“If you feel lost, disappointed, hesitant, or weak, return to yourself, to who you are, here and now and when you get there, you will discover yourself, like a lotus flower in full bloom, even in a muddy pond, beautiful and strong.”
Masaru Emoto, Secret Life of Water

Selasa, 15 Juni 2010

Jatuh Cinta

Semalam aku melakukan sharing (via MSN) dari hati ke hati (halah) dengan seorang teman. Jujur, sebenarnya aku sendiri tidak tahu apa yang sebenarnya aku katakan. Seperti kepribadian lain dari diri aku yang berbicara. Topik yang kita bicarakan adalah kedekatan dia dengan seorang wanita yang dianggap oleh orang lain itu main – main saja. Aku beri tahu semua tanggapan orang tentang kedekatan dia dengan wanita yang sedang dia “gilai” dan aku yakin sebenarnya dia bingung dengan apa yang aku bicarakan dengan dia. Mungkin bisa juga dia berpikir kalau aku lagi mabok. Dia pun menerka – nerka siapa yang mengatakan hal – hal yang negative tentang dirinya, tapi aku yakinkan dia untuk tidak mendengarkan mereka dan hanya mendengarkan apa yang ada dalam hati dia dan hanya perkataan aku saat itu. Mungkin dia terlalu memperlakukan wanita yang dia “gilai” secara umum. Sehingga, banyak anggapan miring terhadap dirinya. Setelah serangkaian kata – kata formal terketik begitu saja, akhirnya dia galau (aku juga sebenarnya). Tapi, aku juga bingung. I’m not a love expert. Sehingga, aku pun tidak dapat menentukan apa yang harus dia lakukan. Aku hanya mengamati. Aku hanya mengutarakan apa yang aku lihat selama ini. Awalnya dia memaksa untuk menyamakan persepsi tentang siapa wanita yang sedang dia “gilai”, tapi aku bilang dengan gombalnya (emang udah dasarnya tukang gombal), “Selama kamu percaya sama aku dan aku percaya sama kamu, kita gak akan beda persepsi”. Dan berangkai – rangkai kata pun keluar sampai dia mengeluarkan sendiri siapa wanita yang dia sedang “gilai”. Jawaban pun 100% tepat! JACKPOT!! Aku juga menceritakan bagaimana respon si wanita terhadap apa yang dia lakukan kepadanya. Perhatian lebih, dan lain – lainnya layaknya orang yang PDKT. Perbincangan pun berlanjut hingga jam 2 pagi yang sebenarnya menghancurkan jadwal aku yang berniat untuk tidur jam 11an.

Setelah perbincangan yang cukup menegangkan itu, akhirnya kau menunjukan kegalauanku (yah, luntur deh semua wibawa yang tadi dibangun). Aku ingin terus berkoar, dia mempersilakan. Tapi, aku bingung harus mulai darimana karena mungkin kalian tahu sendiri bagaimana aku. “Dari awal aja”, itu yang dia bilang. Tapi, akhirnya aku memutuskan untuk tidak mengeluarkan apa – apa seperti biasa.Malam itu pun berakir dengan handphone yang hang -,-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

What do you think??