum dari musik.
Radar, Track ini kalau menurut aku keren! Coba dengerin.
Break the ice adalah sebuah track yang tadinya mau dibuat sebagai Hits kedua britney. Tapi, karena Piece of Me meldak duluan, ya sudahlah. Gak jelek..
track selanjutnya, Heaven On Earth adalah pujian dari Britney kepada diriku.. heHee,, maaf ya narsis. Tapi, lagi ini ditujukan buat kaum Adam. heHee.. Sudahlah, dengarkan saja.
Track 6-10 pantes didenger. Soalnya Paduan musik dan liriknya pas. T-O-P !!
2 Lagu penutup yang menurut aku beda jau dari 10 track sebelumnya. Tapi, enak juga da..

Jangan harap di album ini kita mendengar music-music yang romantis ala Britney jaman baheula. Kaya Someday (I Will Understand), atau Oops.. I Did It Again. Soalnya Britney udah berubah!! Ingat, Britney sudah berubah!!

Keseluruhan, album ini enak buat didengarkan di dinginnya kota Bandung selama bulan januari 2008 ini.

CD Review : OST. High School Musical 2


TRACK
------------------------
1. What Time Is It
2. Fabulous
3. Work This Out
4. You Are the Music In Me
5. I Don't Dance
6. You Are The Music In Me (Sharpay Vers.)
7. Gotta Go My Own Way
8. Bet On It
9. Everyday
10. All For One
11. HumuHumuNukuNukuApua'A


Kalau menurut aku lagu-lagu yang dikeluarkan oleh disney pasti punya daya tarik sendir.
hal itu pula yang dialami oleh lagu ini.
seluruh track yang ada dalam album ini, ada semua di filmnya.
Pastilah.
jadi, kalau mau lebih yahud denger album ini, kamu perlu nonton dulu Filmnya.
OK!?

CD Review : Rihanna - Good Girl Gone Bad (2007)



TRACK Rate
------------------------ ----------
1. Umbrella 5.00
2. Push Up On Me 3.25
3. Don't Stop The Music 5.00
4. Breakin' Dishes 3.25
5. Shut Up And Drive 5.00
6. Hate That I Love You 5.00
7. Say It 2.50
8. Sell Me Candy 2.75
9. Lemme Get That 3.00
10. Rehab 4.75
11. Question Existing 2.75
12. Good Girl Gone Bad 4.50


Nilai akhir : 3.90


Comments :
Track01. Hits pertama dalam album ini patut menjadi nomor 1 selama berbulan-bulan. Musik yang unik dan ada satu hal dari lagu ini yang gak dimiliki oleh lagu lain. Yaitu pengulangan kata 'ella.. ella..'. Walaupun peran Jay-Z dalam lagu ini hanya sedikit, atau bahkan bisa dibilang hanya sebagai angin yang gak penting, tapi sangat membantu dan membuat lagu ini lebih keren.
Track02. Kalau kita berpikir sedikit kritis.. "push up on me" apa artinya? dalam lagu tersebut ceritanya Rihanna mengajak seorang pria untuk push up on her. Nah loh maksudnya?? heHee.. dah ah jangan dibahas ^-^ .. yang penting lumayan untuk didengarkan.
Track03. lagu yang aku suka setelah umbrella. Kan setiap orang punya penilaian bebeda untuk apapun yang ada di dunia ini. Tapi, yang jelas aku suka berat sama satu hits ini. Pas untuk berdansa karena, jujur aja aku suka dance dan lagu ini pantas untuk jadi perhatian kita semua.. haHaa..
Track04. Lagu ini cukup enak untuk didengarkan. Ya daripada gak ada lagu lagi.. Bener gak??
Track05. Hits kedua dari album ini yang keren juga. Shut Up And Drive. Karen.. Keren.. Keren.. Gak bisa digambarin lagi..
Track06. Jujur.. Aku benci Ne-Yo semenjak dia nyanyi Because of You. Tapi, sejak dia nyanyi lagu ini juga, aku memaafkan dia. tapi, tetep aja aku benci dia pas nyanyi lagu Because of You, apalagi videonya!! Lagu ini gue banget lah..
Track07. Aku rasa lagu ini aneh didengerin dikuping aku. Gak tau kenapa? Tapi, aneh aja gitu..
Track08. Sama halnya kaya track sebelumnya. Tapi, gak terlalu aneh..
Track09. Lumayan untuk penyegaran pendengaran dari beberapa track sebelumnya
Track10. Satu lagu yang keren lagi dari album ini. Walaupun judulnya sama kaya lagunya Amy Winehouse yang membludak di pasaran, lagu ini juga pantes buat bersaing sama rehab-nya Amy. Tapi, kalau Rehab-nya Amy lebih mendalam daripada Rehab-nya Rihanna.
Track11. Jujur. Aneh..
Track12. Kesimpulan dari perubahan Rihanna. Keren, Apik, dan aku suka.

Gak sabar buat nunggu album Rihanna yang selanjutnya. Seperti apa ya album yang selanjutnya? Apkah ada hits yang bisa berjaya di Nomor 1 selama 2 bulan lebih lagi? Kita lihat saja nanti.


(Ingat, setiap orang mempunyai pendapat yang berbeda-beda. Jadi, apapun yang aku tulis, itu adalah pendapat diriku..)