“If you feel lost, disappointed, hesitant, or weak, return to yourself, to who you are, here and now and when you get there, you will discover yourself, like a lotus flower in full bloom, even in a muddy pond, beautiful and strong.”
Masaru Emoto, Secret Life of Water

Rabu, 12 Oktober 2011

Ketika semua terasa begitu SAMPAH dan menekan

Mungkin korelasi yang diambil tidak begitu tepat dan tidak menggambarkan keaadaan yang sebenarnya. Ketika konflik kode datang, deadline merasuki jiwa, dan akal pun kelelahan akan semua kekurangan orang, akhirnya aku pun merasa.. ARGH!!

Mau marah, IYA! Tapi, marahin apa?? Mau gembira, IYA! Tapi, mau gembira buat apa? Mau nangis, IYA! Tapi, apa yang harus ditangisi?? Pertanyaan-pertanyaan seperti itu lah yang sedang berputar di otak aku dan masih menyelimuti 75% pemikiran aku sekarang. Ditambah dengan karakter orang yang emang berbeda. Kadang ngasih jarkom telat, mendadak, menye-menye, "terlihat lemah", banyak bacot, dan sebagainya, membuat 75% itu berubah menjadi 90% kesel. Kadang kalau ketemu orang begituan, pasti langsung ngasih pertanyaan ke diri, "Gak bisa apa menjadi sesuatu hal yang PAS!?".

Pas.. Oke, Pas. Mungkin itu yang sedang aku cari. Pas. Ga ada yang pas di dunia ini. Pasti antara berlebih, atau berkurang (biar setara, tadinya mau nulis kekurangan, tapi asa aneh). Menurut aku sih, kelakuan orang ga ada yang pas. Ada yang menye-menyenya lebay, ada yang garangnya maksimal, ga pernah aku nemu yang PAS itu. Kebaikan pas juga ga ada. Kebaikan itu bisa berlebih (karena mengharap sesuatu) dan berkurang (karena emang bego aja dimanfaatin orang).

Jika dikorelasikan dengan sampah-sampah yang tertimbun di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) mana pun, pantes aja sekitar tahun 2004 atau 2005 TPA leuwi Gajah meledak dan longsor dan memakan banyak korban jiwa. Jiwa semua hal ini terus nimbun di aku, bisa aja aku meledak dan memakan korban jiwa juga. Tapi, kalau dipikir-pikir, kalau aku ambil korelasi dengan keadaan TPA, seakan-akan aku adalah orang yang mau aja "disampahin" oleh orang lain. Sesuatu banget..

Pada akhirnya, aku merasa kalau aku masih dilingkupi oleh keegoisan. Identity Confusion. Siapa aku? Bahkan pertanyaan sepele itu pun belum bisa aku jawab walaupun ada konteks yang terkait. Dan pertanyaan sepele itu bisa membuat timbunan sampah itu menjadi besar, lebih besar dari yang sebelumnya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

What do you think??