“If you feel lost, disappointed, hesitant, or weak, return to yourself, to who you are, here and now and when you get there, you will discover yourself, like a lotus flower in full bloom, even in a muddy pond, beautiful and strong.”
Masaru Emoto, Secret Life of Water

Minggu, 08 September 2013

Sedikit Cerita Tentang Psymphonia dan AASP

Postingan ini akan dimulai dari suatu cerita dimana terbentuk suatu kelompok kegiatan yang bernama Psymphonia Padjadjaran. Psymphonia (Psychology Harmony in Angklung) adalah kelompok kegiatan angklung, tentu saja, yang berada di lingkungan Fakultas Psikologi Unpad. Nama Padjadjaran ditambahkan agar kita tetap membawa almamater kita, Universitas Padjadjaran. Singkat cerita, kelompok ini mengalami ups and downs yang sangat-sangat gila. Dimulai dari latihan cuma berlima, banyakan, kemudian berkurang jadi bertiga, sampai bisa dibilang sebesar ini. Tim besar pertama yang terbentuk untuk waktu yang cukup lama, 35 orang, 3 bulan. Disingkat lagi ceritanya, rencananya kami harus mencari gara-gara agar kelompok ini makin kuat, kokoh, solid, dan gak kalah sama Kelompok Kegiatan (KK) lainnya yang ada di fakultas ini. AASP 2013 terpilih menjadi "ajang gara-gara" kami. Kebetulan tahun ini bertempat di Indonesia, tepatnya di Fakultas Psikologi UGM, Jogjakarta.

Selama 3 bulan berkumpul, dimulai dari cari massa yang gila banget. Mulai dari merekrut anggota lama yang biasa berlatih sampai bikin poster publikasi di tengah kesibukan KKN (pada saat itu) untuk mendapatkan orang-orang yang gak cuma bisa dan pengen bisa main angklung, tapi juga komitmen yang harus bisa dipegang untuk terus ikut ke dalam setiap sesi latihan. Dimulai dari latihan yang full, setengah, berkurang, nambah lagi. Sampai suatu ketika, kita perlu seorang vokalis dengan suara alto (kalau ga salah) dan secara kebetulan aku cerita ke seorang teman, bingung harus cari siapa yang bisa dijadiin vokalis, dan secara kebetulan dia menawarkan diri untuk menjadi vokalis dengan syarat mengirimkan demo. Malamnya aku kirim partitur lagu LOVE dan dia pun merekamnya. Singkat cerita (lagi) dia di-approve untuk menjadi vokalis lagu yang bersangkutan.



Ada satu cerita di balik tim ini. Awalnya aku berpikir untuk tidak ikut ke Jogja untuk bermain angklung, karena pemikiran saat itu mau mengejar ketinggalan Skripsi, begitu yang aku pikirkan saat itu. Satu per satu teman-teman seperjuangan gugur untuk fokus ke hal tersebut, tinggal aku, R, dan Age (vokalis LOVE). Sengaja, aku gak mengirimkan essay (syarat daftar jadi anggota tim AASP). Tapi, pada akhirnya, aku tetap di tim ini DAN kesempatan emas lainnya aku dapatkan. Soon, aku akan pergi ke China buat main angklung. Semoga menjadi suatu hal yang worth untuk mengorbankan si Skripsi yang menjadi syarat dapet gelar S. Psi..

Satu per satu tim pun masuk dan keluar. Ide Ka Wita buat ngajak anak KK Musik untuk kolaborasi pun patut diacungi jempol. Karena akhirnya kita tidak perlu memikirkan siapa yang akan memainkan bass. Kemudia R menjadi pemegang accomp, dan posisi perkusi pun digantikan oleh teman Ka Wita bernama Donny. Ka Icit pun bergabung, karena kalau ga salah denger, ceritanya Ka Icit bilang ke Ka Wita kalau dia mau nyanyi di bagian tim ini (semoga ceritanya bener kaya yang aku deskripsikan). Pada akhirnya terbentuk lah, kami, Psymphonia tim AASP! Gila, banget, gak pernah nyangka kalau KK ini akan punya satu tim besar yang gila banget gilaaa gak tau lagi mau ngomong apa.

Setiap bulan (perkiraan kasar), kami harus melakukan evaluasi, sehingga kami mencari lagi gara-gara di Kampus. Dengan bantuan ibu PD 3, Mbak Ninin, kami selalu dapat gara-gara untuk evaluasi. Beberapa kali evaluasi, bisa dibilang kami dapet respon yang cukup dingin, dari penonton yang tepuk tangan seadanya sampai penonton yang langsung nembak kalau tadi pas main ada yang lupa lirik. Kami dapet masukan besar-besaran mengenai ekspresi dan kostum, sampai pada pertemuan hampir akhir, kami disuruh untuk latihan vokal dadakan agar lebih menghayati makna lagu. Bagi aku yang bisa dibilang sebagai orang yang gak pernah nyanyi sesuai dengan nada yang tepat, ini menjadikan beban tersendiri. Akhirnya aku menyanyikan lagu secara lipsync biar sync sama yang lain :p

Selain tampil di Jogja, kami pun dapet kesempatan buat ikut acara konferensi psikologi ini. Sungguh, ini anugrah banget buat aku. Walaupun banyak bahasan yang gak terlalu begitu aku minati, namun aku dapet kesempatan bertemu dengan orang-orang hebat dengan penelitiannya yang cukup wow bagi aku. Dalam acara seperti ini lah, memang benar-benar kita diuji sampai sejauh mana kita dapat bersaing dengan dunia luar. Suatu saat, ketika nanti aku melanjutkan S2, aku harus menjadi seseorang yang mempresentasikan penelitianku, di kancah internasional dan mengharumkan nama Indonesia. Semoga..

Well, bagi yang belum liat penampilan kami, bisa dilihat di link ini..

So, itu adalah sedikit cerita mengenai Psymphonia dan AASP. Mungkin kalau dibaca akan terbaca nanggung. Tapi, terkadang pengalaman itu harus dirasakan sendiri untuk mengetahui bagaimana menikmati kehidupan..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

What do you think??