“If you feel lost, disappointed, hesitant, or weak, return to yourself, to who you are, here and now and when you get there, you will discover yourself, like a lotus flower in full bloom, even in a muddy pond, beautiful and strong.”
Masaru Emoto, Secret Life of Water

Minggu, 22 Juni 2014

Pemilu 2014: Prabowo vs Jokowi?

Rasanya, akhir-akhir ini sangat kencang pemberitaan mengenai pemilihan presiden tahun ini. Akhirnya, setelah 2 dekade Indonesia dipimpin oleh dinasti SBY, bukan dinasti warriors, kita akan punya presiden baru, yeay!!

Akhirnya, aku bisa memilih calon presiden di pemilu kali ini, setelah di pemilu sebelumnya, aku ga masuk daftar pilih pemilu padahal usia aku sudah 17 tahun waktu itu. Sayangnya, 17 tahun di waktu yang hampir bersamaan dengan pemilu presiden saat itu. Baik lah, seperti ketika mengerjakan pauli, yang lalu biar lah berlalu, sekarang kita menatap masa depan ya.

**

"Apa sih yang bikin beda dari pemilihan umum kali ini?"

Bagiku, gak ada bedanya sih. Aku masih hidup seperti sebelumnya. Masih belum lulus dari suatu fakultas di salah satu universitas ternama dikarenakan dosen pembimbing yang sibuknya sulit diungkapkan dengan kepala anak tingkatan S1 dan harga telur makin meroket. Mungkin aku satu dari sekian banyak orang yang gak terlalu mengikuti perkembangan politik. Aku buta akan politik, terutama politik yang berkaitan sama partai, anggota legislatif, dan lainnya yang berkaitan dengan negara. Namun, ternyata politik ga sebatas itu doang loh teman-teman. Hal ini diperkuat dengan status salah seorang teman yang tiba-tiba muncul di facebook, yang mengatakan kalau politik ga sebatas itu doang.

Hemm...

Kalau politik illuminati ada ga ya? Kayanya lebih seru.

Eh, politik sama konspirasi apa bedanya? Illuminati kan masuk konspirasi.

Tunggu, aku google-ing dulu ya.



**

Berdasarkan buku Pengantar Ilmu Politik: Wawasan Pemikiran dan Kegunaannya karya Drs. T. May Rudy, S.H., MIR., M.Sc., (jangan tanya bagaimana aku bisa dapet buku kaya ginian) menyatakan bahwa ilmu politik sebagai ratunya ilmu-ilmu sosial (the queen of social science). Baik lah, sejauh ini rasanya aku harus membaca buku ini lebih dalam untuk mendapatkan definisi dari kata politik. Mungkin nanti ya, aku baca dulu, kalau pengen.

Kalau dari Wikipedia berbahasa Indonesia, Politik itu dari bahasa Yunani yaitu politikos, yang berarti dari, untuk, atau yang berkaitan dengan warga negara. Kemudian muncul definisi (masih dari Wikipedia) kalau Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Sedangkan, Teori Konspirasi adalah (pas di-google-ing yang keluar konspirasi zionisme dan lain-lain -_-) teori-teori yang berusaha menjelaskan bahwa penyebab tertinggi dari satu atau serangkaian peristiwa (pada umumnya peristiwa politik, sosial, atau sejarah) adalah suatu rahasia, dan seringkali memperdaya, direncanakan diam-diam oleh sekelompok rahasia orang-orang atau organisasi yang sangat berkuasa atau berpengaruh (masih dicomot dari Wikipedia juga).

Jadi clear ya, tinggal kalian nentuin Illuminati itu masuk Politik atau Konspirasi

**

Back to topic

Baik, sebenernya aku ak bisa cerita banyak. Terlalu banyak hal yang tidak bisa terungkap yang bercampur dengan kemalasanku bahas-bahas soal politik dan teman-temannya. Kandidat yang sudah mencalonkan diri untuk maju ke RI 1 adalah Jokowi dengan JK dan Prabowo dengan Hatta Rajasa. Sebenernya mereka bukan muka-muka asing. Jokowi sudah terkenal karena berpasangan dengan Ahok sebagai Gubernur dan Wagub periode saat ini, yang kemudian Jokowi pergi dengan alasan sudah tidak cocok dalam hubungan rumah tangga ini, malah drama, yang kemudian mencalonkan diri sebagai capres nomor urut 1 yang diusung oleh PDI-P. Temen duetnya, Jusuf Kalla, juga sudah tidak asing lagi. Dia mantan wakil presiden Indonesia pada dinasti SBY gelombang 1. Kemudian ada Praboowo Subianto sebagai nomor urut 2, yang katanya terkenal dengan aksi penculikan aktivis 1998 yang sampai saat ini belum terpecahkan dan masalah kebiri atau kata lainnya alat kelaminnya dipotong saat dia di Timor Timur (?) dan kalau di berita internet sih katanya rumah tangganya ga terlalu bagus. Duh, kok kasian banget ya aku kenalnya karena hal gituan...... -beserta Hatta Rajasa yang anaknya terlibat dalam kecelakaan maut semacam kasus AQJ.

