“If you feel lost, disappointed, hesitant, or weak, return to yourself, to who you are, here and now and when you get there, you will discover yourself, like a lotus flower in full bloom, even in a muddy pond, beautiful and strong.”
Masaru Emoto, Secret Life of Water

Kamis, 17 Juni 2010

Satu Hari Sebelum UAS Perkembangan

Posting ini mengandung unsur marah-marah. Silakan tinggalkan posting ini jika anda adalah orang yang cinta damai

**

Tau ga sih gimana jadi seorang Rangga? Iya, yang saat dibutuhkan, orang-orang minta-minta kaya babi gila dan saat ga dibutuhin dilupain gitu aja. Enak ga sih digituin? Lagi butuh SMS terus supaya belajar bareng, bareng-bareng, ketawa-ketawa. Di saat ada yang "lebih", ga ada yang SMS ngajak atau apa lah istilahnya, baik itu belajar maupun seneng-seneng. Katanya, calon-calon psikolog. Coba dong rasain apa yang aku rasain. Enak ga kalian digituin sama orang banyak, sedangkan kalian cuma sendiri? Tau ga rasanya? Tau ga? Jujur aja, aku kecewa. Apalagi setelah satu sms yang datang ke handphone bernada marah-marah. Kenapa harus mengandalkan dari satu orang saja sedangkan kamu punya waktu untuk mereview menunggu orang tersebut datang? Ternyata kebersamaan yang datang ke aku itu cuma semu. Tau arti semu? Coba buka Kamus Besar Bahasa Indonesia dan cari kata "semu".
Ya, mungkin aku terlalu baik ke semua orang sehingga orang-orang sedikit memanfaatkan aku. Tau ga rasanya dimanfaatin? Tau ga? Kali ini ga perlu buka KBBI lagi. Aku cuma kalian rasain apa yang aku rasa sekarang. Aku ingin maki-maki kalian SEKARANG, tapi aku ga bisa. Aku udah suka sama kalian. Tapi, apa kalian ga ngerasain apa yang aku rasain? Katanya kompak? Kompak saat ada event besar aja, itu baru bener. Nyesel udah melewatkan SNMPTN tahun ini. SANGAT MENYESAL. Rasa menyesalnya melebihi saat kamu udah mati-matian belajar untuk satu mata kuliah dan kamu cuma dapat nilai E. Kalau kalian bertanya, "kapan sih kita lupa dan ga ngajak kamu?". Jawabannya ada di kalian. Kalian pikirin aja. Kalau kalian ga pernah merasa, bagus lah.

Dan lagi, di saat aku butuh teman, butuh kekuatan, kalian ga pernah ada. Kalian cuma ada di dunia maya, sedangkan aku makhluk nyata. Yang ada di dunia nyata itu cuma sisi palsu dari diri kalian. Sedih, ingin pulang. Percuma aku kenal kalian. Percuma, kalau pada akhirnya aku cuma sendiri. Terima kasih untuk kepedulian yang tidak berarti selama ini. Kepedulian itu sudah menjebak aku. Maaf, aku bukan tipe orang yang mengeluarkan emosi di dunia nyata. Sayonara!

2 komentar:

  1. hey, aku juga pernah ngerasain yang sama. kesel kan sedih kan. tapi, kalau kamu ga bicara, sia-sia amarah kamu. bicara, biar kita semua tau dan sama-sama belajar. karena kalau ga diungkapkan, ga akan ngerubah dan ngebantu siapa-siapa.

    coba untuk bicara pada kami yang nyata. :)

    BalasHapus
  2. like ur post, terlebih di 2 kalimat terakhir.. karena ak juga kayanya tipe org yg seperti itu.. heheheee

    BalasHapus

What do you think??