“If you feel lost, disappointed, hesitant, or weak, return to yourself, to who you are, here and now and when you get there, you will discover yourself, like a lotus flower in full bloom, even in a muddy pond, beautiful and strong.”
Masaru Emoto, Secret Life of Water

Rabu, 01 Desember 2010

Sing-A-Pore

Akhirnya aku kembali ke Indonesia. Mungkin agak sedikit menyesal pulang ke Indonesia (sombong). Tapi, ya mau bagaimana lagi, aku harus kembali menjalani kehidupan "nyata" aku lagi di negara ini. Siapa pun pasti ingin tinggal di tempat yang mereka anggap tepat untuk mereka. Ya, mungkin sebagian kecil dari tempat yang ingin aku tinggali adalah Singapura.Di sana itu rapi, teratur,  pokoknya semua yang menjadi impian aku ada di sana. Mungkin yang bukan aku banget adalah tempat tersebut kecil. Hemm, kecil di sini dalam arti, memang negara Singapura itu berdiri di sebuah pulau yang sempit. Kayanya sama pulau jawa juga gedean pulau jawa. Ya, dimana-mana juga tempat yang sempurna itu adalah Surga *bijak*.

Kembali, kenapa aku suka dan berniat untuk tinggal lebih lama di sana adalah:
  1. Tempatnya bersih banget. Hampir tidak ada sampah yang berserakan di sepanjang jalan yang kita lalui karena konon katanya banyak CCTV yang tersebar dimana-mana.
  2. Kagak macet. Pengguna kendaraan bermotor setiap harinya sangat sedikit. Kalau dipikir-pikir, kamu bisa berbaring di tengah jalan atau menarikan sebuah tarian pemanggil hujan di tengahnya.
  3. Adanya MRT. Kaya di film-film rasanya bisa naik kereta bawah tanah. Ngejar-ngejar kereta saat transit dan banyak hal yang sulit untuk digambarkan jika kamu belum pernah naik kereta bawah tanah ini. Mungkin di Indonesia jarang sekali yang "mengejar-ngejar" kendaraan umum untuk pergi ke tempat kerja atau instansi pendidikan. Angkot murudul dimana-mana. Sehingga, itu yang membuat orang Indonesia agak sedikit bersantai jika melakukan sesuatu.
  4. Eskalator di beberapa tempat dipasang dengan kecepatan kuda. Mngkin agak lebay, tapi kata aku sih ntk beberapa orang Indonesia yang "jarang-melakukan-sesatu-dengan-cepat-seperti-saya" akan merasa seperti berada di tempat fitness jika melalui eskalator tersebut.
  5. Ga ada pengamen di jalanan. Mungkin salah satu yang membat risih di Indonesia yang aku alami adalah pengamen. Maaf saja. Jika kita memberi uang satu pengamen, maka akan bermnculan pengamen-pengamen lainnya dengan berbagai jenis range vokal dari yang bags sampai yang jelek. Di sana, ada spot-spot khusus untuk pengamen dan sepertinya ada shift untuk mengamen di suatu tempat tersebut.
  6. Aku juga bingung harus memasukkan ini ke bagian negatif atau positif. Terdapat beberapa toko "alat-bant-seks" di tempat umum. Mungkin lagi apes aja aku karena saat aku melewatinya, toko tersebut dalam keadaan tutup.
  7. Sepertinya, orang-orang cuek dengan penampilan orang di sekitarnya. Mau pake tank-top, mau pake bikini, kayanya ga akan ada yang komplain (kayanya, ya :P).
  8. Yang terbaik dari kota ini adalah Institute of Mental Health. Sumpah banget, ini tuh tempat terkeren di seluruh Singapura. Sulit untuk dijelaskan. Maka, kalian google-ing saja, ya. Hehe..
Oke, mungkin hanya itu yang bisa aku share. Hujan melanda dan tugas menumpuk masih setia di samping ku dibandingkan seorang wanita..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

What do you think??