Aku bukan simpatisan salah satu pihak. Tapi, aku sudah mantap memilih satu sisi. Aku gak akan menggati avatar atau profil picture di twitter atau facebook dengan "I stand on the right side" atau apa pun dengan embel-embel membela salah satu capres. Aku masih memegang prinsip luber jurdil, terutama di bagian rahasia. Aku akan merahasiakan siapa yang aku pilih, even itu sama orang tua aku. Aku gak siap kalau ternyata pilihan aku berbeda dengan orang tua aku dan kemudian aku gak diakui sebagai anak dalam keluarga ini. Pokoknya, aku ga siap...... Toh, pada akhirnya salah satu dari mereka akan menjadi presiden. I don't mind kalau itu emang keputusan pemilih Indonesia dan yang pasti pemilunya jujur. Sebenarnya, ada hal lain yang ingin aku tekankan dalam postingan ini.

Dalam beberapa minggu terakhir, aku rasa masa kampanye sudah sangat kotor, di kedua pihak, baik itu secara resmi atau secara tidak resmi. Dari black campaign atau pun negative campaign. Aku rasa, semua ini udah gak sehat. Parah. Para pendukung saling menjatuhkan image lawan, baik secara soft, medium, ataupun hardcore. Dari bikin thread "pencitraan" sampai penguakan "pencitraan". Aku rasa hal-hal tersebut lebih baik itu jadi bahan bacaan aja. Gak perlu lah sampe MARAH-MARAH SAMPE NGECAPSLOCK TULISANNYA GITU DI FACEBOOK SAMA TWITTER SAMBIL SETUJU/TIDAK SETUJU DENGAN THREAD TERSEBUT SERTA MENGAGUNG-AGUNGKAN KALAU CAPRESNYA TERSEBUT ADALAH ORANG YANG PALING SUPER, PALING MULIA, PALING SUCI YANG PERNAH ADA DI MUKA BUMI INI. Aku udah enek aja, temen-temen aku jadi begitu, apalagi di timeline facebook yang ruang sharenya lebih besar. Ingat, Bunda Dorce pun menyetujui kalau kesempurnaan hanya milik Allah, bukan manusia. Sekali lagi, bukan manusia, yang hanya terbuat dari tanah.

Mungkin kekecewaan aku yang paling besar adalah ketika hampir semua selebtweet yang aku follow di twitter melakukan hal tersebut. Fine, itu urusan mereka, itu hak mereka, tapi bisa kah menggunakan sesuatu yang lebih polite? Mereka gak cuma difollow sama satu, dua, tiga aku. Tapi ratusan ribu. Bayangkan ratusan ribu terdoktrin dengan kata-kata mereka. Mungkin ga semua bakal terdoktrin. Doktrinnya gak masalah, tapi isi dari doktrinnya. Rasanya aku ingin unfollow mereka semua dan menjalani kehidupan yang lebih damai di dunia twitter. Selain itu, rasanya media pun melakukan hal-hal tersebut dengan sangat gamblang. TvOne dengan Prabowo-nya, Metro TV dengan Jokowi-nya. Can I get the old MTV back?

Mungkin nanti di dalem bilik suara, aku bakal berdoa agar pilihan aku tepat dan dapat memajukan Indonesia. Terserah pada akhirnya apakah si capres boneka atau capres ultra nasionalis yang menang. Tapi, aku yakin, seharusnya di dalam hati mereka ada rasa untuk memajukan Indonesia, bukan menjual Indonesia. Berdoa yang terbaik untuk Indonesia, dan tetap semangat semua!! MERDEKA!!! Saya masih mau mengejar gelar dan selembar kertas ijazah dulu ya.

**

Sumber Gambar:
http://www.pemilu.com/wp-content/uploads/2014/05/Jokowi-vs-Prabowo.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

What do you think??