“If you feel lost, disappointed, hesitant, or weak, return to yourself, to who you are, here and now and when you get there, you will discover yourself, like a lotus flower in full bloom, even in a muddy pond, beautiful and strong.”
Masaru Emoto, Secret Life of Water

Kamis, 20 Desember 2012

"aku mau jadi pacar kamu.."

Malam ini baru saja diwarnai oleh suatu prosesi yang disebut "nembak" Mungkin akan muncul respon "Akhirnya, Rangga" atau "Sama siapa, Rang?" atau mungkin pertanyaan lainnya. Well, kalian jangan terlalu senang dulu karena hal tersebut tidak terjadi pada aku. Damn!

By the way, seketika itu juga aku langsung mikir, aku bakal "nembak" the right woman itu dengan cara apa ya? Berhubung prosesi malam ini diwarnai dengan datang bareng di tengah hujan ke dalam suatu kafe, duduk ngobrol, diberikan suatu piring berisikan, enatah apa, lampu meredup, dan lagu-lagu romantis diputarkan. Bisikan-bisikan orng di sekeliling memenuhi mencoba mencari tahu apa yang mereka berdua obrolkan di sudut meja itu.

Itu, mereka. Kalau aku? Entah, bahkan untuk bilang "hey, aku suka kamu loh" masih belum terpikir, ke siapa. Terkadang aku suka menuliskan hal galau, tapi sebenernya aku ga tau siapa yang aku galaukan. tapi ya mau gimana lagi, pilihan. Tapi satu hal yang aku resapi dan sadari selama seminggu ini adalah, kita, manusia, akan mencari orang yang memiliki kesamaan yang lebih banyak dengan kita. Hal ini menepiskan teori aku yang sebelumnya yang menganggap bahwa manusia mencari pasangan yang berbeda karakternya untuk saling melengkapi. Di tengah perbedaan suatu pasangan suami istri, akan ada sedikit persamaan yang membuat mereka berpegang teguh untuk terus bersama, membangun mahligai rumah tangga, memiliki anak, dan bersama sampai maut memisahkan. Alasan orang putus pun, secara general, adalah sudah tidak ada kecocokan lagi, kan? Hal ini diperkuat ketika aku dikenalkan oleh entah gebetan atau sudah menjadi pacar dari seorang teman. Sebelumnya dia bercerita kalau dia lebih memilih wanita ini karena dia sama banget sama dia (nah loh, bingungkan banyak dia-nya), dibandingkan dengan sebelumnya. Topeng, itu kata yang keluar dari mulutnya. HAri demai hari dia bersama yang lama mengharuskannya untuk menggunakan topeng yang lain yang jauh berbeda dari yang biasa dia gunakan bersama kelompoknya. Sedangkan ketika dia menemukan wanita ini, dia tidak perlu memakai topeng. Kembali ke inti cerita, jadi suatu sore aku diajak untuk langsung ketemu dengan si wanita dan memang ga disangka respon dari si "wanita baru" ini, dia terlihat seperti teman aku. *JEDAR* saat itu aku langsung sadar, selama ini aku mencari wanita yang berbeda dari aku dengan dalih untuk melengkapi bagian-bagian yang hilang dari diri aku, tapi sebenarnya, selama ini unconscious mind aku mencari seseorang yang mirip dengan aku, yang mungkin akan sulit ditemukan. Sulit, karena aku pun tidak pernah menyadari selama ini apa yang aku butuhkan.

Kembali ke poin pertama, akan seperti apa sih momen keadaan saat aku "nembak" seorang wanita yang aku pikir she's the one. Pada kenyataannya, hal ini muncul begitu saja di benak aku. Bayangkan aku membawa si wanita terpilih ini ke suatu tempat, suatu taman, beberapa kursi di pinggi rerumputan, dan danau luas yang terlihat dalam, malam hari. Lampu-lampu hias melilit beberapa pohon, seakan-akan pohon tersebut bertugas untuk menerangi siapa pun yang ingin melewati tempat itu. Aku, degan sebuah kaos polos, putih mungkin, blazer hitam, rambut cepak, celana kain, warna krem atau hitam, dan sepatu pantopel putih atau hitam tidak masalah. Dia, menggunakan dress warna putih, broken white mungkin bagus, rambut panjang terurai, memakai gelang di salah satu tangannya, dan menggunakan flat shoes yang senada dengan dressnya. Kami berjalan, berdua, dalam keheningan. Aku memilih salah satu kursi yang ada, dan kami duduk... Dan mungkin apa yang aku ucapkan, tidak akan aku tuliskan di sini, karena aku gamau di momen itu aku mensugestikan diri aku dengan apa pun. Setting ideal yang aku harapkan sih kaya gitu, tapi kalau terdengar sinetron banget, ya maaf. Namanya juga lahir di kalangan sinetron.. *eh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

What do you think??