“If you feel lost, disappointed, hesitant, or weak, return to yourself, to who you are, here and now and when you get there, you will discover yourself, like a lotus flower in full bloom, even in a muddy pond, beautiful and strong.”
Masaru Emoto, Secret Life of Water

Sabtu, 16 Februari 2013

"kamu gak akan pernah tau rasanya.."

Pernah denger suatu cerita yang melibatkan seorang psikolog dan orang awam. Walaupun mereka berdua mengalami hal yang sama, tapi belum tentu kita mengetahui rasanya. Kejadian boleh sama, tapi proses yang terjadi akan berbeda bagi setiap orangnya, dan dari situ lah aku mengambil kesimpulan kamu gak akan pernah tau rasanya.

Cerita ini beralih ke masa-masa KKN yang sudah lewat. Aku betah di tempat KKN, sedangkan temen-temen yang lain tidak, begitu singkat ceritanya. Disingkat ceritanya lagi, keluarga aku sudah mengalami banyak hal selama aku tidak ada: banyak. Bahkan ketika keluarga aku mengunjungi aku ke tempat KKN, tidak ada satu pun yang menceritakan satu hal pun kepada aku, seems like everything's okay, but it's not. Hingga aku pulang dan cerita itu mulai keluar satu per satu yang semakin menyakitkan karena aku bisa dibilang enak-enakan sedangkan something was happening.



Keluarga. Mungkin kalau didefinisikan secara ilmiah, atau diambil survey mengenai apa itu keluarga, mungkin adalah suatu tempat yang nyaman untuk berkumpul dan lainnya. Untuk beberapa saat, aku berpikir keluarga itu mengerikan. Bagaimana tidak, setiap aku pulang aku harus mendengarkan mereka bertengkar. Apakah itu yang ingin aku dapatkan ketika aku pulang?

Terkadang aku iri dengar cerita teman-teman yang mendapatkan banyak cerita, wejangan, petuah, dan semacamnya dari orang tua mereka. Menarik. Sedangkan yang aku dapatkan hanya sekedar tuntutan-tuntutan-tuntutan yang menekan. Dengan mendengar cerita-cerita mereka, setidaknya aku bisa merasakan bagaimana keluarga itu seharusnya. Setelah cerita berakhir, aku akan kembali ke bagian kelam dari keluarga. kamu ga akan pernah tau rasanya karena proses yang kita alami berbeda, ditambah dengan kepribadian manusia yang berbeda, hal ini menjadi semakin berat untuk aku; apakah aku siap untuk membentuk suatu keluarga? aku takut keluarga yang nanti aku bina akan sama dengan keluarga aku yang sekarang.

Sempat terpikir untuk hidup dalam cerita-cerita saja, karena ketika cerita itu bergulir, aku merasa aman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

What do you think??