Stranger and Freak-Show

Berdasarkan KBBI online (http://kbbi.web.id) Afeksi adalah (afek·si /aféksi/) n Psi 1 rasa kasih sayang; 2 perasaan dan emosi yg lunak

taken from thinksquad.tumblr.com

**

Lama hilang dari dunia per-blog-an dan kembali dengan tulisan afeksi. Ya, aku sedang butuh afeksi. Kalimat ini tidak diikuti atau diawali dengan kata mungkin. Sehingga kebutuhan afeksi ini menjadi harus didapatkan. Kenapa?

Beberapa hari terakhir, masih dengan masalah dan pertanyaan yang sering berputar di kepala, tiap hari, tiap jam, tiap detik, "Kapan lulus?". It such a meaningless question while I really wanted to graduate but no one, or nothing, could help me, but my fucking supervisor. I blame him for the half (or maybe seven eight) of it, let me talk the other half. Padahal sebenarnya lulus itu bukan perkara yang sulit. Aku merasa aku bisa menyelesaikannya sesuai dengan yang aku targetkan. But, the nature speaks by itself that I don't have enough power to control my future. I was (and am) too weak. Hal ini membuat aku gila. I almost cut myself, it's a true story. But, I refuse. I thought it's a stupid action and I'm not as fragile as some random teenagers anymore. Ketika hal itu akan terjadi, aku berpikir, kenapa aku seperti ini? Memangnya cut myself adalah jalan satu-satunya? Kenapa gak cerita ke orang lain kalau kamu punya masalah, Rang.....

Cerita ke orang

Then, it hit me. Aku belum pernah melakukan hal itu. Yes, I did, but not in this case, regularly. Beberapa kali, atau mungkin sering, aku cerita tentang masalahku ini, tapi hanya satu arah. Ya, satu arah. Aku banyak mengeluarkan sampai, yang aku pikir, kalau lawan bicara aku pun takut atau kebingungan harus membagaimanakan aku. Aku sadar kalau selama ini aku hanya bercerita dengan rasa kesal, seakan-akan udah gak punya kepercayaan diri lagi, dan merasa sudah menghabiskan 1,5 tahun secara sia-sia. Bukankah hal tersebut layak untuk disesali?



Beberapa minggu terakhir, ada yang berhasil untuk menaikkan mood dan semangatku.Aku gak tau, tapi yang aku rasa, dia memberikanku afeksi baik secara langsung maupun tidak langsung. Dia is a total stranger. Aku belum pernah bertemu dia dan entah kenapa kami ngobrol banyak. Tentang hidup, tentang hal yang aku sukai. Tentang cita-cita. Entah apa namanya jika suatu rasa yang diberikan oleh orang asing, apakah masuk ke dalam afeksi atau tidak. Tapi yang jelas, hal ini membuat aku semakin ingin mencari lebih banyak stranger dan saling berbagi afeksi, atau mungkin lebih enaknya story. Afeksi lebih diartikan kepada rasa cinta atau kasih sayang, dimana cinta itu adalah sesuatu hal yang undescribeable. I just enjoying talking to stranger, because my real life was suck. I have my way to find some strangers.

Aku gak bilang kalau teman-teman nyata aku tidak enak diajak bercerita, tapi mungkin itu kenyataannya. Walaupun kami berada pada gelombang yang sama, tidak berarti semua hal dapat dilakukan dengan mereka, atau hal ini yang menyadarkan aku kalau kami tidak pada gelombang yang sama. Bisa jadi, kami hanya gelombang yang berbeda yang kami paksakan untuk selaras/sejalan(?)

Agak mengerikan memang jika dibayangkan kalau kamu tiba-tiba share suatu hal dengan stranger.Tapi, di situ lah kenikmatannya. Setelah aku menyadari kalau aku orang yang agak masokis, sekarang aku menyadari kalau aku menikmati kegiatan one night stand, dimana hal ini aku kaitin dengan hal bercerita, bukan hal seksual. I haven't been in some sexual relationship with stranger or with the people I know. I just have a few intimate relationship, but I think some of it failed.

Aku cuma ingin melepas semuanya dan merasa kalau tidak ada yang terjadi keesokkan harinya.

Yes, I'm such a freak. Just call me a freak when you meet me, I'm okay with it, or maybe I'd try. I love everything about freak-show..



And I just need a hug.